11. Sakit

2.7K 441 45
                                    

Jake menuruni tangga dengan tergesa. Menghampiri keluarganya yang sedang asik menyantap sarapan.

"Morning Dad, Mom, Bang." Sapa nya kepada semua orang dimeja makan.

"Morning jagoan." Balas sang Ayah.

"Aku tidak keburu untuk sarapan jadi aku ambil roti saja ya mom." Jake mengambil rotinya lalu berlalu meninggalkan rumah.

Saat sampai didepan rumah, Jake tidak melihat Sunghoon yang biasa menunggu nya. Dilihatnya jam ditangannya,
'sudah siang kemana sunghoon' pikir Jake.

Jake lalu berjalan memasuki perkarangan rumah Sunghoon.

Ting Tong

Ting Tong

Ting Tong

'Kemana Sunghoon' batin Jake.

Jake masih menunggu didepan rumah Sunghoon dengan mata yg tidak pernah henti melihat jam tangannya.

15 menit lagi pintu gerbang sekolah akan ditutup, tapi Sunghoon belum juga muncul. Apa Sunghoon pergi meninggalkan nya?

Jake pun berniat untuk meninggalkan perkarangan rumah Sunghoon, namun baru beberapa langkah suara pintu terbuka pun terdengar.

Jake mengalihkan pandangannya, dan yg pertama kali dilihatnya adalah Sunghoon yang berdiri dipintu itu dengan keadaan yg tidak baik.

"Sunghoonie? Kau kenapa?"
Jake buru-buru menghampiri Sunghoon.

"Aku tidak bisa berangkat sekolah hari ini." Ucap Sunghoon dengan suara yg lemah.

Jake dengan sigap mengecek suhu tubuh Sunghoon.
"Kau panas sekali. Apa kau sudah minum obat? Sarapan apa tadi? Kemana semua keluarga mu?" Rentetan pertanyaan Jake membuat Sunghoon sedikit tertawa.

"Jangan khawatirkan aku, lebih baik kamu khawatirkan dirimu sendiri. Ini sudah pukul 06.55 apa kamu bisa berangkat sekolah dalam waktu 5 menit? "

Kali ini Sunghoon tidak bisa menahan tawanya ketika melihat Jake dengan muka paniknya.

"Ah, mana bisa aku berjalan ke sekolah dalam waktu 5 menit."
Jake menunduk lalu-

"Aku akan membolos hari ini, tunggu aku disini aku mau izin dulu sama mommy. Nanti biar aku bisa menjagamu. Oke Sunghoon? Tunggu aku yaa~"
Jake lalu berlari ke arah rumahnya, meninggalkan Sunghoon yang hanya tersenyum.

•••

"Jake kamu belum berangkat?" Orang tua Jake terlihat bingung ketika Jake kembali memasuki rumahnya.

"Mommy..... Bolehkah aku tidak berangkat sekolah hari ini?" Jake mencoba menunjukan wajah melas nya.

"Ada apa memangnya? Kamu tidak membuat PR?"

Jake menggeleng.
"Aku tidak akan bisa sampai kesekolah tepat waktu, ini sudah pukul 7 kurang 3 menit mom."

"Ah itu, biar daddy mu antarkan. Ayo sana sama daddy mu."

"Tidak mom tidak."

"Apa lagi?"

Kali ini Jake sedikit tersenyum lalu-
"Umm Sunghoon sedang sakit, keluarganya tidak ada dirumah. Nanti kalo Sunghoon kenapa-kenapa bagaimana?"

Mommy Jake ikut tersenyum lalu mencoba menggoda Jake.
"Ah, jadi Sunghoonie mu itu sedang sakit hm? Lalu kau mau jadi pahlawan yang menjaganya?"

"A-aku hanya ingin menjadi tetangga yg baik."

"Oh ya?"

"Ah mommy berhenti menggodaku." Jake mengembungkan pipinya gemas.

"Ya sudah ya sudah sana. Nanti biar mommy yg memberitahu gurumu."

Jake yang mendengarnya tersenyum senang lalu mengecup sekilah pipi mommy nya.

"Aku sayang mommy." Ucapnya lalu berlari menuju rumah Sunghoon, membuat kedua orang tua yg melihatnya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

•••

Saat ini kedua anak laki-laki itu sedang asik menonton acara kartun yang sedang disiarkan di salah satu stasiun tv.
Sunghoon yang tiduran di kasur dengan selimut tebalnya itu tidak pernah lepas dari pandangan Jake yang sesekali mengecek kondisinya. Setiap beberapa menit pun Jake tidak akan bosan menanyakan apa yang dibutuhkan Sunghoon. Seperti sekarang ini-

"Sunghoonie? Apa kamu sudah butuh sesuatu?"

"Tidak Jake." Jawab Sunghoon dengan mata yang masih fokus pada acara kartun itu.

"Apa kamu mau makan sesuatu?"

"Tidak Jake."

"Apa ini sudah waktunya meminum obat?"

"Belum Jake."

"Apa kamu-"

Sunghoon menatap Jake.

"Aku tidak butuh apa-apa Jake."

"Ah baiklah."

Sunghoon sedikit menyesal, dirinya pasti membuat Jake terluka. Seharusnya dia membiarkan saja Jake mengkhawatirkan nya.

Sunghoon lalu mendekatkan dirinya ke Jake. Mengambil tangan Jake yang sedang menganggur, lalu dimainkannya tangan itu.

"Tanganmu kecil sekali Jake." Sunghoon sedikit terkekeh.

Jake mengalihkan pandangannya ke tangannya yang sedang dimainkan Sunghoon.

"Aishh, itu tidak kecil.Tapi hoon? Kenapa tanganmu sangat cantik?"

"Hah?"

"Lihat kukumu ini cantik sekali, kenapa kukuku jelek seperti ini." Jake merengut.

"Ahahaha aku kan merawatnya."

"Bagaimana cara merawatnya?"

"Mau aku ajarkan?"

Jake mengangguk senang.

"Nanti akan aku ajarkan."

"Kapan?"

"Nanti saat selesai Ujian, kita harus fokus dulu untuk ujian nanti."

Ah, Jake jadi ingat sedikit lagi Ujian akan dilaksanakan. Tidak terasa dirinya bakal naik ke jenjang sekolah yg lebih tinggi.

"Tapi, setelah ujian aku langsung ke Aussie."

Perubahan raut muka Sunghoon dapat terbaca oleh Jake, makanya Jake dengan sigap langsung mengalihkan pembicaraan nya.

"Hey btw kapan Yeji pulang? Bukankah ini sudah jamnya dia pulang?"

Tidak ada jawaban dari Sunghoon, Jake pun langsung melihatnya yang sedang diam seperti memikirkan sesuatu.

"Hoonie?"

"Sunghoonie?"

Sunghoon masih belum menjawab, lalu Jake memegang lengan Sunghoon.

"Ah iya Jake? Ada apa?"

"Apa yang sedang kamu pikirkan hoon?"

"Tidak ada, umm sepertinya aku akan beristirahat. Kamu pulang saja."

Jake mengerti maksud Sunghoon, lalu mengangguk.

"Cepat sembuh yaa."
Jake dengan berat hati pun melangkah keluar kamar Sunghoon.













Tbc.

Ps. Jangan lupa tinggalkan jejak
ヾ(❀╹◡╹)ノ゙❀~

Pangeran Kecil yang DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang