0.4;𝙹𝚞𝚖𝚊𝚝 𝚋𝚎𝚛𝚔𝚊𝚝𝚊 𝚓𝚞𝚓𝚞𝚛

160 35 30
                                    





🇬​🇲​🇪​🇪​🇹



Berarti sekarang udah ketahuan lah ya, gimana perasaannya Hanif ke Aurora. Tapi bagaimana dengan perasaannya Aurora ke Hanif?


"Ra!" Panggil Eca yang sedang tengkurap di kasur Aurora.

Hari ini Eca numpang wifi di rumah Aurora, soalnya mau ada video converence mata kuliah Artificial Intelligence. Mangkanya Eca sudah ada di kamar Aurora dari jam 1 siang dan sekarang jam menunjukkan pukul setengah 3, yang dimana 50 menit lagi kelas online akan dimulai.

Aurora yang merasa terpanggil, menoleh ke asal suara.

"Jadi gak rambutnya gue potong ?" Tanya Eca, lalu Ia bangkit dari tidurnya.

"Oh iya, bentar gue ambil gunting dulu dibawah." Ujar Aurora lalu berlari keluar kamarnya.

Eca sudah menyiapkan handuk, jepitan rambut juga kaca di depan balkon kamar Aurora. Nah sisa gunting sama orangnya aja yang mau dipotong rambutnya.

"Masih keburu kan ca?" Tanya Aurora ketika memasuki kamarnya dan duduk di depan kaca yang sudah ditaruh oleh Eca dan memakaikan handuk kecil di sekitar lehernya.

"Masih kok." Jawab Eca dan memulai kegiatannya memotong rambut Aurora.

Mereka mengobrol mulai dari curhat gimana tidak serunya kuliah online sampai membicarakan hubungan asmara Eca dan kekasihnya yang ldr-an. Seperti itu sampai Eca menanyakan panjang rambut Aurora yang akan disisakan.

"Segini kan maksud lo?" Tanya Eca yang memang memotong rambut Aurora sampai sebahu.

"Atasan lagi deh ca, segini nih." Jawab Aurora, sambil jemarinya menunjuk ke arah lehernya, seraya memberi tahu Eca untuk memotongnya pas dititik itu.

"Yakin lo? itumah bondol dong."Eca melemparkan tatapannya pada pantulan wajah Aurora di cermin.

"Ih, bukan ca! segini nih, kaya bob gitu." Aurora memastikan lagi jemarinya di titik yang lebih bawah, lebih tepatnya di tengah lehernya.

"Oooh oke." dan Eca memulai tangannya untuk menggunting rambut Aurora.

Mulai lagi Eca dengan tangan mahirnya dan jajjang! selesai deh.

Aurora menyapukan potongan rambutnya di lantai dan membuangnya di tempat sampah.

"Ca, sekalian loginin punya gue juga dong." Pinta Aurora sambil berjalan ke arah kaca untuk menata rambutnya.

Gak perlu menjawab, Eca langsung memasukkan meeting id dan password di mac Aurora.

"Ra, kita satu frame ajalah," Ucap Eca, melihat Aurora selesai menata rambutnya dan berjalan mendekat ke arahnya.

"Laptop gue kameranya masih rusak." Lalu Eca bergeser sedikit untuk memberikan ruang buat Aurora.

Aurora hanya mengangguk dan dosen pun memulai kelas via aplikasi zoom.

Sudah lewat beberapa menit Dosen memulai kelas, juga menyuruh untuk on cam.

"Siapa itu yang berdua?" Tanya Pak Theo, si dosen.

GMEET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang