7. Meminta penawar racun

142 32 9
                                    

"Aku terkena racun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku terkena racun." pangeran kim membuka matanya sayu sayu, nafasnya terdengar sangat berat.

"Tabib mengatakan tak ada harapan."

"Ini .." jieun menggigit bibir bawahnya.

"Masalah ini tak boleh terdengar ke telinga orang." potong pangeran kim tak memberikan jieun waktu untuk berbicara.

"Jika tidak kepercayaan para prajurit akan menjadi tak stabil." pangeran kim menatap jieun dengan dalam "sekarang, aku hanya ingin kau membantuku."

Jieun menggeleng cepat, butiran bening jatuh begitu saja membasahi pipinya "keterampilan medis ku tak begitu bagus."

"Jika tabib sudah mengatakan bahwa itu tidak ada harapan, lalu bagiku, aku takut ~" jieun menggantung kalimatnya.

"Kamu adalah gadis surgawi." pangeran kim yang sedari tadi menundukkan wajahnya kini mengangkat wajah itu menatap jieun "kau pasti memiliki cara, kau harus membantuku."

Lalu pangeran kim pun kembali menjatuhkan kepalanya pada pundak jieun.

"Pangeran kim .."

"Pangeran kim .."

"Tabib .." teriak jieun.

Tak lama tabib datang lalu kembali membersihkan noda darah dan mengganti perban pangeran kim dengan yang baru. Setelah selesai tabib itu menatap semua orang yang ada disana.

"Lukanya membusuk, ini sangat serius." katanya.

"Racunnya sangat kuat dan beracun."

"Sebenarnya racun apa yang ada di dalam tubuh pangeran kim ?" tanya jieun pada sang tabib.

"Apa yang ada di kepala panah adalah ramuan racun rahasia yang di sebut bai bu san dari kerajaan silla." jelas sang paman "kami tidak punya penawarnya."

"Ha ?" jieun kembali menatap pangeran kim "bagaimana bisa seperti ini ?"

"Bagaimana bisa begini ?" suara dengan nada yang terdengar marah langsung mengalihkan pandangan jieun "apakah kau tidak tahu ? pangeran kim terluka itu semua karena kamu."

Minho menunjuk tepat ke arah jieun "seandainya saja kau tidak menghentikan kami untuk membunuh myungsoo. Apakah dia akan melewatkan kesempatan bagus seperti itu ?"

Jieun menundukkan kepalanya, dia sadar akan kesalahannya. Apa yang di katakan minho memang benar, ini semua terjadi karenanya.

"Nona ji, aku pikir kau mungkin tahu. Dulu jika kakakku ingin membunuh sanghan itu sangat mudah, tapi dia tak melakukannya. Karena dia menghargai apa yang kamu lihat." ujar pangeran do. jieun menoleh kembali ke pangeran kim.

"Tidak ingin menjadi orang yang jahat dengan membunuh orang tak bersalah. Sampai akhirnya kakakku menemukan waktu untuk membuktikan padamu. Kamu seharusnya tahu bahwa dia telah menggunakan hatinya." imbuh pangeran do.

PRINCE KIM TAEHYUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang