3

1.3K 143 1
                                    

Akhir akhir ini marie selalu menganggu ku dengan terus datang ke kediaman ku seperti sekarang ini aku dan dia berada di taman bunga sambil meminum teh dia sedari tadi hanya berbicara omongkosong yang tak aku dengarkan

"Jadi janneth ku harap kamu mau memaafkan sahabatmu ini waktu itu aku dan erwin tidak ada apapun selain untuk membeli gaun dia bertanya padaku gaun seperti apa yang kau sukai jadi aku peegi bersamanya" ucapnya cih cerewet banget sih

Aku hanya mengangguk malas

"Lalu? Sudah ku katakan jika kalian bersama pun aku tak keberatan sama sekali"ucapku sinis

"Tap.. tapi bukannya kamu mencintai erwin?" Ucapnya

" dulu sekarang aku sudah tak tertarik padanya dan ya mulai sekarang jangan pernah datang ke kediaman ku kau bukan sahabat ku kau tak di terima di kediaman ku" Ucap ku penuh penekanan

" tap tapi bukan nya kita sahabat?aku selalu berperilaku baik padamu kau tak bisa seperti ini padaku" ucapnya histeris dengan airmata buayanya aku hanya memutar bola mata adegan ini terlalu Drama

" pengawal bawa nyonya marie keluar dari sini dan pastikan dia tak datang lagi kesini aku tak menerima dia di kediaman ini"ucap ku pada beberapa pengawal lalu mereka segera menyeret marie keluar dari kediaman ku

Aku menerima undangan pesta dansa di istana malam ini sebenarnya aku ga berminat untuk datang tapi Kakak kakak ku tak membiarkan aku untuk bersantai di rumah dan sekalian aku ingin melihat 'teman' kecil ku di sana

Malam pesta ini aku memakai gaun berwarna Kuning terang serta tiara berwarna putih  dan beberapa manik manik

rambut ku yang biasanya selalu acak acakan dan tak pernah di tata sekarang wendy tata dengan rapih terlihat sangat elegan  yah cukup cantik dandanan wendy tak telalu buruk

Aku menatap cermin dengan penuh kebanggaan

"Sudah selesai membanggakan kecantikan mu tuan putri?" Ucap seseorang di sebrang pintu yang tak lain adalah kak jilan

"Yah bagaimana penampilan ku apa sudah oke?" Ucap ku
"Tentu saja tak ada yang lebih cantik darimu apalagi sekarang kamu mengubah semua gaya pakaian jadul mu yang dulu dan kamu ber make up sekarang adik ku terlihat seperti bidadari yang turun dari kayangan " ucapnya memuji ku

"Maksud mu aku ga keliatan cantik kemarin kemarin?" Ucap ku pada kak jilan terlihat dia nampak gelabakan menjawab pertanyaannku

" ah te..tentu saja cantik tapi malam ini kau luar biasa haha" ucapnya menggaruk tengkuknya sambil tertawa canggung aku hanya bisa menggelengkan kepala ku menatap kakak ku


Kami sudah Sampai di depan gerbang pintu aula istana dan prajurit yang mengumumkan kedatangan kami pada tamu tamu yang sudah ada di dalam

"PERDANA MENTRI ZHANG BESERTA PUTRA PUTRINYA MEMASUKI ISTANA" teriaknya

Kami masuk dengan anggun dan sopan semua mata menatap kami dengan kagum

Aku melibat ke arah segerombolan wanita yang melihat ke arah kakak kakak ku dengan pandangan terkagum kagum aku hanya berbisik pada kedua kakak ku

"hei lihatlah yang sangat populer di kalangan wanita ini lihat pada wanita itu yang terlihat seperti jalang dengan memakai gaun terbuka di pesta seperti ini mereka adalah penggemar mu tak kusangka kalian memiliki penggemar seperti itu" bisik ku pada mereka

Mereka menatap ku tajam sekilas sebelum kak jiang berucap
" kau tak lihat bahkan kau di lihat oleh paman paman di sebrang sana lihatlah air liurnya bahkan hampir menetes melihat mu dik hati hati nanti kau kena terkam "ucapnya dengan seringkai di akhir kalimatnya

Aku hanya bergidik ngeri melihat ke arah yang di tunjuk oleh kakak ku lalu berjalan cepat ke arah makanan makanan lezat di sana perut ku mendadak lapar saat melihat hidangan lezat ini

Saat sedang asik asiknya menyantap makanan ada suara yang sangat tak ingin aku dengar sedang menyapa ku

"Oh hai sayang kau terlihat luar biasa cantik malam ini" ucap pria yang tak lain adalah erwin

"Ya memang" ucap ku masih dengan memandang beberapa drssert lezat di hadapan ku

"Aku mendengar kau bertengkar dengan marie apa benar?"

"Bukan urusan mu apa kau sangat peduli dengan wanita jalang itu?"

"KAU..ah maksud ku kau dan marie sudah berteman sejak kecil tak baik untuk bertengkar terlalu lama" ucapnya sambil menahan kesal

Aku hanya tersenyum remeh

"Yah kau tau aku tak butuh teman sama sekali lagipula aku sudah memutuskan hubungan ku pada wanita jalang itu"Ucap ku pada erwin nampak ada beberapa guratan amarah di wajahnya aku yang melihat itu hanya tersenyum kemenangan

"Atas dasar apa kau memanggil sahabatmu sendiri wanita jalang"Ucapnya mulai meninggi aku hanya memutar bola mata lalu maju selangkah dan membisikan kata kata yang membuat dia membatu

Kehidupan Kedua Gadis BangsawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang