Langit yang semula terik kini sudah tergantikan oleh awan yang bergerak dan angin sore yang berhembus.
Setelah melewati upacara penyambutan, perkenalan singkat, dan camp tour sekarang setiap anak diberi waktu bebas di rumah mereka masing-masing.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya perumahan mereka dibagi berdasarkan keturunan dan cewek-cowok memang digabung.
Tapi tentu di kamar yang berbeda. Jadi kayak keluarga kecil pada umumnya.
Secara sederhana camp ini tuh kayak satu kota kecil yang ada beberapa perumahannya.
Dan tiap perumahan itu dibagi berdasarkan tahun mereka masuk ke camp.
Rumah-rumahnya itu bentuk luarnya seragam semua. Tapi begitu pintu utama dibuka, isi masing-masing rumah udah sangat beda sesuai dengan si tuan rumah.
Keadaan rumah anak dari Demeter saat ini, dipenuhi suara-suara tinggi dan tawa cekikikan.
Di tengah ketiga sodara perempuan itu ada Jaemin yang sudah dipenuhi keringat sembari mengangkat meja rias seorang diri.
"Aduh, kasian banget sih Jaem gara-gara lo cowok sendiri jadi sengsaranya plus-plus gini."
Perkataan Chaeyoung mengundang tawa dari kedua saudarinya yang lain.
Sedangkan Jaemin bibirnya tersenyum, tapi gaada yang tau isi hatinya.
"Gue kasih hadiah roti gandum deh abis ini. Enak banget lho rasanya ga kayak dari gandum, gua bawa dari kampung gua tadi pagi." Ujar Chaeyeon sembari ngepel rumah baru mereka ini.
"Wih, Nako juga mau coba dong Chae."
"Iya boleh nanti malem kita makan toast aja gimana? Gua buatin deh sekalian."
"Ih, gua juga mau dong. Gua juga bawa es krim, bisa bikin toast manis sama asin nanti."
Ketiga perempuan itu tanpa sadar berhenti bergerak dari tugas mereka masing-masing dan mulai membicarakan menu makan malam mereka nanti.
"Chae"
"Ya?" "Ya?"
Chaeyeon dan Chaeyoung menoleh bersamaan saat Jaemin memanggil entah siapa diantara mereka.
"Kalian jadi mau pake kamar yang mana? Mau tidur sendiri-sendiri atau ramean kalian?"
"Hm, gua keserah sih,"
"Iya gua juga bebas aja,"
Nako mendecak kecil melangkah maju diantara saudaranya yang lain membuat perhatian mereka tertuju padanya,
"Jaemin! Kok Nako ga ditanya?"
"Nako mah pasti ngikut mereka, gaboleh tidur sendiri. Nanti dikira anak kecil terus diculik kuyang kan serem." Jawab Jaemin sambil tersenyum manis.
"Hah?! Emang disini ada kuyang?" Bola mata Nako membulat menatap ketiga saudaranya bergantian.
Chaeyoung mendekatkan wajahnya ke telinga Nako berbisik,
"Banyak, suka nangkepin yang malem-malem mojok sama pacar."
Kurang lebih begitulah situasi di rumah Demeter.
Lalu di sebrang rumah dengan halaman luas dan berbagai jenis tanaman, ada rumah yang tampak lebih besar dari rumah-rumah lainnya.
Tembok rumah itu kontras antara merah dan hitam yang mencolok, pintu rumahnya besar terbuat dari kayu yang berukirkan api.
"HAECHAN! KEMARI GA LU?" Ancam Ryujin pada Haechan diujung lorong yang sedang jongkok sambil makanin ciki.
Begitu mendengar suara kembarannya yang murka, dengan cepat Haechan berdiri dan berlari menghampiri Ryujin,

KAMU SEDANG MEMBACA
Universe || 00L - discontinued :(
FantasyWhen the world is not on your side but the universe is within you. "Welcome, demigods." slow update. est. sept20