15

1K 116 13
                                    

.

.

.

"Hoeeekk...hoeeekk... Hahhh hahh hoekk"

Sunwoo mengeratkan genggamannya pada pinggiran closet, tubuh nya meluruh di lantai kamar mandi, perutnya bergejolak sesuatu serasa menerobos tenggorokannya.

Badannya sudah lemas, beberapa kali ia coba memuntahkan isi perutnya namun hanya cairan putih kekuningan yang keluar, kepalanya luar biasa pening, nafas nya berantakan.

"Akh...." Sunwoo berjengit, tangannya ia gunakan untuk meremat kepalanya yang tiba-tiba seperti di hantam benda keras, sakit sekali.

Tubuhnya ia sandarkan pada closet, wajahnya sudah di banjiri peluh sebesar biji jagung.

"Jangan sekarang, aku mohon" lirih nya pelan

Tess...

Tess...

Cairan merah itu menetes mengotori lantai, dengan sisa tenaganya Sunwoo berdiri kemudian mencoba membasuh hidungnya dengan air di wastafel.

"Hikss.. kenapa nggak mau berhenti" ujar Sunwoo frustasi kala darah yang keluar dari hidung nya tidak kunjung berhenti.

"Hiksss... Jangan sekarang" ujarnya, mengambil gulungan tisu toilet untuk menghentikan darahnya.







**

Eric dan Sanha berjalan di lorong rumah sakit, hari ini mereka berniat untuk menjenguk Sunwoo, sedangkan Bomin dan Hwall masih ada jadwal eskul jadi tidak bisa ikut . jangan harap mereka berjalan dengan tenang, sesekali mereka bertengkar saling mendorong satu sama lain dan mendebatkan sesuatu yang tidak penting.

"Kenapa harus bareng sama Lo sih? Gue nggak suka" gerutu Eric

"Siapa juga yang mau bareng sama Lo, kalo bukan karena gue mau jenguk temen tersayang gue, gue gak bakalan mau jalan iring-iringan sama Lo" balas Sanha tidak mau kalah.

" Lo nggak ada kerjaan banget apa, nggak kepake ya Lo di eskul seni makannya banyak waktu luang" Eric menatap Sanha tajam

"Eh.. mirroreu peuliseu!" Ucap Sanha sambil menatap sengit Eric

"Pelajaran bahasa Korea aja masih remedial sok sok an pake bahasa Inggris Lo, nggak cocok ..lidah Lo lidah kampung" ujar Eric

"Sialan Lo, temen laknat emang" ujar Eric yang hanya di balas tatapan mata menantang dari Sanha.

Mereka terus saja bertengkar dalam perjalanan menuju ruangan Sunwoo,

Saat sudah dekat pun, mereka berebut untuk membuka pintu, saling dorong-mendorong dengan tangan yang berusaha meraih gagang pintu.

"Eh.. gue duluan yang pegang gagang nya ya" ucap Eric

"Gue yang sampe duluan depan pintu, kalo nggak percaya tanya aja sama pintu nya!" Ujar Sanha masih tak mau kalah.

"Dasar gila! Mana bisa jawab ngomong sama pintu! Awas, gue yang buka pintu nya" Eric mencoba menyingkirkan tangan Sanha pada gagang pintu

Sunshine || Kim Sunwoo (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang