GMF • Chapter 1

15 2 2
                                    

Kring!! Kring!! Kring!!

Terdengar bunyi jam alarm yang sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi. Seorang gadis cantik pun terbangun dari tidurnya, dan mulai berjalan kearah balkon kamarnya yang berada di lantai dua. Gadis itu pun menghirup nafas dalam-dalam sambil menikmati suasana di tempat tinggal barunya. Bogor.

"Andai sekarang gue masih bisa barengan sama lo Git," kata gadis itu bergumam sendiri. Sampai tak terasa, setetes air mata meluncur mulus dari matanya yang indah.

"Andai hari itu gue bisa lari ke arah lo lebih cepat. Pasti sekarang kita masih bisa barengan," kata gadis itu dan tubuhnya mulai bergetar sambil menahan tangisannya.

🦉🦉🦉

Pagi ini Izuna sudah siap dengan seragam sekolah barunya. Izuna pun berjalan menuruni tangga dan menuju ke ruang makan.

"Pagi Izuna. Sini duduk, sarapan bareng Papa," kata Ian saat melihat Izuna yang berjalan menghampirinya di meja makan.

Izuna pun duduk di samping sang papa, kemudian meletakkan tasnya di kursi kosong disampingnya.

"Pagi Zuna. Udah siap ke sekolah barunya??" tanya Ilana saat melihat Izuna sudah duduk di samping papanya.

"Iya, Ma. Semoga disini Izuna bisa nenangin diri," kata Izuna kemudian meneguk susu yang ada di depannya.

"Hari ini Papa bakal antar kamu ke sekolah," kata Ian sambil mengoleskan selain kacang di rotinya.

"Hm. Oke, Pa. Tapi ...." kata Izuna menggantung ucapannya.

"Tapi?? Kenapa??" kata Ian.

"Memang Papa gak ke kantor hari ini??" kata Izuna.

"Enggak. Hari ini, Papa mau mengantar putri kesayangan Papa ke sekolah barunya," kata Ian sambil tersenyum ke arah Izuna.

"Ah, gitu. Yaudah," kata Izuna.

"Ya udah, nih sekarang kamu sarapan. Takutnya nanti kamu telat. Ini kan hari pertama kamu," kata Ilana sambil memberikan sebuah roti dengan selai cokelat kepada Izuna.

🦉🦉🦉

Tok! Tok! Tok!

Terdengar suara ketukan pintu di ruang kepala sekolah.

"Selamat siang, Bu," sapa Ian kemudian masuk ke ruangan kepala sekolah yang diikuti oleh Izuna.

"Selamat siang, Pak. Ada yang bisa saya bantu??" kata sang kepala sekolah.

"Perkenalkan, saya Ian Anderson. Dan ini putri saya Izuna Mikarai Anderson, yang akan bersekolah disini. Kami sudah melakukan registrasi pendaftaran seminggu yang lalu," kata papa Izuna.

"Ah, iya. Pak Ian. Baik, Pak. Berarti hari ini adalah hari pertama Izuna disini. Saya akan antar Izuna ke kelasnya," kata sang kepala sekolah.

"Baik, Bu. Saya percayakan putri saya dibawah bimbingan sekolah ini." sambil menjabat tangan kepala sekolah itu.

"Iya Pak," jawab sang kepala sekolah.

Guess My FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang