14. Perasaan

241 43 2
                                    

Alleta lalu berjalan keluar dan berkeliling rumah sakit untuk melihat situasi mereka saat ini aman atau tidak.

"Kenapa ada foto di ruangan ini?" tanya Alex.

Aldira menggeleng, ia berbalik dan entah mengapa matanya melihat lemari tempat menaruh botol kimia kaca yang sudah terbuka itu.

"Dira, ada orang agak mencurigakan pakai baju warna hitam dari atas sampai bawah di area parkiran kayaknya mau naik ke sini," ucap Alleta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dira, ada orang agak mencurigakan pakai baju warna hitam dari atas sampai bawah di area parkiran kayaknya mau naik ke sini," ucap Alleta.

"Astaga!" seru Aldira.

"Kenapa?" tanya Alex menyadari ekspresi Aldira.

Ia mendekati Aldira berusaha melindungi gadis itu dan melihat sekeliling dengan waspada.

"Dia udah tau kita bakal ke sini." ucap Aldira.

"Ha?"

"Lari!" perintah Aldira dan mereka akhirnya segera berlari meninggalkan ruangan itu.

Baru saja mereka sampai di depan pintu keluar rumah sakit itu, tiba-tiba ada seseorang yang langsung menghalangi Aldira.

"Awas!" teriak Alex.

Alex menahan kayu yang hampir mengenai bagian belakang kepala Aldira dengan tangannya. lelaki jangkung itu lalu menendang bagian perut laki-laki misterius tersebut.

Sosok itu terhuyung ke belakangan dan ia kembali mendekat mengayunkan kayu yang berada di tangan nya tadi ke kaki kiri Alex namun untungnya meleset. Sosok itu terus mengayunkan kayu yang ada di tangannya.

"Alex!" seru Aldira saat melihat lelaki itu melawan seseorang yang berada di depannya.

"Lari!" kata Alex.

"Dira ayo lari!" perintah Alleta.

Aldira lalu terpaksa berlari ke arah parkiran meninggalkan Alex yang sedang bertarung sendirian, ia mencari kunci mobilnya dengan perasaan tak karuan pada tasnya.

Alex berusaha melawan lelaki itu walaupun tubuhnya sudah terasa sangat sakit akibat pukulan kayu yang sudah di terima beberapa kali, ia masih tetap berusaha melawan meskipun dengan tangan kosong.

"Kenapa buru-buru?" tanya seseorang berada di sisi yang gelap itu.

Suara ini. Batin Aldira.

Aldira mengepalkan tangannya bersiap ingin memukul, ia mendekati asal suara dan sosok itu juga semakin mendekat.

"Ada apa?" tanya orang itu.

Aldira menarik nafas lega ketika wujud dari sosok itu sudah terlihat.

"Pak bantuin dokter Alex, dia lagi berantem sama orang gak di kenal di depan pintu keluar rumah sakit!" pinta Aldira pada penjaga itu.

Setelah mendengar ucapan Aldira mereka segera berlari ke tempat Alex dan begitu tiba mereka sudah menemukan Alex pingsan tergeletak begitu saja di lantai.

Aku Memilihmu [Tamat]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang