6

1.3K 117 2
                                    

"Jadi apa yang kau lakukan di sini sampai sampai bersikap sok pahlawan dan menjerumuskan diri sendiri ke jurang" Ucap pangeran baron padaku

Kami sedang berjalan sambil mengobrol tentang kejadian tadi dan gadis yang ku selamatkan sudah pulang kurasa

"Aku tak..aku hanya membela gadis yang mereka ganggu itu"ucap ku sambil mempuotkan bibirku

Aku memikirkan kejadian sebelumnya saat pangeran baron menyelamatkan aku dan gadis itu

Pangeran membuat para pria jahat itu babak belur ia memukulnya tanpa belas kasih dan tanpa menunjukan ekspresi apapun aku bergidik ngeri saat mengingatnya

Jangan sampai aku berurusan dengan nya aku tak mau mati untuk kedua kalinya 

"Sudah malam sebaiknya kau pulang putri tidak baik bagi seorang gadis  apalagi seorang putri bangsawan berkeliaran larut malam" Ucapnya aku hanya menoleh sebentar lalu mengalihkan pandangan ku ke sebuah danau kecil

Aku menghampiri danau tersebut lalu tersenyum lembut ke arah pangeran baron

"Ah tidak pangeran aku belum menerbangkan lentera aku tidak mau pulang jika belum menerbangkan lentera aku ingin membuat permohonan di lentera tersebut" ucap ku sambil menatap langit yang di hiasi bulan dan bintang yang sangat indah

"Kalau begitu jika putri tidak keberatan mau kah menerbangkan lentera bersama ku?"ucap pangeran baron

"Memang apa yang kau harapkan pangeran kau memiliki semuanya tidak ada yang tidak bisa kau capai" Ucap ku mendengus

"Benarkah?lalu kau juga sama kau bisa mendapatkan apapun mengingat keluarga mu aku yakin mereka akan memberikan apapun untuk putri tersayangnya" ucap pangeran baron

"Yah ada kalanya ada hal yang tidak dapat terwujud dengan hanya mengandalkan uang dan kekuasaan" ucap ku asal

"Kau benar"

"Sudah waktunya menerbangkan lentera ayo kita juga harus pergi membeli beberapa lentera" ucap ku menarik tangan pangeran baron

Banyak sekali lentera lentera yang di terbangkan oleh orang orang termasuk aku dan pangeran baron Aku menatap lentera lentera yang mulai pergi menjauh ke langit berdampingan dengan bintang bintang yang indah

Saat aku sedang menikmati pemandangan di depan mataku sepasang orang yang tidak aku harapkan terlihat di penglihatan ku

Ya itu erwin dan marie mereka menerbangkan lentera dengan mesra dan saling berpelukan

Aku memandang penuh benci pada mereka di sisi lain aku merasa sedikit sedih melihat itu

"Sebertinya kau membenci mereka berdua." Ucap suara yang tak lain milik pangeran baron aku tidak menanggapi ucapannya dan terus menatap kemesraan mereka dengan tangan terkepal

"Ah sudah larut malam saya permisi untuk pulang pangeran maaf sudah menggangu waktu anda" Ucap ku berniat pergi dari tempat itu aku sungguh sudah tidak tahan melihat mereka

"Tunggu akan aku antar" ucap pangeran baron

"Tid..tidak usah kalau gitu terimakasih sudah menyelamatkan saya dan menemani saya..saya permisi" ucap ku bergegas ke kereta kuda

Di dalam kereta kuda aku memikirkan pangeran baron bukan karna aku telah jatuh cinta padanya tapi menurut ku pangeran tidak lah kejam seperti kebanyakan rumor tentangnya walaupun dia berbicara dengan wajah yang dingin tapi dia cukup baik dan terbilang jauh dari kata kejam sepertinya rumor rumor itu tidak benar tapi tetap saja aku tidak boleh berhubungan dengannya aku harus lebih waspada dengannya dan harus menjaga jarak darinya

Kereta kuda ku sudah sampai di depan gerbang dan di sana tampak keluarga ku yang sepertinya sedang menunggu ku

Sial mampus nih

Mereka menampilkan wajah yang penuh amarah dan kekawathiran

"Kemana saja kau" ucap ayah

"Maaf ayah aku tidak bilang pada kalian aku pergi ke festival lentera"ucap ku menunduk tidak berani menatap wajah mereka

"Apa kau tau betapa kawathirnya kami?"

"Jangan ulangi ini lagi setidaknya kau harus bilang terlebih dahulu pada kami agar kami tidak terlalu khawatir"

"Maaf" gumam ku

"Sudahlah ayah hanya khawatir kau tidak perlu cemas kalau begitu kembalilah ke kamar dan lekas tidur dik" aku mengangguk dan langsung pergi ke kamar

Aku tau mengapa mereka sangat khawatir padaku itu wajar jadi aku tidak marah mereka khawatir karna kejadian di masa lalu karna itu juga mereka jadi membatasi ku dalam beberapa hal

Sudah deh jangan di pikirin lebih baik aku tidur besok aku ingin pergi ke perjamuan teh aku harap itu akan menyenangkan

Kehidupan Kedua Gadis BangsawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang