Sandra menggigit bibir bawahnya kuat kuat ingin senyum tapi malu.
Rino menggaruk tengkuknya yang tak gatal dengan senyum bodohnya.
"Receh ya?"ucap Rino.
"Menurut kamu?"ucap Sandra.
"Hehe... Iya maaf... Aku selalu nggak bisa ngendaliin diri aku kalo di deket kamu!"ucap Rino.
Sandra menganggukkan kepalanya pelan mereka tak saling menatap karena terlalu gugup.
"Jadi... apa sekarang?"ucap Rino membuat Sandra menoleh padanya.
"Apa?"ucap Sandra dengan kening menyerit bingung.
"Gimana sama hubungan kita?"ucap Rino membuat Sandra membeku.
"Maaf Rin... Maafin gue..."ucap Sandra.
Rino menatap Sandra dengan pandangan tak terbaca dia tak bisa menjelaskan perasaannya sekarang.
☕☕☕
Enam bulan kemudian...
Rino duduk di kursi kebesarannya menatap kosong berkas berkas yang berada di depannya.
"Dimana kamu sekarang?"gumam Rino.
Tiba tiba Genta masuk tanpa permisi dan langsung duduk di hadapan Rino dengan sorot mata tajam nya.
"Kenapa lo biarin dia pergi waktu itu?"ucap Genta.
"Gue nggak bisa cegah dia lagi kak... Gue nggak mau dia sedih..."ucap Rino.
"Tapi Rin..."ucap Genta.
"Gue udah ikhlasin dia pergi kak... Udah terlambat sekarang ini..."ucap Rino.
"Tapi lo jadi nggak fokus gini! Kerjaan lo jadi nggak bener karena di tinggal sama dia kan?!"ucap Genta.
Rino mengalihkan pandangannya dari berkas pada Genta.
"Sorry... Gue nggak akan ngulangin lagi! Gue akan kerjain kerjaan gue, tapi di rumah gue mau pulang!"ucap Rino.
"Oke yang penting semua nya harus beres!"ucap Genta.
Rino menganggukkan kepalanya pelan lalu berdiri dari duduknya.
Rino mengambil jas dan juga kunci mobilnya lalu segera pergi meninggalkan Genta.
"Dasar bucin akut!"gumam Genta pelan.
Jadi... Gimana nasibnya bang Rino? Mba Sandra kemana?
Penasaran??
Maaf kalo gaje...
Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote and komen!!
Jangan pelit ya...
Love you all♥
KAMU SEDANG MEMBACA
ARRINO {#LEONAGARA2} (END)
Romancesquel ARESSA Udah selesai! Part masih lengkap! "Johan siapa dia?"ucap Rino. "Sekertaris baru anda tuan"ucap Johan. "Apa?! Yang benar saja anda saya pecat!"ucap Rino membuat Johan dan sang wanita melongo. "Tu-"ucap Johan terpotong. Karena wanita itu...
