Usai dengan acara mencurahkan isi hati yang begitu menyedihkan, usai juga acara makan siang karena jam istirahat selesai, bukan berarti seorang berambut pirang ikut pergi untuk mencari pekerjaan. Pundak sempitnya terasa memanggul ratusan ton batu, semenjak tanggung jawabnya sebagai anak bertambah, bebannya meningkat.
Bukan tanggung jawab sebagai anak harus bekerja demi kebahagiaan orang tua, tetapi tanggung jawab anak yang berusaha melarikan diri dari suatu kejadian yang dinamakan sebuah pernikahan. Helaan napas menyembur, mengenai kaca di depannya, membuat embun hangat di sana.
Wajah kusam Naruto dibilas sampai bersih menggunakan air dalam dalam kran yang ada di depannya. Kulit tan basah itu memantul di kaca, bekas-bekas kusam sedikit lenyap. Sepertinya pelarian ini takkan berlanjut lama jika dia terus menjadi pengangguran seperti ini. Saking ingin kabur dari awasan orang tua, ia memilih tinggal di kos-kosan yang jaraknya dari rumah sangat jauh bagai langit dan bumi. Konoha itu luas, tidak mungkin papanya akan menyadari keberadaannya. Toh, ia sudah berkata kalau ia sedang mencari pekerjaan.
"Aku harus bagaimana?" mata biru cerahnya menatap pantulan dirinya di kaca, seolah pantulan itu bisa mendatangkan jawaban atas segala pertanyaan yang ia bingungkan.
Tidak ada jawaban dari pantulan. Hanya pemandangan di mana ia memakai balutan kemeja Oren dan stelan kantor putih, tidak lupa dasi dan celana panjangnya putih. Pakaian ini selalu ia gunakan saat melamar kerja, tetapi tidak berhasil. Apakah ia harus ganti pakaian?
Lihatlah, pantulan itu begitu menyedihkan, sama seperti tubuh yang asli. Jujur saja, Naruto gemas ingin meninju kaca di depannya saking frustrasi pada hidupnya yang segala jenis diatur. Ia ingin kuliah di Konoha Gakure University bersama Kiba dan Gaara, tetapi malah ia diloncatkan ke benua lain. Sekarang ia mau dinikahkan dengan orang yang---err, tidak mau Naruto bayangkan bagaimana wujudnya.
Rambut pirang yang sudah ia rapikan kembali ia acak-acak sampai berantakan tak berbentuk. Mata birunya menangkap pantulan seorang lelaki yang baru saja keluar dari kamar mandi, menatapnya seperti ia ini sedang gila, ia mendengus. Bisa dikatakan ia memang gila, siapa yang tidak gila dengan kehidupan yang ia alami? walau tidak terlalu buruk, tetapi sedikit mencekik nyawanya.
"Ya, pantas saja oniichan memilih kabur dari rumah dulu." Mungkin alasan kakaknya kabur karena cekikan dari orang tua mereka yang begitu mencolok. Kali ini hidup tidak sebegitu indah seperti di London, tiba-tiba ia rindu Toneri sang terkasih.
Suara dering ponsel berbunyi. Segera ia rogoh saku celananya, membuka kunci layar, dan nama Toneri terpampang. Ia berseri-seri, apakah kekasihnya peka terhadap dirinya yang sedang merindu? terserah, ia harus mengangkat panggilan pacarnya.
"Ya, Toneri?" katanya lembut dengan semangat yang meluap-luap, seolah beban yang merundung dirinya lenyap dalam balutan asmaranya.
Naruto melangkah keluar dari area kamar mandi, ia akan pergi dari Cafe' ini sambil mendengarkan suara indah bagai alunan musik barat yang manis milik Toneri.
Di tengah-tengah Cafe' terdapat tiga orang berpencar, menanya-nanyai para pelanggan dengan wajah serius. Mereka seperti seorang polisi yang melakukan penyidikan. Pihak Cafe' tidak terlalu memedulikan kedatangan tiga orang itu, karena memang sudah mendapat izin dari atasan mereka.
Tiga orang itu adalah bawahan dari kantor Uchiha Corp yang kantornya berada tidak jauh dari lokasi Cafe'. Beberapa kali karyawan dan atasan Uchiha Corp datang ke sini untuk sekedar istirahat atau melakukan pertemuan terbuka. Bukan suatu masalah jika tiga pesuruh Sasuke muncul seperti polisi, atau bahkan mirip maling.
Harap-harap cemas. Ini pengunjung terakhir di sini yang mereka tanyai di tempat ini. Semoga ada lulusan dari Lonron Gakure University di sini, jika sampai tidak ada, mereka alamat harus terbang ke London. Ditambah yang mahir bahasa Inggris hanya Shikamaru. Neji dan Kakashi hanya yes-no saja yang diketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
UCHIHA BOSS || SASUNARU [TERSEDIA VERSI PDF]✓
Fanfiction//6 SEPTEMBER 2020 \\TAMAT, VERSI PDF ⚠️SasuNaru "Tidak ada jalan keluar setelah kau berhasil masuk kehidupanku." -U.Sasuke.