15. Ka-kamu?

6.6K 836 56
                                    

Happy Reading.

Flashback Hyunjin.

Hyunjin mengambil beberapa kapsul obat milik Jaemin yang tercecer. Ia sangat penasaran tentang Jaemin. Sakit apa dia sampai sesak napas begitu?

"Kak tolong cek obat ini." Pinta Hyunjin kepada kakaknya, Hwang Yeji.

"Untuk apa?"

"Aku penasaran dengan penyakit temanku."

"Baiklah."

Setelah menunggu dua hari, hasilnya keluar. Dan Hyunjin tidak menyangka sama sekali bahwa Jaemin mengalami penyakit seperti ini. Jantung?

Hal ini semakin membuat Hyunjin merasa bersalah.  Hyunjin sempat ingin membalas dendam. Namun setelah mengetahui hal ini, ia ragu mau melanjutkan atau tidak?
Ia merasa Hyunjin sudah keterlaluan dengan Jaemin. Lagipula Jaemin sudah meminta maaf dengan tulus padanya. Jadi mengapa ia tidak memaafkannya?

"Baiklah, aku memaafkannya."

Flashback end.

Sudah sekitar satu minggu lebih Jaemin terus menerus mendapat teror dari sticky note yang diperoleh dari dalam tasnya. Entah siapa dia, Jaemin yakin jika peneror itu adalah orang di lingkungan sekolahnya. Tapi siapa?

Selama ia kembali hidup, ia menceritakan semuanya di diary kecilnya. Supaya Jaemin selalu ingat tentang yang terjadi.

Jaemin meminum susu cokelatnya. Setelahnya pikirannya melanglang buana; memikirkan siapa pengirim sticky note itu. Jaemin tidak ingin mencurigai Hyunjin karena mempunyai sticky note yang sama. Toh banyak juga siswa yang memilikinya. Bahkan Jeno dan Seungmin pun memilikinya.

"Kenapa melamun?" Tanya Jaehyun tiba-tiba.

"Tidak apa-apa, pa."

"Kamu memikirkan apa?"

"Tidak ada paman."

Jaehyun, Winwin, dan Jaemin sedang berada di ruang tamu.

"Tuan muda, maaf mengganggu waktunya."

"Ada apa, bi?"

"Teman tuan muda ingin bicara."

Jaemin beranjak dari sofa, ia mengangkat telpon rumahnya.

"Halo?"

"....."

"Kamu sekarang di mana?"

"....."

"Aku ke sana sekarang."

Jaemin memutus sambungan telepon. Ia meminta izin kepada ayahnya untuk pergi sebentar ke minimarket dekat rumahnya. Untungnya, ayahnya mengizinkan.

Jaemin hanya berjalan kaki menuju minimarket karena memang tidak jauh dari rumahnya. Matanya mencari-cari keberadaan seseorang, tetapi tak menemukan orang yang dicarinya.

Tiba-tiba saja, seseorang membekap mulutnya hingga Jaemin tidak sadarkan diri. Seseorang menggendongnya seperti karung beras.

Perlahan-lahan mata Jaemin terbuka. Matanya berpendar ke sekitarnya. Hanya cahaya remang-remang dari lampu 5 watt. Kedua tanganya diikat ke belakang dengan kursi, kakinya pun juga diikat. Mulutnya dilakban.

Jaemin menelan ludahnya kasar. Ia berusaha melepaskan ikatan tali itu. Namun, talinya tak kunjung terbuka. Yang ada tangannya malah yang terluka.

"Bagaimana?" Tanya seorang laki-laki yang berjalan ke arah Jaemin. Srek-Dia membuka kasar lakban di mulut Jaemin.

"Ka-kamu, —"

Thanks for Reading.

Kamu siapa??

Miracle || Nomin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang