goyangi #2

1K 198 18
                                    

GOYANGI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GOYANGI

#2

Waktu kecil tepatnya saat Beomgyu masih tinggal di rumah nenek di Daegu, Beomgyu pernah diceritakan bahwa dia punya sahabat arwah yang sudah menjaganya sejak dia baru lahir. Kondisinya sewaktu masih bayi memang memprihatinkan. Pernah koma, pernah operasi, pernah juga pingsan, bahkan sering mimisan. Bisa dibilang, Beomgyu terus jadi anak sakit-sakitan sampai akhirnya neneknya itu menceritakan bahwa keajaiban Beomgyu bisa tumbuh sampai detik tersebut. "Ini berkat arwah itu. Dia juga sama kesakitannya denganmu tapi dia berusaha meringankan sakitmu. Dia berusaha agar kau tetap hidup," jelasnya sembari mengusap rambut cucunya lembut.

Beomgyu mendongak dengan wajah penasaran. Ada banyak pertanyaan yang ingin keluar dari bibir tipisnya. "Dan sekarang dia masih bersamaku?"

"Aku agak khawatir, sepertinya dia terlalu lemah karena terus menjagamu. Dan kondisimu pun tidak mengkhawatirkan lagi? Entah antara dia sudah tidak sanggup, atau memang dia sudah percaya bahwa kau sanggup.. jadinya, yah, aku tidak merasakannya."

"Sayang sekali, aku ingin berterima kasih kepadanya." Beomgyu menaruh kepalanya agar dapat bersandar di paha neneknya. Posisinya sekarang nenek berada di kursi malas dan Beomgyu duduk di lantai sembari merasakan bagaimana tangan nenek terus mengusap kepala dan rambutnya.

"Dia akan datang lagi. Kalian seperti satu jiwa yang terbagi menjadi dua, dan selama kau menunggunya, kau harus tetap sehat oke? Agar dia pun bahagia di hadapanmu."

Mendadak, Beomgyu jadi mengingat percakapan antara dia dan neneknya. Padahal beberapa waktu ini, Beomgyu cukup sibuk dengan sekolah sampai tidak sempat istirahat yang layak. Dia rindu Daegu, dan rindu nenek bahkan sup buatannya saja Beomgyu rindu.

Apakah Hyunie ... arwah itu?

"Kau belum menjawab.."

"Hyu .. hyunie ..." Suaranya terputus-putus. Dia ingin menjilati tangannya, kebiasaannya yang sulit dihilangkan. Beomgyu cepat menahan tangannya agar itu tidak ia lakukan. Sontak saja, dia ingin menggeram lagi.

"Oke, maaf. Tapi jawab dahulu .. kau .. mengapa .. datang .. kemari," katanya dengan jeda-jeda yang kentara.

"Aaa?"

Beomgyu mendecih kemudian menggaruk tengkuknya gemas. Dibuka bibirnya lebar-lebar agar setidaknya Taehyun dapat mengerti. "Mengapa kau datang kemari? Apakah kau ini siluman? Hah? Hantu?" tanyanya gemas.

Taehyun memiringkan wajahnya, kemudian mengerjap bagaikan anak kecil lugu. Dia memperhatikan wajah Beomgyu seakan wajah Beomgyu tumbuh jerawat berbintik banyak sampai akhirnya Beomgyu memberenggut.

Masa gitu aja tidak mengerti!

"Hah, bikin kesal saja," gerutunya.

Akhirnya, Beomgyu pun bangkit dan mengambil selimut di bagian bawah lemari. Selimut itu masih baru dan terbungkus bahkan harum ala laundry. Dia dengan cepat langsung menggelarnya, Taehyun agak bergeser bingung dan terkejut. "Kau tidur di sini ya." Ia menunjuk ranjangnya. "Itu tempatku. Jangan sembarangan ganggu. Besok kita bicara lagi, kepalaku agak sakit sekarang."

GOYANGI! (고양이) | beomtaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang