20. Tertangkap

226 39 39
                                    

"Jadi lo ngebunuh banyak orang cuma demi balas dendam kisah lo doang?" Ucap Aldira meremehkan.

Sosok misterius itu yang ternyata adalah Arya. Sahabat dekat dari Alleta. Dia hanya tertawa mendengar perkataan Aldira.

"Gue gak nyangka, cuma karna mau balas dendam sama Alex lo bahkan rela membunuh banyak orang." Ungkap Fiona.

"Iya, lo egois banget. Gue yakin Alleta gak mau sama lo itu pasti karna dia tau keegoisan lo!" Seru Shuiyan.

Arya hanya tertawa mendengar setiap perkataan mereka. Ia berjalan mendekati Alex dan melepaskan ikatannya.

Arya menyuruh beberapa sosok misterius lainnya untuk memegangi Alex. Ia hanya menatap lelaki itu yang di paksa bejalan meskipun sedang kesakitan.

"Gimana? udah puas bunuh orang?" Cetus Aldira.

"Lo gak usah ikut campur, gue dengar bahkan lo gak pernah jatuh cinta jadi mending diam aja gak usah ikut campur." Ucapnya tegas pada Aldira.

"Hahaha, lucu banget. Lo bilang cinta? dari yang gue lihat dan dengar, lo bukan cinta tapi lo cuma terobsesi karna gak bisa dapat apa yang lo mau. Iya kan?" Cetus Aldira.

"Gak usah sok tau!" Teriaknya.

"Sebenarnya apa yang lo mau, bunuh Alex?" Tanya Aldira.

"Gue gak akan bunuh dia, tapi gue mau ngelihat Alex hancur." Tuturnya sambil tertawa.

Tiba-tiba Arya mendapatkan sebuah telepon ia pun berjalan mendekati Alex.

"Sebentar lagi lo bakal hancur!" Ucap Arya berjalan melewati Alex.

Baru saja ia memegangi knop pintu ingin keluar, tapi ia berhenti setelah mendengar ucapan Aldira.

"Kalo lo mau, gue bisa buat lo ketemu sama Alleta."

Alleta hanya menatap Aldira terkejut akan pernyataannya. Begitu juga dengan Alex.

Arya berbalik dan mendekat ke arah Aldira. "Jangan bicara omong kosong!" bentaknya.

Lalu ia kembali berjalan meninggalkan mereka yang kebingungan dengan pernyataan Aldira secara tiba-tiba.

Aldira tertawa, "Kalo seandainya lo beneran mau ketemu dia, lo bisa datangin gue." Seru Aldira santai.

Arya hanya terus berjalan tanpa menghiraukan ucapan Aldira. Tapi sebelum itu, Arya berjalan mendekati Fiona dan membisikan sesuatu pada gadis itu. Tidak beberapa lama setelah kepergiannya sekelompok anak buahnya juga ikut pergi setelah mendapatkan telepon.

Akhirnya Alex di lepaskan begitu saja. Ketika Alex di lepaskan mereka berlari dengan sangat tergesa-gesa. Alex mendekati Aldira dan mulai melepaskan ikatannya. Namun sayangnya, polisi baru saja tiba saat Alex berusaha melepaskan mereka.

"Angkat tangan!" Seru seorang Polisi yang menodongkan pistol ke arah Alex.

Beberapa dari polisi itu melepaskan Aldira, Shuiyan dan Fiona. Lalu mereka mengankap Alex.

"Pak, ini sebenarnya ada apa?" Tanya Aldira kebingungan.

"Tidak apa-apa, kalian sekarang aman. Bawa dia!" perintah polisi tersebut pada bawahannya.

"Pak, ini salah paham. Penjahat yang asli baru aja keluar tadi. Alex gak ada hubungannya dia juga korban sama seperti kami." Jelas Aldira berusaha meyakinkan.

"Apapun itu masalahnya jelaskan di kantor polisi, kami hanya mendapatkan perintah dari pusat untuk menangkap Alex yang berusaha membunuh seluruh anak magang." Jawab polisi itu.

"Perintah?" Tanya Aldira.

Polisi itu menunjukan surat perintah itu kepada Aldira. Ternyata benar surat itu menunjukan surat penangkapan atas nama Alex. Mereka menangkap Alex. Tapi aneh, Alex tidak berbicara apapun setelah mendengarkan semua yang di ucapkan oleh Arya sebelumnya.

Aldira dan teman-temannya pergi dari tempat itu. Begitu mereka keluar, Anggika akhirnya tiba dengan beberapa polisi.

"Ada apa ini, Pak?" Tanya polisi yang bersama dengan Anggika itu ke polisi yang lainnya.

"Kami menangkap seorang pelaku kejahatan yang di duga telah meneror dan membunuh banyak orang."

"Tapi, ini teman kami, Pak." Sahut Aldira.

"Iya, tadi kami sama-sama kejebak di dalam dan beruntung Aldira cepat tanggap terus nelepon temannya sebelum sinyalnya hilang." Seru Shuiyan.

"Saya ke sini juga karena mendapat laporan bahwa mereka terjebak di dalam ruangan ini." Ucap polisi yang di bawa Anggika.

"Saya tidak tau, yang pasti Alex akan kami bawa terlebih dahulu untuk memastikan laporan ini. Setelah itu baru bisa di putuskan dia bersalah atau tidak."

Mereka membawa Alex pergi. Aldira merasa tidak percaya atas apa yang terjadi.

"Lo kenapa lama banget sih!" Bentak Aldira pada Anggika.

"Panjang ceritanya, nanti kita cari solusi nya sekarang kita pulang dulu." Ucap Anggika.

Mereka akhirnya pulang bersama beberapa polisi yang di bawa Anggika tadi. Di sisi lain Alex terus di interogasi atas tindak kejahatan yang sama sekali tidak di lakukannya.

Ia di berikan beberapa pertanyaan. Hingga tiba sebuah bukti yang benar-benar membuktikan bahwa dia sebagai orang yang bersalah dan dalang dari semua ini.

Sebuah kotak yang berisi banyak sekali data-data orang hilang beserta beberapa kartu sim yang di gunakan untuk meneror banyak orang sebelum orang-orang tersebut menghilang bahkan dinyatakan. meninggal.

Itu di temukan berada dalam rumahnya. Alex benar-benar sangat kesal, seandainya waktu itu ia langsung membuang kotak tersebut. Pasti sekarang ia bisa di bebaskan. Tapi dengan adanya sebuah bukti tersebut ia tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

Gimana nih kira² nasib Alex?

Kepo gak gimana kelanjutannya?

Gimana nih part ini seru gak? Kalo ada typo atau kalimat gak nyambung kasih tau yah🤗

Maaf yah udah 2 minggu gak ada kabar, maaf banget yang sebesar-besarnya🙏🏻

Jangan salahin aku, salahin aja tugas-tugas yang terlalu mencintai aku dan gak mau ngelepasin aku.

Selain itu juga ada banyak masalah yg aku alamin, jadi aku minta kalian buat doain semua permasalahan aku bisa beres.

Maaf juga kalo part ini gak terlalu waw gitu, krna ini aku sempetin buat nulis krna gak enak sama kalian yg udah nunggu selama ini

Jangan lupa tinggalkan vote dan coment yah biar aku semangat nulisnya😚

Ouh iya jangan lupa share yak biar banyak yg coment, nanti kalo banyak yg baca, vote ama coment baru aku lanjutin

Sampai ketemu di part selanjutnya pai²👋🏻

Aku Memilihmu [Tamat]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang