LC 08

4K 238 33
                                    

"Permisi Dok."

Chanyeol menoleh ke belakang, menyapa balik seorang perawat yang kini telah berdiri di depan meja kerjanya.

"Dok, yang sabar ya." Chanyeol menghela nafasnya kasar. Kedatangan perawat satu itu semakin membuat perasaannya memburuk dan berakhir dengan menyuruh perawat lelaki itu pergi jika tidak ada hal penting lainnya.

"Kalau tidak ada urusan penting, lebih baik anda keluar dari sini," sarkas Chanyeol.

"Maaf Dok." Lelaki itu menundukkan kepalanya, tak lama kemudian kepalanya mendongak begitu mengingat tujuan awalnya menemui dokter muda ini.

"Dok, sebenarnya saya ke sini atas perintah dokter Suho untuk meminta anda ke ruangannya sekarang juga."

Chanyeol mengangguk mengerti, pasti Suho akan menceramahi nya panjang lebar setelah ini. Kenapa hidupnya ditimpa banyak sekali masalah? Yang satu belum selesai sudah datang lagi masalah yang lain. "Baik, sebentar lagi saya akan ke sana. Anda bisa keluar sekarang," perawat itu mengangguk dan berlalu keluar dari ruangan.

Sepeninggalnya si perawat, Chanyeol menutup matanya sejenak, menarik nafasnya dalam lalu menghembuskannya dengan kasar. Tak ia pungkiri bahwa kini ia diselimuti rasa gugup dan cemas. Otaknya mulai memutar beberapa kemungkinan yang mungkin akan terjadi nanti. Selain diceramahi, bisa saja dia mendapat surat peringatan.

"Yuk, bisa yuk!" Chanyeol menyemangati dirinya sendiri, lantas beranjak meninggalkan ruangannya dan berjalan dengan kepala menunduk menuju ruangan Suho.

Di perjalanannya sepanjang lorong, para perawat yang berlalu lalang mulai berbisik-bisik. Gosip tentang kegagalan Chanyeol dioperasi beberapa saat yang lalu sangat cepat menyebar dikalangan para pekerja rumah sakit. Hal itu semakin membuat Chanyeol gugup dan mempercepat langkahnya agar cepat sampai ke ruangan Suho. Entah sudah sejelek apa nama Chanyeol dikalangan perawat. Bahkan gosip mengenai video sex nya pun masih sangat panas.

"Permisi." Chanyeol mengetuk pintu kaca di depannya, mendorong pintu tersebut dan masuk ke dalam ruangan yang terasa sangat dingin dan mencekam.

"Gua bisa jelas—"

"Duduk."

Chanyeol menghela nafasnya dan duduk di depan Suho. Kini mereka saling berhadapan dengan meja yang memisahkannya.

"Lu gak usah ke rumah sakit dulu selama seminggu. Tenangin diri lu. Renungin kesalahan lu. Nanti kalau lu udah bisa bersikap professional lagi, lu bisa balik ke sini." Jelas Suho dengan nada yang datar.

"Tap—"

"Sekarang lu bisa keluar."

Chanyeol berdecak kesal lalu keluar dari ruangan dengan perasaan yang campur aduk. Emosinya mulai naik mengingat hal ini terjadi karna video sialan itu.

Ia berjanji akan menemukan pelakunya, dan memberikan balasan yang setimpal dengan yang ia rasakan saat ini. Pelakunya perlu membayar semua ini, bahkan tentang nama Chanyeol yang telah tercemar akibat video laknat itu.

..

Baekhyun mengernyit bingung. Semua perawat di rumah sakit kini bergerombol di beberapa tempat dan mulai berbisik-bisik satu sama lain. Jika seperti ini sudah pasti ada gosip terbaru.

Baekhyun sendiri baru saja keluar dari ruangan pasien sehabis mengecek tensi dan mengganti kantong infus pasien yang sudah habis.

Matanya menangkap seseorang yang ia kenal dan Baekhyun sangat yakin orang itu tahu apa yang sedang dibicarakan oleh banyak orang.

"Yaa! Jaeminn!" Baekhyun berteriak, mengejutkan beberapa keluarga pasien yang berada di lorong rumah sakit. Lelaki mungil itu tersenyum malu dan mengucapkan maaf, kemudian berlalu menuju Jaemin yang berada di depan resepsionis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[02] LOST CONTROL  (CHANBAEK NC +21)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang