Happy Reading.
Seseorang mendobrak pintu kayu hingga hancur. Netranya bergantian menatap pemuda yang bercucuran darah dan pemuda yang membawa pisau. Dia Jaemin.
"Bangsat! Kamu apakan Jaemin, hah?!"
"Aku akan membunuhnya." Jawab Jeno enteng.
"Aku sudah curiga padamu."
Hyunjin segera mengambil pipa besi di gudang tersebut. Ia mulai berkelahi dengan Jeno. Memukul Jeno menggunakan besi. Hyunjin yang tidak sempat menghalau pukulan Jeno, pisau Jeno menggores lengannya. Hyunjin segera memukuli Jeno berkali-kali hingga pemuda itu terduduk lemas.
"Kamu salah, Jin. Kamu sudah menyelamatkan pembunuh."
Hyunjin diam, tidak mengerti apa yang dimaksud Jeno. Ia tidak peduli dengan Jeno. Segera Hyunjin melepaskan ikatan Jaemin, menggendong tubuh ringkih itu di punggungnya dan membawanya ke rumah sakit.
×
Hyunjin berjalan mondar-mandir di depan ruangan rumah sakit tempat Jaemin di periksa. Hyunjin sudah menghubungi Jaehyun.
Jaehyun dan Winwin berlari tergesa-gesa.
"Bagaimana Jaemin?" Tanya Jaehyun panik. Ia sangat khawatir dengan anak semata wayangnya. Winwin pun sama. "Kamu apakan Jaemin hah?!" Tanya Jaehyun yang hendak memukul Hyunjin tapi ditahan oleh Winwin.
"Kita dengarkan dia dulu, Jae."
"Saya waktu itu ke minimarket dan lihat seseorang seperti Jaemin dibekap. Makanya saya ikuti dan menemukan Jaemin di gudang paman. Dia disekap sama Jeno. Dan sepertinya jantungnya kambuh paman."
"Kurang ajar!"
Pintu pun terbuka.
"Bagaimana keadaan anak saya dok?"
"Keadaan anak anda sekarang baik-baik saja."
Jaehyun, Winwin, dan Hyunjin segera menerobos masuk ke ruang rawat Jaemin.
"Astaga, Jaemin!" Pekik Winwin ketika melihat keadaan Jaemin terbaring lemah penuh luka goresan.
"Jeno yang melakukan ini semua?" Tanya Jaehyun ketika melihat pipi dan lengan Jaemin terdapat goresan.
"Jeno sepertinya ingin membunuh Jaemin, paman." Jelas Hyunjin.
"Apa?!"
"Tapi—kenapa?" Jaehyun menatap kosong; raut wajah putus asa. Surai hitamnya berantakan. "Winwin, cari bocah itu sampai ketemu!"
"Jaemin, maafkan papa." Lirihnya memandang wajah pucat Jaemin.
Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit
Suara nyaring elektrokardiogram mengalun panjang. Layar monitor nya terlihat seperti garis lurus.
Jaehyun panik. Lantas ia meraung memanggil dokter.
Oh Tuhan, jangan ambil Jaemin.
Thanks for Reading.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle || Nomin✔
Random[COMPLETED] Ia bunuh diri namun Tuhan memberinya kesempatan kedua. Warn! -bxb -short fanfic