17. Tragedi Silla

104 25 17
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Myungsoo menatap dalam lukisan kakaknya, min. Dia perlahan berjalan mendekatinya perlahan.

"Kak, apa yang telah kau ajari pada saya, berkuda, memanah, menggunakan pedang, semuanya masih teringat sangat jelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak, apa yang telah kau ajari pada saya, berkuda, memanah, menggunakan pedang, semuanya masih teringat sangat jelas. Sekarang saya tahu, kau mengajari saya semua itu bukan tanpa alasan, kau menginginkan saya agar bisa melindungi diri saya sendiri dan juga negara kita."

Myungsoo berlutut lalu kembali teringat akan hari-hari terakhir bersama kakaknya.

Flashback on

"Kakak, kakak ~" myungsoo berlari mendekati min yang terbaring tak berdaya di atas tempat tidurnya. tangannya segera meraih tangan min lalu di genggamnya dengan erat.

"myungsoo, kakakmu ini sudah sakit-sakitan." ujar min "jonghyun menginginkan kamu meracuni dan membunuh saya sekarang, benar ?" myungsoo terkejut.

"Hari ini kamu datang kemari, apakah jonghyun yang memerintahkannya ?" tanya min perlahan sambil terus menahan sakit di dadanya.

"Hari ini dia menemuiku." ujar myungsoo masih dengan air matanya "dia memang berpikir seperti itu, tapi kak ~ aku tidak akan melakukannya."

Min tersenyum lalu menepuk punggung tangan myungsoo perlahan dengan lembut "myungsoo - ya ~ kamu harus melakukannya !" seketika myungsoo pun membulatkan matanya "jika kamu melakukannya, itu akan menunjukkan bahwa kamu setia padanya." imbuh min.

"Dengan begitu dia akan membiarkanmu mengambil tahta dariku tanpa mempermasalahkannya."

Tangan min terulur mengusap air mata myungsoo, adik laki-lakinya "saya tahu, kamu adalah orang yang berhati baik, pastinya kamu tak akan pernah sanggup untuk melakukan hal itu."

"Maka dari itu, sebelum kamu datang saya sudah meminum racun."

"Tidak ... tidak ..." teriak myungsoo sambil menggeleng-gelengkan kepalanya setelah mendengar pengakuan min.

"Tabib ~ tabib datanglah ! cepat !" teriak myungsoo.

"Myungsoo ! myungsoo !" tangan min menahan myungsoo yang hendak memanggil tabib. Myungsoo kini menatap min "myungsoo, setelah saya mati, jonghyun pasti akan memeriksa penyebab kematian saya."

PRINCE KIM TAEHYUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang