0.8;aͭ ͪmͬiͦʷsᵇsͣiͨᵏon

155 26 7
                                    

Karena ceritanya udah selesai maka chapter ini merupakan bonus nus nus buat anak pergabutan throwback ke masa-masa kuliah tatap muka dan pastinya jauh sebelum kulon, soalnya sayang dibuang maka mending diceritakan aja ke kalian.


🇬​🇲​🇪​🇪​🇹



Semester baru, temen baru, bikin koneksi baru, tapi gak buat sahabat baru. Setidaknya begitu buat Hanif. Setelah semester kemarin pisah sendiri sama anak Pergabutan akhirnya semester ini bisa sekelas lagi. Seneng banget sih Hanif akhirnya bisa ngabisin waktu sama mereka berempat lagi.

Kaya sekarang yang lagi makan pecel lele belokan kampus, Hanif baru saja menempelkan bokongnya dari meminta air buat kobokan tangan teman-temannya, gak lupa sekalian minta tambahan sambal khusus Aurora.

"Anjritlah minggu pertama kuliah udah dikasih project akhir aja tai." Kuasa Satria untuk menahan umpatannya tidak bisa, alhasil bahunya mendapatkan pukulan keras dari Eca.

"Congornya tolong dijaga ini depan makanan." Ujar Eca sambil menahan amarahnya.

Satria masih mengusap-usap bahunya sambil ber-aduh ria.

Aurora yang duduk samping Eric langsung menyenggol tangan Eric karena anaknya sedang melamun.

"Ric, dimakan." Suruh Aurora yang mulai memasukkan tangannya ke air kobokan.

"Kenapa sih lu ngab? Lagi berantem sama bokin?" Tanya Hanif yang juga menyadari hal itu.

Eric langsung menggelengkan kepalanya, "Enggak......."

"Gue kepikiran aja sama pembagian tugasnya nanti gimana, soalnya kita yang sekelompok kan ada tiga matkul." Lanjutnya.

"Gampang itumah, udah makan dulu!" Satria ngikut nimbrung dan memghentikan aktivitas lainnya agar mereka dapat makan dengan tenang.

Tapi bukan anak Pergabutan namanya kalau tidak tenang, karena baru saja Hanif mengeluhkan Satria yang tidak bisa ikut futsal bersama Eric karena Satria harus menghadiri ukm bultang nya.

"Baru pertemuan pertama inih sat, bisalah lo izin gak masuk dulu." Ucap Hanif setelah menelan makanannya.

Satria menggeleng, "Justru pertemuan pertama harus kasih first impression yang bagus supaya ada adek tingkat yang nyantol."

"Alaah adek tingkat, itu temen gereja lo gimana dah." Tanya Eric yang sedikit menyindir.

Satria langsung menurunkan bahunya, "Bangke banget lo ric, pake segala di up."

Lagi-lagi Eca memukul bahu Satria karena mengumpat ketika makan.

"Ngapa sih ca mukul gue mulu, gue orang bukan samsak!" Omel Satria.

"Ya abis lo misuh mulu sih, gue jadi kesel dengernya mana lagi makan."

Aurora hanya menggelengkan kepalanya melihat kedua sahabatnya itu gak dimanapun pasti berkelahi.

"Oh iya ra, lo juga ada ukm kan katanya ?" Tanya Hanif yang sudah selesai dengan makannya.

Aurora mengangguk, "Abis ini gue masuk kayaknya."

GMEET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang