GMF • Chapter 2

10 1 0
                                    

Setelah kepergian Moza dan Adisty, Izuna kembali menyumpal telinganya dengan earphone miliknya yang sempat dilepaskan pada saat mengobrol dengan Moza dan Adisty.

Tak lama kemudian terlihat Safira yang datang dari arah kantin dan masuk ke dalam kelas dengan membawa makan dan minuman yang tadi dibelinya.

"Zuna," katanya memanggil Izuna.

"Iya??" tanya Izuna yang kemudian kembali melepaskan salah satu earphone dari telinganya.

"Tadi gue lihat lo sempat ngobrol sama Moza dan Adisty," kata Safira.

"Ah, iya. Kenapa??" kata Izuna.

"Eh, eng–enggak kenapa-kenapa sih. Gue cuman nanya aja. Oiya, lo mau biskuit gak??" kata Safira menawarkan makanan yang tadi dibelinya. Entah itu sekedar inisiatif untuk menawarkan atau untuk mengalihkan pembicaraan mereka.

Izuna pun menggelengkan kepalanya, "Enggak deh. Gue belum laper."

"Ah iya, gue bisa minta nomor Whatsapp lo??" kata Safira sambil memakan makanan miliknya.

"Buat??" tanya Izuna.

"Buat dimasukin ke grup Whatsapp kelas kita," kata Safira.

"Ah, iya. Nih nomor gue," kata Izuna sambil menujukkan rentetan nomor di layar HP-nya.

Safira pun menyimpan nomor Whatsapp Izuna, "Oke, gue add ya."

Izuna hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, kemudian kembali memasang earphone di telinganya. Lalu menelungkupkan kepalanya diatas meja, seakan-akan menjadi isyarat bahwa dia sedang tak mau diganggu atau diajak bicara oleh siapapun.

🦉🦉🦉

Pelajaran selanjutnya adalah pelajaran Sejarah. Pelajaran yang mungkin kurang diminati oleh siswa-siswi di kelas IPA. Namun, apa boleh buat. Suka tak suka mereka harus tetap mempelajarinya.

Terlihat raut wajah bosan dan mengantuk yang bercampur di wajah semua siswa-siswi.

Ting tong ting tong

Setelah 90 menit berlalu, pelajaran itu pun akhirnya selesai dan juga sebagai penutup kegiatan belajar mengajar pada hari ini.

"Baik semuanya, sekian pelajaran kita hari ini. Ibu harap tugas yang sudah saya beri dapat kalian selesaikan dengan tepat waktu. Selamat siang," kata bu Meta menutup kegiatan belajar mengajar pada hari ini.

"Selamat siang, Bu," sahut semua siswa serentak.

Setelah bu Meta meninggalkan kelas, seluruh siswa pun mulai menyusun buku dan alat-alat tulisnya ke dalam tas dan langsung pulang. Begitu juga dengan Izuna.

"Zun, lo pulang bareng siapa??" tanya Safira.

Izuna dan Safira memang baru mengenal satu sama lain dalam kurun waktu satu hari, namun Safira sudah mulai lumayan dekat dengan Izuna. Meski itu hanya perasaan Safira saja.

"Gue nanti dijemput sama Mama," kata Izuna.

"Oh, oke. Kalau gitu gue duluan. Bye," kata Safira sambil melambaikan tangannya kemudian langsung berjalan keluar kelas.

Ting!

HP Izuna berbunyi menandakan ada pesan yang masuk.

Guess My FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang