[HHMH PART 3]

355 268 125
                                    


Buat para masyarakat mars, yang galau, sedih karna dianya milih yang lain, terutama untuk kaum jomblo. SINI MERAPAT BACA HHMH JANGAN LUPA VOMEN & SHARE

"Kadang benci akan semakin berkurang, ketika kamu lebih memilih untuk lebih dekat bersamanya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kadang benci akan semakin berkurang, ketika kamu lebih memilih untuk lebih dekat bersamanya"

"Brhams dari sana aja yuk," ajak Olif, menunjuk arah memutar ke aula.

Brhams sendiri bingung, kenapa harus dari sana? Padahal tinggal lurus aja sudah sampai di aula. "Jauh Lif, dari sini aja."

"Tap-"

"Udah, ayok. Katanya tadi mau cepet," ucapan Olif menggantung ketika Brhams langsung menariknya ke koridor sekolah Titanium.

Beberapa siswa yang masih berada di sekolah memandang aneh mereka, pasalnya ada yang belum mengenal seragam Mawar Merah, dan tentunya penasaran mengapa mereka ada di sana.

"Kenapa dari sini sih, gue kan mau liat-liat disana juga Brhams."

"Kapan-kapan aja," mereka berhenti ketika panggilan itu tertuju pada Brhams.

"BRHAMS, NGAPAIN LO DISINI? HAH, " suara itu berasal dari mulut Diego, dirinya tidak menyangka ketika Brhams teman mereka sejak SD datang kesekolahnya.

"Eh, ada Egoisme," cengir Brhams, kemudian tatapannya beralih pada pria tinggi ber jakun (bukan jaket kunung y:)) dengan seragam batik biru yang telah ia keluarkan, kemudian blazer yang telah tersampir di bahu. "Hey dude, tumbenan kalian masih di sekolah, biasa udah pada ngumpul."

"Ini, si bos mau ke gym pak Andrew. Mau latihan soalnya." Brhams mengangguk, dirinya tau bahwa guru penjas Titanium yaitu Pak Andrew sangat peduli pada Erland.

"Kalian ada urusan apa kesini?" Tanya Erland. Matanya menangkap gadis dengan sosok familiar, sepertinya ia pernah melihat gadis itu belakangan ini.

"Kita mau ngedaftar, soalnya perwakilan Taekwondo dari sekolah." Olif merasa seperti nyamuk, menyimak pembicaraan mereka bertiga membuat dirinya di landa bosan. "Lif, ini teman-teman gue dari SD sampai SMP, tapi udah jarang kontek-kontekan beda SMA soalnya. Apalagi kesibukan nambah." Olif mengangguk lalu tersenyum. Olif mengulurkan tangannya pada Diego.

"Olifia."

"Diego," ketika Olif mengulurkan tangannya pada Erland, ia tidak mendapatkan balasan, ia menarik tangannya dan tersenyum canggung.

"Udah tau,"

"Emang udah pernah ketemu?" Diego menelisik bosnya. "Kan tadi udah dikasih tau,"

He Healed My Heart (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang