Ervin pov
Dasar wanita jalang jika bukan karna rencana ku dan marie sudah ku tampar wajahnya itu dan membuatnya bersujud di bawah kaki ku
Aku terdiam saat dia membisikan kata kata yang tak terduga padaku
"Kau fikir aku bodoh tidak bisa mengetahui rencana mu?" Ucapnya dengan seringkai yang sangat menyeramkan aku bergidik sebentar saat melihat seringkai itu
"Ma..maksud mu apa" ucap ku
sial kenapa aku harus gugup segala si hadapan wanita idiot ini aku yakin dia tak tau rencana aku dengan marie"Yah Rencana kau ingin mendekati marie kan sepertinya kau tertarik padanya begitupun dengan marie"ucapnya santai aku hanya menghela nafas lega jadi dia tak tau rencana aku dengan marie baguslah
"Sayang sepertinya kau salah paham tentang hubungan kami sebenarnya kami tidak ada ketertarikan apapun aku hanya mencintaimu seorang" ucap ku berusaha membujuknya agar tidak terlalu berfikir yang macam macam
"Oh ya?? Bagus deh" ucapnya dengan nada acuh tak acuh
Aku heran dengan wanita ini kenapa dia berubah sangat drastis belakangan ini kemana dia yang sangat penurut padaku kemana dia yang selalu menatap ku penuh puja
Sekarang di tatapannya hanya ada kekosongan? Dan benci? Entalah sikapnya juga berubah dingin padaku
Aku harus segera menyelidiki sebenarnya apa yang terjadi mengapa sikap nya bisa berubah begitu drastis
End pov
Normal pov
Janneth yang melihat Erwin tengah berada di fikirannya sendiri akhirnya berbicara
"apa sudah selesai jika sudah kau jangan ganggu aku sedang makan" ucap janneth mengalihkan perhatian erwin kembali
"Ah tak sayang aku ingin mengajak mu berdansa dengan ku mau kah?" Ucap erwin dengan sedikit membungkuk dan mengulurkan tangan ke hadapan janneth
Janetth tak langsung menerima uluran tangan itu ia menatap sekeliling dan menemukan seorang Pemuda yang berasa di pojokan tak jauh dari tempatnya berada dan sepertinya dia tidak memiliki pasangan dansa
Janneth segera menghampiri pemuda itu lalu meraih lengannya dan menariknya ke hadapan erwin
Erwin yang melihat itu hanya menatap janneth binggung meminta penjelasan darinya
"eum maaf sebelumnya aku sudah memiliki pasangan dansa ku"ucap janneth pada Erwin sambil mengenggam pergelangan tangan pemuda yang tadi ia seret
Janneth pov
Loh kok ada yang aneh ya?? Kenapa mereka semua diam saja kenapa mendadak hening kaya gini aku menoleh ke semua orang berasa kini mereka sedang menatap kami dengan penuh rasa penasaran aku bergidik ngeri saat melihat tatapan wanita wanita seolah ingin membunuh ku itu
Aku melihat keluarga ku yang hanya diam bak patung sambil menatap ku penuh keterkejutan nampak di wajah merekaLah memang apa yang salah dari ucapan ku kenapa mereka melihat ku begitu
ADA YANG BISA MENJELASKAN SEBENARNYA APA YANG TERJADI
"Ekhem" suara berat milik seseorang yang kini ada di samping ku membuat aku menoleh
"Ka kau yakin dia pasangan dansa mu??"Ucap erwin gugup
" ya memang kenapa" ucap ku santai
" dia putra mahkota pangeran Baron apa kau tak tau"ucapnya menatap ku horor
MAMPUSLAH MATI SUDAH
Yang aku dengar putra mahkota jarang sekali menampakan wajahnya di muka umum jelas aku juga jarang sekali keluar dan tak pernah melibatnya jadi aku tak pernah tau kalau dia adalah putra mahkota yang terkenal berdarah dingin dan kejam ini
Aku menoleh ke samping ku dia hanya sedang menatap ku sambil tersenyum mengerikan aku buru buru melepaskan gengaman tangan ku padanya
Aku langsung membungkuk hormat padanya
"sa.. salam yang mulia maaf saya sudah lancang pada anda" ucap ku padanya aku mendongkak sedikit guna melihat ekspresinya dan aku menyesalinya karna aku melihat wajah bak iblis sedang tersenyum padaku
SIAPAPUN TOLONG..
"Bukannya kau ingin berdansa dengan ku? Ayo kita lakukan sekali"Ucapnya dengan nada dingin dan menyeramkan tamatlah riwayatku aku tak bisa menolaknya kali ini T^T
Aku dan dia berdansa dengan anggun beberapa kali aku menginjak kakinya karna aku sangat gugup namun ia tak mempermasalahkannya semua orang menatap kami penuh kekaguman kecuali wanita wanita yang kini menatap ku bak ingin membunuh seseorang
"Emm pangeran kita sudahi dansanya sampai sini punggung ku rasanya perih mendapat tatapan sengit para wanita itu" ucapny pelan sambil menunduk aku tak berani melihat wajahnya yang kini sangat dekat dengan ku
Aku mendongkak kala mendengar suara ketawa yang pelan dari seseorang yang tak lain adalah pangeran baron
"Itu adalah resiko kau yang dengan berani mengajak ku berdansa secara paksa" ucapnya kami mengobrol sambil masih terus berdansa dia mendekatkan wajahnya hingga kini aku dapat merasakan hembusan nafasnya di wajahku
"Hei siapa namamu?"tanyanya padaku aku yakin kini wajah ku sudah memerah karna jarak ini terlalu dekat membuat jantung ku tak karuan
Saat ia menanyakan itu tepat juga musik dansanya berhenti
"Saya Zhang janneth" ucapku padanya
"Oh putri kesayangan keluarga zhang yang di rumorkan itu 'menarik' " ucapnya aku hanya menatapnya aneh
".."
"Kalau begitu saya pamit kita pasti akan bertemu lagi kelinci kecil" ucapnya kemudian pergi
Kelinci kecil??
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Kedua Gadis Bangsawan
Fantasymungkin ini akhir dari kisah ku kisah seorang Gadis bangsawan yang mati di tangan sahabat dan suaminya sendiri Aku ga menyangka mereka akan menghianati ku seperti ini dasar wanita jalang dan pria brengsek Aku hanya tersenyum miris dengan sisa sisa...