Chapter 16

103 16 13
                                    

Minkyung sudah mengantuk dan menyandarkan kepalanya kepundak Suzy. Minkyung seperti masuk ke dalam mimpi menyaksikan teman-temannya bubar rapat namun masih mengobrol dan bermain kartu, ada yang mengerjakan jurnal harian dan ada yang bergosip. Suzy duduk bersama Myungsoo, Minhyun, Ji ae dan Yeonhee namuan saat Minkyung lewat didepannya seolah mereka tidak menegur dan meresponnya. Minkyung pikir dia ada sebuah putaran mengenai KKN mereka. Minkyung mulai takut namun saat melihat Jun young keluar dari pos 1, Minkyung yang penasaran mengikuti Jun young yang mengendap-endap terus berjalan kearah timur dimalam yang sudah mulai gelap namun bulan purnama menunjukkan jalannya.

Minkyung terus berjalan mengikuti Jun young hingga sampai ditanda hutan larangan. Minkyung ingin kembali ke pos 1 namun dia sudah berjalan terlalu jauh, hingga rasa penasarannya Minkyung terus turun mengikuti Jun young yang berjalan kearah timur hingga Minkyung berhenti dijalan bercabang.

"Kemana perginya Jun young? Kearah kanan atau ke kiri"

Minkyung bimbang menentukan arah hingga suara gamelan yang ditabuh dengan merdunya. Bunyi xilofon, gong dan kenong beradu menimbulkan bunyi klasik yang merdu ditambah suara nyanyian sinden yang merdu menambah keindahan musik.

"Mungkin itu desa sebelah dan Jun young pergi untuk melihatnya. Aku ikuti saja suara itu"

Minkyung turun ke arah kiri mengikuti suara gamelan yang terus berbunyi semakin dekat saat dia melangkahkan kakinya. Minkyung melihat banyak penonton yang ramai menyaksikan penari diatas panggung balai desa yang menari dengan indah dan berlenggak lenggok diiringi suara sinden dan gamelan yang tak terlihat. Minkyung mulai merinding karena suara gamelan terdengar namun tidak ada wujudnya bahkan penontonnya hanya diam dengan tatapan kosong seolah mereka adalah hantu, Minkyung menatap ke pojokan melihat Jun young dengan penari yang memakai pakaian jaman dulu tengah menimang anak mereka yang membuat Minkyung langsung terisak menutup mulutnya. Minkyung lalu melihat keatas panggung ternyata yang menari dengan indah adalah Jiyeon dan Soojung yang membuat Minkyung ambruk dan makin terisak.

"Hiks.. Soojung, Jiyeon, ada apa ini hiks... Jun young hiks..."

Minkyung beranjak dari duduknya di atas tanah dan segera menghampiri Jun young dipojokan yang tengah duduk menimang bayi setengah hantunya.

"Jun young, kenapa kau berpakaian seperti ini. Ayo kita kembali ke pos KKN kita" ucap Minkyung yang tidak digubris Jun young. Minkyung sadar dia tengah menyaksikan alam bawah sadar ketiga temannya yang tengah terjebak didunia penari. Penari sudah menjerat Jun young hingga menghasilkan seorang anak, jika Jun young tidak bisa selamat setidaknya dia harus bisa menyelamatkan Soojung dan Jiyeon.

"Yang salah akan mendapat masalah, yang tidak bersalah akan bebas" ucap suara yang tak terlihat membuat Minkyung terisak.

"Hiks.. Teman-teman. Tuhan tolong selamatkan teman-temanku hiks.. Mereka hanya korban dari sang penari"

"Bawalah temanmu pergi, aku yang akan membantumu" ucap suara yang membuat Minkyung menoleh kesana kemari namun tidak ada suara yang mengajaknya bicara.

Minkyung segera menghampiri kedua temannya yang masih menari tiada henti mengikuti iringan gamelan yang tengah beradu dengan musik lainnya.

"Soojung, ayo kita pergi dari sini" ucap Minkyung pada Soojung yang diam hanya menatapnya seolah dia tidak bisa pergi karena tidak bisa berhenti menari, dia bersalah dan dia dihukum. Minkyung berlari pada Jiyeon namun tatapan Jiyeon juga berkata seolah dia tidak bisa berlari karena kaki dan tangannya menari dengan sendirinya.

"Pergilah, aku akan menolongmu" ucap suara itu lagi.

Minkyung menghela napasnya dan berdoa pada Tuhan untuk membantunya membawa teman-temannya. Minkyung menarik tangan kedua sahabatnya untuk menuruni panggung dibalai namun Minkyung dihadang oleh para hantu yang marah karena keasyikannya menyaksikan tarian Soojung dan Jiyeon diganggu. Mereka menganggap Minkyung mengganggu namun saat para hantu ingin menarik Minkyung menjauh ada cahaya didepan Minkyung yang membuat para hantu mundur, cahaya tersebut menampilkan sosok lelaki tua yang berwujud menyerupai macan putih.

KKN di Desa Yongin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang