"Ahh cukup!" pria yang berada terkungkung itu memberontak sekuat tenaga.
Sedangkan pria diatasnya tak mengindahkan permintaan tersebut, Ia hanya fokus menghias tubuh dibawahnya dengan tanda merah yang dia buat.
"Ngh berhenti!—mhh Baekhyun!"
Entah kekuatan dari mana—yang pasti si manis dapat mendorong tubuh Baekhyun hingga terjengkang dengan tak elite nya.
Dengan gerakan cepat, pria yang lebih tua bangkit dari posisinya tadi menjadi duduk bersandar di kepala ranjang. Membungkus tubuh atasnya yang sudah telanjang dengan selimut tebal milik orang yang membuatnya seperti ini.
"Sakit, Minseok"
"Rasakan!"
Bibirnya mengerucut saat mendapat tatapan tajam dari sang kekasih—ah, mereka baru saja resmi.
"Kenapa? Bukankah tadi kau ingin membuktikan siapa yang pantas menjadi pihak bawah."
"Memang—t-tapi kau berbuat curang!" tuduh Minseok mengada-ada, dia hanya malu ketahuan menikmati perlakuan Baekhyun tadi. Jika Baekhyun tahu maka peluang Ia untuk menjadi top akan gagal, pikir Minseok.
"Curang apa nya? Bilang saja kau tidak terima." dengus nya.
"Itu kau tahu!"
"Dengar, kau itu manis, mungil, dan sangat menggemaskan. Jadi kau tidak pantas untuk menjadi top, paham?"
Minseok semakin tak terima dengan penilaian Baekhyun atas dirinya. Ia akui bahwa dirinya manis tapi masih ada sisi tampan, apalagi jika diperhatikan Baekhyun termasuk pria cantik dengan bulu mata dan jari yang lentik, bibir mungil merah mudanya.
"Kau juga cantik, Baek! Intinya kau yang menjadi bottom!"
Pria yang keadaannya tak jauh berbeda dengan Minseok pun mulai tak bisa membendung rasa kesalnya. Kekasih mungilnya sangat keukeuh untuk menjadi pihak 'pemberi' dalam hubungan keduanya yang masih terbilang baru.
"Mau apa kau?!" pekik Minseok saat melihat kekasihnya menyeringai sambil membuka ikat pinggang yang melilit di celana jeans nya.
"Ingin menyadarkan mu bahwa kau lah yang pantas untuk menjadi bottom"
Rasanya Baekhyun ingin tertawa melihat raut ketakutan dari wajah Minseok, seperti anak gadis. Sedangkan Minseok ingin sekali menendang wajah tampan Baekhyun yang sangat menyebalkan hari ini—bukan hanya hari ini, tapi ini paling menyebalkan.
Ia berniat lari sebelum Baekhyun—yang ternyata sudah melepas celana panjangnya— mulai menaiki kasur dan mendekatinya.
"Baekhyun, jangan sekarang yaa" mohon Minseok dengan puppy eyes andalannya namun hanya ditanggapi senyuman tipis. Oksigen disekitanya seakan lenyap saat wajah Baekhyun hanya berada sekitar 5 cm didepannya bahkan hidung mereka sudah bersentuhan.
"AKHH!"
"Jangan berteriak, sayang" lirih Baekhyun yang sedang membekap mulut si manis. Sebenarnya Baekhyun sangat ingin berteriak juga karena Minseok yang sedang dibawahnya sangat menggemaskan, matanya berkaca-kaca untuk memohon kepada dirinya.
Tentu saja Baekhyun tidak akan melepaskan kekasih nakalnya—paling tidak untuk malam hingga pagi nanti.
"Sekarang kita buktikan siapa yang pantas menjadi bottom"
oOo
"Sudah! Atau akan ku potong aset mu!" ancam Minseok begitu merasakan pergerakan dari orang dibelakangnya, itu pula yang membuatnya batal tidur.
Minseok juga heran dengan stamina Baekhyun yang kuat mengagahi nya hingga hampir 8 jam, itupun jika Ia tak minta istirahat beberapa kali—mungkin tak akan ada jeda.
Pria yang berbuat mesum itu hanya tertawa tepat dibelakang dirinya, "Maaf. Aku sangat suka saat kau mendes—akh"
"Mati kau!" umpat Minseok sangat kesal dengan otak dan mulut kotor sang kekasih, masalahnya dia harus mati-matian menahan malu saat Baekhyun mengingatkannya pada kegiatan panas mereka berdua.
Bukannya takut, Baekhyun malah semakin gemas dengan tingkah Minseok yang memancing gairahnya.
"Jika aku mati maka siapa yang akan memuaskan mu?"
"GILA! PERGI KAU MESUM!"
Tawa Baekhyun semakin besar ditengah keheningan dini hari tapi saat tak mendengar sahutan dari orang didepannya, Ia memberhentikan tawanya dan melepaskan tautan yang dibawah.
"Mhh—"
Dapat Minseok rasakan punggung polosnya bersentuhan langsung dengan dada sang dominan—Minseok sudah mengakui bahwa dirinya pihak penerima. Ya, dia sudah kalah.
Pria dibelakangnya justru sibuk menghirup harum si mungil yang sudah bercampur dengan keringat tetapi anehnya tetap manis baunya.
"Lelah?"
Minseok berdecak, "Kau pikir?! Hampir 8 jam kau melakukannya dan kau masih bertanya?!"
"Maaf kan aku, ya?"
Hatinya menghangat saat suara husky itu masuk ke gendang telinganya dan perlakuan gentle Baekhyun yang baru Minseok ketahui, Ia merasa istimewa.
Minseok memutar tubuhnya agar berhadapan dengan sang kekasih, mengecup bibir Baekhyun lalu tersenyum manis.
Senyum yang dapat membuat gemuruh di dada Baekhyun tak beraturan.
"Tak apa"
Memang, sepertinya pasangan ini tak bisa mempunyai waktu romantis. Selalu saja di kacaukan oleh salah satu atau bahkan keduanya, seperti sekarang ini ketika Baekhyun sudah mengganti senyumnya menjadi seringai.
"Berarti boleh aku lanjutkan?"
"Akan ku bunuh kau sekarang Byun Baekhyun!"
- End
HUAAAA 😭
Maaf ya gais, kena dare 💩
Gila sih, first time aku buat cerita kayak gini—ya meskipun gak ada adegannya. Tapi biasanya aku cuma bacaaaa 💔
Udahlah. Aku malu wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Cotton Candy [✔]
Fanfiction» Seperti permen kapas yang manis dirasa tetapi singkat dimulut « ! Warning ! -•Yaoi // b×b -•Mpreg -•Ot12 [ Xiumin × all member] Oneshoot/twoshoot/etc