Not ready [2]

354 34 12
                                    

Dua anak kecil yang baru saja keluar dari gedung taman kanak-kanak menghampiri pria yang baru saja sampai, kedua anak itu terlihat gembira mendapati kedatangan orangtuanya.

Cara mereka bertiga berpelukan membuat hati seseorang yang menatap dari jauh menghangat, tak dipungkiri dia juga ingin berada diantara ketiganya.

Setelah kepergian Minseok dari ruangannya tak lama Jongin mengikuti pria mungil yang ternyata membawa mobil dan mengikuti kemana dia pergi, berakhirlah dia disini. Menatap kebersamaan ketiganya dari jauh, meskipun dirinya tak terlihat mereka setidaknya dia bisa melihat mereka.

Saking lamanya dia melamun, Jongin tak sadar bahwa Minseok mendekati mobilnya bersama dengan kedua anak kecil tersebut. Mengetuk kacanya hingga membuat Jongin terperanjat.

Dia ketahuan?

Dengan perlahan dirinya membuka pintu mobil ketika ketiganya sudah agak menjauh dan keluar menampakan dirinya kepada ketiga orang berbeda umur tersebut.

Bisa Jongin lihat bahwa Minseok menatapnya dengan wajah datar. Dialihkannya pandangannya kepada dua anak kecil yang menggenggam masing-masing tangan kanan dan kiri Minseok. Kedua anak itu menatapnya dengan wajah bingung, rasanya air mata Jongin ingin tumpah dan memeluk kedua anaknya jika tak ingat bahwa ucapan Minseok 6 tahun silam.

"Siapa paman ini, mommy?" tanya si cilik yang berada disebelah kanan Minseok. Tubuhnya lebih berisi daripada yang satu lagi, kulitnya juga tak seputih kembarannya, wajah merekapun tak seiras. Anak itu yang paling mirip dengannya.

Sedangkan yang satu lagi tak kalah manis, bulu mata lentik dengan hidung mancung yang imut dan mata bulat seperti Minseok menatapnya berbinar, menggemaskan sekali.

Minseok menyamakan tinggi tubuhnya dengan kedua anaknya. "Perkenalkan lebih dulu nama kalian"

Dia menyuruh anaknya maju mendekati Jongin yang masig belum bisa mencerna situasi didepannya. Kedua anak itu dengan malu-malu mendekati Jongin yang sudah berjongkok didepan mereka.

"Halo paman, namaku Donghyuck tapi karena teman-teman kesusahan jadi aku dipanggil Haechan" jelas Haechan dengan riang, senyum lebarnya benar-benar menghangatkan hati Jongin.

"Halo Haechan. Kau menggemaskan" tangan bergetarnya mengelus surai Haechan. Anak itu tersenyum sangat lebar, hingga Jongin meneteskan air matanya.

"Paman kenapa menangis?" tanya yang satunya lagi, terlihat lebih pemalu daripada Haechan. Jongin menggeleng lalu tersenyum, jemarinya menarik pelan pergelangan tangan si kecil yang sejak tadi berada dibalik punggung Haechan.

"Jadi siapa namamu anak manis?" tanya Jongin, perlakuannya persis sama dengan apa yang tadi Ia perbuat dengan Haechan.

"Jaemin, paman" cicit Jaemin membuat Jongin tertawa kecil apalagi jemari kecil yang bertautan dikarenakan gugup.

Jemari Jongin mengangkat dagu Jaemin untuk menatap dirinya "boleh paman memeluk kalian berdua?"

Jongin menatap Haechan dan Jaemin yang mengangguk bersamaan, keduanya berakhir dipelukan Jongin yang benar-benar terisak pelan netranya menatap Minseok yang juga sama dengannya.

Minseok melangkah mendekati ketiganya. Dibawanya mendekat anak-anaknya ketika keduanya telah keluar dari dekapan Jongin.

"Haechanie, Jaeminie" panggil Minseok lalu mendapat atensi dari keduanya "kalian sering bertanya tentang daddy kalian, bukan?"

Keduanya mengangguk. Ibu dan anak tersebut tak menghiraukan Jongin yang masih dalam posisi sebelumnya tak jauh dari mereka. Jongin terkejut ketika netranya bersibobrok dengan milik Minseok apalagi dengan senyum manis yang telah lama tak dia lihat.

Cotton Candy [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang