(PFL) PART FOR LIFE

Chapter 4

Happy Reading

*****

Drew's Mansion...

Leo melangkahkan kaki perlahan memasuki mansion megah milik keluarga Drew.

Para maid yang melihat kedatangan leo, sedikit menundukkan kepala mereka.

Tangan yang sudah di masukkan di saku celananya dengan dasi yang masih tertata rapi di Lehernya.

Membuat pria itu memiliki kesan berwibawa di tengah raut dinginya yang menghantam jejeran mata.

Leo melanjutkan langkah menuju Ruang tamu dan bertemu Erina kepala maid di mansion keluarga drew.

"Erina, Dimana nyonya?"

Erina sedikit menunduk lalu berbicara lembut.

"Nyonya ada dikamarnya tuan." Balas Erina.

Leo membalikkan badanya dan melangkah menuju kamar mommynya. Dilantai 2 di mansion keluarga drew yang di tinggali oleh 50 maid dan 150 bodyguard.

Setibanya di depan pintu. Pria itu langsung memasukkan sidik jari dan iris matanya disana.

Untuk pertama aksesnya tak di terima. Kemungkinan mommynya belum memberinya akses dari dalam.

Setelah memasukkan sidik jari dan iris matanya sampai 3 kali. Barulah pintu besar di hadapanya terbuka lebar.

Pria itu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar milik mommynya.

Tatapan mata pria itu melembut. Dia mengeluarkan tanganya dari saku celananya.

"Mom." Panggilnya lembut dan berjalan santai menuju wanita di hadapanya.

Martha mendongakkan kepalanya.

Wanita itu meletakkan majalah yang ada di genggamannya. Di atas meja di samping kaca besar yang mengarah pada balkon kamar.

Leo duduk di depan mommy-nya tepat. Pria itu menyatukan kedua tanganya ke depan.

"Darimana saja kau?" Tanya Martha dengan menatap tegas putra pertamanya.

"Biasa mom, pekerjaan."

"2 hari lagi adalah acara makan malam keluarga besar." Martha berucap tanpa menengok wajah putranya.

Wanita itu menyeduh teh hangat yang ada di depannya.

"Aku ingin kau membawa seorang gadis kesana." Ucap martha final.

"Gadis yang mom ingin perkenalkan padaku, right?"

Martha menatap mata putranya lalu tersenyum sumringah.

Sudah tau rupanya putra bringas-nya ini.

Wanita itu menganggukkan kepalanya mantap.

"Aku aka memperkenalkanmu denganya esok. Esok adalah hari libur kan?"

Leo menganggukkan kepalanya.