"Halo,"
"..."
"Apa?!"
"..."
"Aish, yaudah lo cepetan,"
Tut...
Sambungan telepon itu pun akhirnya terputus.
Nara pun kembali duduk di tempatnya semula.
"Gimana," tanya Izuna saat Nara sudah kembali duduk di sebelahnya.
"Kata Itama, di otw ke sini tiga puluh menit lagi," jawab Nara.
"Ha?! Tiga puluh menit?!" kata Izuna.
"Iya," balas Nara singkat.
"Shit," umpat Izuna pelan, namun masih dapat didengar samar-samar oleh Nara.
Gila, nih cewek bisa ngumpat juga ternyata, batin Nara sambil melihat ke arah Izuna.
Izuna yang merasa sedang diperhatikan pun menoleh. "Kenapa lo?" tanya Izuna mengira-ngira bahwa Nara mendengar umpatannya barusan.
"Gak," kata Nara dan berpura-pura tidak mendengar umpatan Izuna barusan.
🦉🦉🦉
"Oke, gue rasa itu aja untuk hari ini," kata Itama menutup diskusi perdana mereka hari ini.
Sekarang jam di aula sudah menunjukkan pukul 17.25. Itama, Izuna, dan Nara pun berjalan keluar dari aula. Dan ternyata cuaca di luar sedang hujan.
"Oiya. Lo pulang naik apa, Zun?" tanya Itama sembari mereka bertiga berjalan menuju ke arah parkiran sekolah.
"Gue?" celetuk Izuna sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Ya iyalah. Emang di sini ada berapa Izuna?" balas Itama.
"Gak tau," jawab Izuna dengan santainya.
"Lah?" Itama menjadi heran sendiri mendengar jawaban Izuna.
"Paling nanti dijemput sama mama," kata Izuna.
"Yaudah, kita tungguin lo sampe dijemput sama mama lo," ujar Itama.
"Kita?" tanya Nara.
"Iya. Ki-ta," kata Itama dengan menekankan kata 'kita'.
"Hem," balas Nara dengan nada sedikit tidak ikhlas.
Ting!
Terdengar suara notifikasi dari HP Izuna. Kemudian dia pun merogoh saku rok abu-abunya untuk mengambil benda pipih tersebut. Ternyata ada pesan dari sang mama.
Mama ❤
Sayang, kamu masih
di sekolah?
Iya, Ma.
Ini diskusinya baru aja
selesai.
Mama jadi jemput, kan?
Ini tadi mama mau jemput
kamu, pas mau nyalain
mobil malah gak bisa.
Mama jemput kamu naik
taksi aja, ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Guess My Feeling
Fiksi RemajaIzuna Mikarai Anderson adalah definisi dari kata sempurna. Dia memiliki semua yang ingin dimiliki oleh para gadis pada umumnya. Cantik, pintar, dan merupakan seorang putri dari keluarga kalangan berada. Hidupnya yang dulu dipenuhi warna seketika be...
