Happy Reading
*****
Eliora mengusap peluh di dahinya dan menghembuskan nafasnya lega.
Gadis itu telah selesai mengerjakan pekerjaannya. Dia hanya tinggal mengganti pakaian dan bergegas untuk mengistirahatkan tubuhnya dengan cara pulang ke rumah.
Eliora menghampiri ara yang tengah asik bermain HP setelah selesai berganti pakaian.
"Kau di jemput ra?" Tanya Eliora dengan memakai Jaket besar untuk menutupi suhu dingin yang menerpa.
Ara meletakkan HPnya di atas Paha dan mendongak menatap Eliora.
Ara mengangguk dengan senyum manis yang merekah di bibirnya,"Suamiku sudah di depan. Kau mau ikut pulang bersamaku?"
Eliora tersenyum manis ke arah wanita di depannya, kemudian langsung menggelengkan kepalanya.
"Kau yakin? Suamiku membawa mobil. Kenapa kau tidak pulang bersamaku saja?"
"Aku kan pergi ke suatu tempat nanti."
Ara berdiri dari duduknya. Membenarkan tas soft blue yang sedang terslempang di pundak.
"Baiklah, kalau begitu hati ya, el." Ucap Ara dan langsung di balas anggukan oleh Eliora.
Mereka berdua mulai berjalan keluar dari Restoran setelah di rasa hari sudah mulai petang.
Dua orang itu keluar dari pintu belakang dan berjalan cepat ke arah Mobil yang menjemput Ara.
Seorang laki laki bertubuh tegap sudah berdiri tepat di depan mobil itu.
Ara melepaskan genggaman tangannya dari eliora, melambaikan tangan sejenak sebelum melangkah pergi memeluk suaminya.
Eliora masih diam di tempat, dengan senyum yang masih merekah di bibir. Dia membalas lambaian tangan ara.
Eliora menghembuskan nafasnya lagi dan memasukkan Tanganya di jaket besar yang tengah ia kenakan. Gadis itu perlahan-lahan melangkah pergi meninggalkan pekarangan Restoran megah tempatnya bekerja.
Eliora melangkahkan kakinya di pinggir jalan bersama beberapa orang di depannya.
Suasana kali ini bisa di bilang cukup ramai. Karena esok adalah hari libur bagi mereka yang bekerja.
Malming...
Mungkin mereka semua sedang menikmati waktu bersantainya dengan berjalan kaki dan bersepeda, seperti pesepeda yang baru saja melintas di samping Eliora.
Eliora berhenti di sebuah jembatan gantung yang berwana kerlap kerlip dan tanganya mulai menyentuh pembatas jembatan itu.
Gadis itu bisa melihat bulan yang terpampang jelas di hadapanya. Senyumannya dari tadi tak pernah pudar.
Jujur, hal seperti inilah yang bisa membuat dia bahagia. Tak ada caci dan makian yang di terimanya, tak ada hujatan atau apalah itu yang akan menusuk hatinya.
Damai dan tenang, itu adalah perasaan gadis itu sekarang.
Lagi dan lagi gadis itu menghembuskan nafasnya pelan untuk menetralisir Ketenangannya saat ini.
Dia tidak memperdulikan orang yang berlalu lalang di belakangnya. Biarkan orang lain menganggap dia apa, dia tak peduli.
Dia hanya senyum, bukan tertawa seperti orang gila.
Dia hanya butuh.... Kedamaian dan ketenangan.
Beberapa menit berlalu. Gadis itu masih menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/240077087-288-k830829.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(PFL) PART FOR LIFE
RomanceALERTS!!! For all readers must read wisely without copying the readings. All stories will automatically be protected by "the laws of the Republic of Indonesia" Enjoy You reading guys! PART FOR LIFE ***** Moskow, Rusia Eliora zeta Jones perempuan pen...