0.1;𝚂𝚎𝚕𝚊𝚜𝚊 𝚝𝚊𝚔 𝚝𝚎𝚛𝚑𝚒𝚝𝚞𝚗𝚐

670 69 48
                                    




🇬​🇲​🇪​🇪​🇹​


Dimasa pandemi begini emang gak enak banget sih, gak bisa nongki bareng temen, gak bisa ngemall, gak bisa hunting foto atau makanan enak dan aktivitas diluar lainnya. Tetapi beda bagi seorang Aurora yang biasanya dipanggil aura yang memanfaatkan pandemi ini sebagai healing.

Setelah diketahui virus corona semakin menyebar luas di Jakarta yang dimana langsung di lockdown oleh pemerintah, pihak kampus pun langsung memberitahukan soal kelas online yang diadakan dirumah masing-masing. Padahal waktu itu baru saja memulai semester baru, juga baru masuk tiga minggu bagi Aurora untuk mengenal teman barunya di semester baru. Tetapi sekarang sudah lewat setengah perjalanannya di semester 4.

Yang biasanya Ia bisa nongkrong, nyebat, makan, gibah bareng Hanif, Satria, Eric, dan Eca, kini ia hanya bisa gibah via line atau kalau lagi kangen banget baru google meet tuh berlima. Tetapi akhir-akhir ini Satria dan Eric sibuk pacaran sama ceweknya, sisa yang jomblo Hanif sama Aurora, beda lagi sama Eca yang pacaran tapi ldr-an jakarta-purbalingga, walaupun kadang Eca sibuk juga telponan sama pacarnya tapi Ia masih bisa menyempatkan gmeet bareng Aurora dan Hanif.

Aurora dan Hanif emang udah klop banget, kadang juga di cengin sama Eca supaya jadian aja biar gak jomblo dua-duanya, tapi sifat profesional Aurora langsung menolak mentah-mentah.

"Gila lo ca masih ngecengin gue sama hanif aja." ujar Aurora yang tentu didengar oleh Eca maupun Hanif di headphonenya masing-masing.

Eca terkikik lalu melanjutkan scrolling di laptopnya.

"Gak ada kerjaan lagi apa lu ca selain jodohin gua sama aura." Hanif membetulkan headphonenya di sana.

Aurora hanya memerhatikan kedua temannya itu di layar Macbook Air nya.

Eca menggelengkan kepalanya, "Saranin kegiatan ke gue kek, mumpung minggu tenang nih sebelum uas."

"Kayak aura aja mending lu ngecat kamar!" Saran Hanif, Ia sempat menggaruk-garuk hidungnya.

Aurora terkekeh lalu membuka mulutnya, "Oh iya apa enggak lo bikin short film kaya hanif tuh, ca!"

"Freak banget lo berdua asli dah, tapi gue tuh kerjaannya cuma netflix and eat." Eca menghela napasnya kasar.

"Nah mending lo bedua nyaranin gue series atau enggak film netflix dah!" lanjut Eca.

"Coba lo tonton film dokumenter Dont't f*** with cats, ca!" Saran Hanif, tangannya sambil menunjuk-nunjuk karena saking excitednya.

"Nah iya tuh ca! gue sama hanif ada kali ngebahas tuh film semingguan ya, nif." Aurora juga ikut excited jadinya, soalnya itu film bener-bener seru bangett.

"Oke bentar gue add to my list,"

"Oh iya sama lo harus banget nonton Peaky Blinders ca! eh nif lo udah nyoba belum?" ujar Aurora, Ia menyingkap kupluk hoodie yang Ia kenakan karena sudah mencapai ubun-ubun semangatnya kalau ngomongin film.

"Belum ra, gue mau ngabisin snowpiercer dulu, lagi episode terakhir nih, tanggung." Jawab Hanif.

"Ah menurut gue gak sedep deh nif seriesnya." ucap Aurora.

"Snowpiercer?" Tanya Hanif

"Iya, soalnya gue udah nonton filmnya kan, nah menurut gue gregetan filmnya. Mana ada idola gue lagi tuh Chris Evans, heheee." Jawab Aurora yang diikuti cengengesannya diakhir kalimat.

"Gue belum nonton filmnya sih tapi lo belom tau aja di episode tujuh ada apa ra, pokoknya—"

"Tuhkan kebiasaan dah lo berdua kalo udah ngebahas film pasti gue dilupain." Potong Eca ketika Hanif masih berbicara.

GMEET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang