1

1.5K 143 0
                                    

Aku terlahir kembali dan saat ini umurku sudah 16 tahun pada saat aku mati aku tepat berumur 18 tahun berarti pada saat ini  aku masih bertunangan dengan erwin

Aku sekarang tengah duduk santai di taman kediaman mentri Zhang alias rumah ku

Aku Zhang janneth ga bakal tinggal diam kalian mungkin bisa bersenang senang tak untuk waktu yang lama dan akan aku pastikan kalian kan menderita

aku menyeringkai sambil menyesap teh milik ku menatap taman bunga di depan ku

"Jannethh AKU MERINDUKAN MU HUHU"ucap seseorang berlari menghampiri ku lalu memeluk ku

Aku menatap gadis yang tengah memeluk ku ini dengan pandangan benci yang sangat mendalam tanpa membalas pelukannya sama sekali

"Janneth kamu ga kangen sama sahabat kamu ini udah seminggu kita ga ketemu aku dengar kamu jatuh sakit syukurlah kamu sudah baik baik saja"ucapnya dengan mimik wajah yang menampilkan kekhawatiran tapi jelas di matanya sekilas ada pandangan benci yang terarah padaku

Aku buru buru mengubah tatapan ku yang tadinya penuh benci menjadi tatapan sinis padanya

"Oh maaf saja aku tidak mempunyai waktu untuk memikirkan Orang sepertimu aku terlalu sibuk untuk itu" ucap ku dengan sinis melihat dia A.k.a marie

"maksud kamu apa sih..kamu ga kangen sama aku??"ucapnya dengan air mata yang siap tumpah di matanya

Jika itu masih aku yang dulu mungkin aku akan termakan oleh ekspresi gadis jalang ini  tapi sekarang berbeda di mataku ekspresi itu sangat membuat ku jijik dan muak melihatnya

"Maaf aku baru saja sembuh dan tidak ingin di ganggu oleh siapapun apalagi oleh orang yang banyak bicara seperti mu itu tambah membuat ku pusing" ucap ku mengusir marie

Marie hanya menelan ludah menatap ku binggung

"Jadi kau mengusir ku?" Ucap marie dengan suara pelan aku hanya mengangkat alis ku sambil menatapnya

Cih jika bukan karna kau berguna untuk rencana ku aku ga bakal sudi berteman sama kamu batin marie

"Baiklah aku pergi maaf sudah menganggu waktu mu putri"ucap marie membungkuk sekilas lalu pergi meninggalkan taman dengan tangan yang terkepal

Aku kembali menyesap teh miliku yang mulai mendingin dengan senyum yang mengerikan masih terpampang jelas di wajahku

Ini akan menyenangkan batin ku
.

.

.

"Wendy" panggil ku pada wendy aku tengah bersiap siap untuk keluar kediaman sebentar

"Iya nona ada apa?"

"Antarkan aku kau siapkan kereta kuda kita akan berbelanja sekarang"

"Ba baik nona" dengan tak yakin  wendy menjawab menampilkan ekspresi terkejut aku paham karna di kehidupan ku yang dulu aku jarang sekali ingin keluar hanya untuk sekedar membeli pakaian aku hanya akan keluar jika di ajak oleh erwin ataupun keluarga ku





Aku tiba di pasar Emm pasar ini lumayan ramai aku berencana untuk mengubah penampilan ku.

dulu aku memang tidak peduli dengan penampilan ku jadi sekarang aku harus lebih memperhatikan tubuh ku
aku akan mulai perawatan mulai sekarang dan membuang semua gaun gaun yang selalu aku pakai

"Ampun tuan maaf saya tidak bermaksud mencuri tuan"

"Bocah sialan sekalinya pencuri tetap pencuri"

Aku melihat keributan yang terjadi di sebuah toko obat  lalu menghampirinya di sana terlihat bocah perempuan sekitar 10 tahun sedang di siksa oleh pria yang sepertinya pemilik toko obat itu

Saat pria itu ingin menampar gadis itu aku segera menghentikannya

"Ada apa ini?" Ucap ku pada pemilik toko itu

"Maaf nona ini bukan urusan mu bocah itu mencuri obat obat an milik toko kami saya harus memberinya pelajaran" ucap pria itu

"Tid..ak tuan saya terpaksa ibu saya sedang sakit saya hanya mengambil beberapa obat yang sudah di buang dan masih beberapa hari lagi untuk tak layak pakai" ucapnya menunduk sambil takut

"Kau memarahi bocah yang mengambil obat yang tak lama lagi akan kadeluwarsa dan sudah kau buang??" Ucap ku menatap pedagang itu dengan dingin

"Maaf nona tapi dia sudah mengambilnya tanpa ijin dari saya" ucap pedagang itu tak mau kalah

"Cih biar saya bayar berapa semuanya" ucap ku malas untuk berdebat

" Semuanya 13 koin perak" ucapnya aku segera mengambil 1 koin emas dan membayarnya

"Ini..Ambil sekalian obat obat yang masih layak pakai" ucap ku penuh penekanan pria itu langsung buru buru mengambil obat obat yang masih baru untuk di serahkan kepadaku lalu ia  kembali ke dalam toko

Aku menatap bocah itu lalu merampas obat yang sudah kotor dan tak layak pakai itu lalu aku membuangnya ke tempat sampah

" ini ambil lah masih baru segeralah kasih ibu mu dan ini aku memiliki sedikit uang untuk kamu belilah beberapa makanan juga"ucap ku padanya sambil menyerahkan obat obat yang tadi dan 5 koin emas

" te terimakasih tuan semoga anda diberkati selalu" ucapnya membungkuk sedikit lalu berlari terburu buru  untuk mengobati ibunya

Kehidupan Kedua Gadis BangsawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang