Di tangannya ada karangan bunga kecil.
"Uh... semua daunnya hilang. Itu cantik sebelumnya, tapi...." Caville berkata sambil menurunkan pandangannya dengan ekspresi cemberut.
Anna dan Marie sedang menahan senyuman. Caville lebih polos daripada anak-anak seusianya.
"Tapi itu masih sangat cantik. Kamu bilang itu terlihat lebih cantik sebelumnya?" Elody bertanya, menerima buketnya.
"Iya. Itu lebih indah sebelumnya.... "
"Yah, sekarang masih terlihat cantik. Apakah kamu memilih ini untukku?"
"Ya, karena istriku menyukai hal-hal cantik," jawab Caville saat senyuman muncul di wajah Elody.
"Terima kasih, Caville. Aromanya juga lembut. Apakah kamu ingin menciumnya? "
"Baik."
Elody mengulurkan buket ke Caville, dan dia menghirup aroma manis.
"Baunya enak!"
"Benarkah?" Elody tersenyum.
"Iya. Baunya persis seperti dirimu, istri."
Anna dan Marie, yang berdiri di belakang Caville, terkejut mendengar kata-kata yang begitu indah.
"Oh my!"
"Tuan akan menjadi suami yang sangat romantis!" Anna terkikik.
"Iya. Caville akan tumbuh menjadi seseorang yang dicintai semua orang." Elody berkata sambil membelai rambutnya.
Dicintai... oleh sang putri.
Bunga-bunga itu mengingatkannya pada waktu itu.
Batang pohon yang bersahaja, aroma segar bunga liar, langit yang diselimuti awan, dan senyuman murni Caville.
"Aku merindukan Caville ... Dia baik-baik saja, kan?"
"Tentu saja. Saya yakin dia baik-baik saja, Nyonya." Jawab Norman.
"Pasti sulit baginya...." Kata Elody khawatir.
Desahan keluar dari bibirnya saat dia melihat ke arah diri Elody yang cemas.
Hari-hari Elody dipenuhi dengan kekhawatiran.
Dan seiring berjalannya waktu, Elody menjadi semakin cemas.
* * *
Sementara itu...
Caville saat ini tengah berjuang di medan perang.
Butuh banyak waktu hanya untuk melewati ibu kota dan mencapai Pegunungan Catan.
Akhirnya, sudah waktunya untuk melewati Hutan Gelap, gerbang terakhir menuju pegunungan.
"Tuan muda, harap berhati-hati agar tidak jatuh dari kudamu," kata Brien dengan ekspresi tegang.
"Baik."
Hutan Gelap.
Alasan untuk nama itu karena kegelapan malam hari di hutan.
Cabang-cabang gundul menjulang ke langit, daunnya menghalangi sinar matahari yang masuk.
Bahkan para ksatria takut dengan suasana yang menghantui.
Karena serangan monster yang sering terjadi, Hutan Gelap diklasifikasikan sebagai area terlarang, seperti Hutan Kematian di dekatnya.
Hutan Kematian terletak di dekat kadipaten, dan wilayah itu memiliki jalan pintas tercepat ke pegunungan.
Untungnya, area ini jauh lebih aman daripada Hutan Kematian.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Ready for Divorce!
FantasyDalam cerita aslinya, pemeran utama pria menuduh mantan istrinya menyalahgunakan pemeran utama pria saat dia masih kecil. Tapi tidak seperti cerita aslinya, aku membesarkan suami muda ku seolah-olah dia adalah adik laki-laki ku. Ketika suami aku per...