Benua Criceria, Tanah Suci Para Naga, 5 tahun kemudian.
"Akh ... lelahnya ...," keluh Alexa sambil merenggangkan otot tubuhnya yang terasa kaku.
Yuui memutar bola matanya malas. "Kau ini. Kenapa jadi malas-malasan, hah? Cepat ganti pakaianmu. Hari ini kau bisa keluar dari dimensi ini dan bertemu dengan Yuu."
Alexa tidak langsung menuruti perkataan Yuui. Dia justru memandang ke sekeliling dimensi yang sudah bagaikan rumahnya sendiri.
Pepohonan yang rimbun, hewan spiritual langka yang melimpah, gunung-gunung yang menyimpan aneka macam material, sungai dan danau yang airnya dapat menyembuhkan berbagai luka dan racun hingga tak berbekas, serta kastil yang terbuat dari kristal berwarna biru safir yang terletak persis di tengah dimensi. Bagaimana mungkin Alexa rela meninggalkan tempat nyaman ini?
"Kau melihat dimensi ini seakan tidak akan pernah kembali lagi," ucap Yuui sambil tertawa kecil, "padahal dimensi ini bisa kau masuki sesuka hati mulai saat ini."
Perkataan Yuui sukses menarik perhatiannya. "Benarkah? Bagaimana caranya?" tanya Alexa penasaran.
Yuui menunjuk gelang berwarna biru safir dengan ukiran rune yang amat rumit di pergelangan tangan kiri Alexa. Gelang rune itu muncul tepat setelah dia menguasai semua dasar dari keempat elemen, sekitar 1 tahun yang lalu. "Cukup sentuh itu dan bayangkan kau berada di sini. Setelahnya tubuhmu akan langsung berpindah kemari. Dan satu lagi, para naga bahkan Raja naga sekalipun tidak akan bisa masuk kemari kecuali mendapat izin darimu."
Alexa mengangguk paham.
Setelah bersiap, Yuui menuntun Alexa ke tempat pertama kali mereka bertemu, portal dimensi yang berhubungan langsung dengan Tanah Suci Para Naga.
Dengan senyum lebar Alexa melangkah keluar dari dimensi yang amat dia sukai namun senyum itu seketika lenyap tak bersisa.
Apa yang terjadi? Kenapa semua menjadi seperti ini?
Dihadapan Alexa kini terpampang jelas pertarungan antar para naga dengan wujud asli mereka. Bahkan sang Raja Naga nampak memusnahkan sendiri rakyatnya.
Alexa dan Yuui saling tatap. Keduanya kompak memikirkan hal yang sama.
Apa yang sudah terjadi? Kenapa para naga yang saling hidup damai tiba-tiba saling berperang?
Di tengah hiruk-pikuk peperangan, tampak seorang gadis berambut ungu-putih tergeletak tak berdaya.
Mata Alexa membulat begitu mengenali sosok itu. "Yuu!"
Tanpa menunda sedetikpun, Alexa berlari menerobos peperangan para naga. Beberapa kali dia nyaris terkena serangan dari sekitar namun dengan sigap Alexa menangkisnya.
"Yuu, bangun! Yuu!" teriak Alexa sambil memangku kepala Yuu yang bersimbah darah.
Gadis cilik yang Alexa anggap sebagai saudaranya itu membuka matanya perlahan. "Kak Alxa ...," panggilnya dengan suara parau.
Alexa mengangguk, mati-matian menahan air mata yang siap menetes kapanpun. "Ya, ini aku, Alxa. Yuu, kau harus bertahan. Aku akan mengobatimu."
Yuu ingin mencegah hal itu, percuma, tidak ada gunanya.
Namun Alexa lebih dulu membuka kunci menuju dimensi biru safir. Sayangnya berapa kalipun dia memerintahkan gelang itu untuk membawanya Yuu ke dimensi itu, dimensi itu menolak keberadaan Yuu dan nyaris mengancam nyawa gadis itu yang sudah berada di ujung tanduk.
"Kenapa tidak bisa?!" raung Alexa penuh emosi saat air dari danau obat tidak dapat menyembuhkan luka yang diderita oleh Yuu.
"Yuu baik-baik saja, Kak Alxa. Uhuk, Yuu sudah amat senang karena bisa menemui Kak Alxa sebelum Yuu pergi," ucap gadis itu dengan napas terbata.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Blue Sapphire ( TAMAT )
FantasíaRamalan menyebutnya sebagai Gadis Biru Safir, putri pelindung Criceria, pemimpin terbaik sepanjang masa. Namun kenapa takdir seolah memperolok ramalan yang digariskan untuknya? "Tahukah kau bahwa rambutnya bisa bersinar di kegelapan, air matanya dap...