Masih dalam rangka bonus chapter karena aku sayang banget sama buku ini. Yuk mainkan!
🇬🇲🇪🇪🇹
Jika Satria berniat untuk mengincar adik tingkat saat Ia sedang ukm itu benar adanya, tetapi Aurora hanya memerhatikan dari kursi lapangan indoor ini. Terdapat adik tingkat yang sedang memberikan ice cream ke Satria yang selesai latihan itu.
Satria mengambil ice cream tersebut lalu berjalan menuju tempat istirahatnya, netranya melihat Aurora di kursi penonton maka langkahnya Ia batalkan untuk duduk di tempat istirahatnya dan menuju sahabatnya itu.
Satria melambaikan tangannya yang memegang ice cream, Aurora membalas dengan senyuman.
"Nih." Satria menyodorkan ice cream tadi ke Aurora.
"Itu bocah ngasih ice creamnya buat lo, kenapa lo malah ngasih lagi ke gue?"
"Lo kan suka choco mint." Ucap Satria, tangannya masih menyodorkan ice cream choco mint ke Aurora.
Aurora tidak membalas.
"Apa gue buang aja nih?"
"JANGANNN!" lalu Aurora langsung merampas ice cream choco mint tersebut.
Satria akhirnya menempelkan bokongnya di kursi penonton.
"Kan gue gak enak, sat, sama yg ngasih ini, nanti gue di labrak kayak waktu Eric semester kemarin deh tuh." Aurora membuka bungkus ice cream tersebut lalu memulai menjilatnya.
Satria terdiam, sambil mengelap keringatnya dengan handuk kecil yang Ia lingkarkan di lehernya.
Kemudian Satria menghela napasnya sambil mengembangkan senyumannya mengingat kejadian konyol tentang Aurora dilabrak oleh fans-fans Eric pada semeter lalu, padahal Eric sendiri sudah punya pacar tetapi memang saat itu Aurora sering berduaan dengan Eric karena sedang mengerjakan project berdua bersama. Sudah, seperti itu doang, sepele memang, tetapi fans Eric sangat gila. Untung saja Eric langsung mengambil tindakan ditemani oleh Satria, Eca dan juga Hanif pada saat itu. Aurora bahkan sampai menangis di dalam mobil Eric dan di tenangkan oleh mereka ber-empat saat itu.
"Fans gue belum sebanyak Eric kok, ra, tenang!" Satria menaruh handuk kecilnya di kursi kosong sampingnya dan membuka botol minum untuk diminumnya.
"Tapi tuh Hanif kan selalu main sama Eric, kok dia gak punya fans ya?" Aurora bertanya-tanya, masih anteng memakan ice creamnya.
"Ada, ra, fans hanif." Jawab Satria.
"Siapa?"
Satria menyempatkan meneguk minumannya dahulu sebelum menjawab.
"Lo!" kata Satria.
Aurora mengernyitkan dahinya, "Apaan sih lo, sat!!!" lalu Ia mendorong Satria keras.
Satria oleng sambil tertawa puas. Pandangannya melihat sosok seseorang yang baru saja dibicarakan olehnya dengan Aurora.
"Baru diomongin, anaknya dateng tuh." Satria menjatuhkan pandangannya sambil menunjuk ke arah Hanif yang memasuki lapangan indoor dengan dagunya.
Aurora mengikuti pandangan Satria dan benar saja. Hanif sedang terengah-engah sambil menggendong tas selempang converse berwarna merahnya itu.
"Panjang umurnya tuh anak." lanjut Aurora.
Hanif berjalan mendekati keduanya sambil mengatur napasnya kasar.
"Katanya mutsal lo, ngapa kesini ?" Tanya Satria.
Hanif duduk di samping Aurora dahulu lalu menjawab, "Gak jadi."
"Kenapa gak jadi? udah siap juga lo pakai baju futsal." Ujar Auora.
KAMU SEDANG MEMBACA
GMEET ✓
Conto✧𝔥𝔦𝔡𝔡𝔢𝔫 𝔤𝔢𝔪𝔰 𝔬𝔣 𝔱𝔧𝔢𝔫𝔬𝔪𝔰 #𝟷✧ Tentang Aurora yang berteman dengan Hanif, saling suka tetapi tidak pernah terucap dan hanya bisa saling bertatap wajah secara virtual lewat Google Meet. •Warning! Harsh words everywhere Sin.23/09/20...