Yuju x Soobin

398 42 2
                                    

Tidak ada ketenangan di rumah itu, setiap hari selalu ada pertengkaran. Mungkin penghuni rumah akan kena penyakit kulit kalau tidak bertengkar, seperti pada suatu waktu di pagi hari yang terasa dingin.

"SOOBIN, KAMU KEMANAIN KAUS KAKI KAKAK YANG BARU BELI KEMARIN" teriakan itu berasal dari kamar Yuju yang ada di lantai dua, meskipun kamar adiknya di sebelah dia tidak mau berjalan dan memilih berteriak.

"WOY SOOBIN" karena tidak ada sautan akhirnya dia membuka paksa pintu kamar adiknya.

Jeblak (anggap suara pintu terbuka paksa)

"SOOBIN, KENAPA KAMAR KAMU BERANTAKAN? INI JUGA ANAK SIAPA YANG KAMU BAWA KEMARI"

Yuju melihat ada dua laki-laki yang tidur di kamar adiknya, mereka merupakan sahabat Soobin. Taehyun dan Yeonjun terkejut dengan teriakan Yuju sehingga bangun, sedangkan pemilik kamar baru saja keluar dari kamar mandi.

"Santai kali kak gk usah teriak, kasian temen Soobin jadi kaget. Beruntung mereka gk punya penyakit jantung, kalau ada mungkin udah mati"

"Ck doanya jelek banget si Ubin" gerutu Taehyun dan disetujui oleh Yeonjun. "Bener banget, padahal kita kan sahabat bagai kepompongnya"

"Eh, kalian gk usah bisik-bisik ya" ketus Yuju terhadap mereka berdua. "Kamu juga Bin, gk sekolah sampe bawa mereka nginep?"

"Libur kak, sekolah Soobin kan santai gk kayak sekolah kakak yang selalu masuk bahkan tanggal merah ada aja kegiatan yang harus diikuti muridnya" jawab Soobin sambil mengumpulkan pakaian kotornya dan dimasukkan ke dalam keranjang. "Lebih baik kakak siap-siap berangkat sekolah daripada telat, biar mereka kembali tidur. Kasihan masih ngantuk karena begadang main game dan lain kali gk usah teriak kayak gitu berasa nyaingin suara toa masjid kalau ada pengumuman kematian"

"Gk usah ngejek ya kamu. Ini juga mau berangkat, tapi nyari kaos kaki gk ketemu. Kakak mau pakek punya kamu"

Yuju melenggang santai masuk kamar Soobin menuju lemari penyimpanan kaos kaki dan mengambil salah satunya, setelah itu dia kembali dan bersiap berangkat. Soobin yang melihatnya hanya pasrah aja dengan kelakuan kakak satu-satunya itu.

****

"Laper Bin" Yeonjun mengusap perutnya yang sedikit berbunyi.

"Iya nih sama, laper juga Bin butuh makan nih cacing di perut" Taehyun juga lapar karena hari sudah sore namun mereka hanya makan satu kali tadi pagi.

"Ih, cacingan. Awas perut buncit Hyun" ejek Yeonjun.

"Gk lah, aku ini sehat bugar ya gk gampang sakit gk buncit juga. Jadi gk kena cacingan"

"Bilang aja emang...."

"Berisik" sela Soobin yang tidak ingin permasalahan mengenai cacing tersebut berlanjut. "Kalau gk diem gk dapet makanan kalian"

"Iya iya kita diem" mereka menjawab bersamaan.

Yuju sudah sampai di rumah. "Loh belum pulang ini dua bocah"

Taehyun dan Yeonjun yang mendengarnya hanya menghela nafas pasrah daripada debat dan baku hantam.

"Laper kak" ucap Soobin langsung karena memang mereka lapar.

"Kalau laper mah makan aja, ngapain ngomong sama kakak. Gk akan kenyang kalau belum makan" jawab Yuju mendengar ucapan adiknya.

"Dari dulu juga gitu, kalau laper makan, haus minum, ngantuk tidur" saut Yeonjun tiba-tiba.

"Gk usah ikutan ya Njun" Yuju mode galak aktif.

"Masakin dong kak, makanan yang tadi udah habis" Soobin berkata dengan menatap Yuju memelas seakan-akan belum makan seharian.

"Iya kak Yuju yang baik hati masakin dong" Yeonjun mengikuti Soobin untuk mendapatkan makanan.

Taehyun yang melihatnya hanya melirik sinis dan menghujat, tidak menyangka mereka akan bersikap seperti kucing penjilat demi makanan padahal tadi sudah julid mengenai sikap Yuju yang selalu extra ordinary.

"Kakak juga laper, jadi biar kakak masakin dan kalian diam disini jangan mengacau" Yuju mengalah dan pergi menuju dapur setelah meletakkan tasnya di sofa yang mereka duduki. "Tapi nanti cuci piring ya selesai makan" titah Yuju.

"Siap kak" mereka mengucapkan secara serempak dan hormat pada Yuju seakan-akan dia adalah pemimpin upacara.

Syukurlah karena lapar membuat mereka enggan bertengkar, karena untuk melakukannya kan butuh tenaga dan saat ini sedang lemas sehingga lebih memilih makan terlebih dahulu bertengkar kemudian.

Hari yang cukup tenang dilewati di rumah itu, semoga kedamaian tetap terjaga dan tidak ada keributan.



THANKS for Reading

Kkkkk maafkan author ya kalau ceritanya sedikit garing dan terkadang tidak jelas
Maklum hanya fiksi semata, jadinya asal aja nulis berdasarkan inspirasi yang tidak sengaja terpikirkan

Semoga bisa cepet next ya 😊

Yuju Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang