Something Unexpected

10 1 1
                                    

Friday noon
[Author's POV]
Joel mendorong troli belanjaan di antara rak-rak barang. Tak jauh darinya ada Sky yang memilih beberapa snack. Mereka berdua pergi ke salah satu supermarket yang tidak terlalu jauh dari hotel untuk membeli camilan. Rencananya malam ini atau besok mereka akan melakukan movie marathon.

"Jo, aku mau singgah ke cafe di sebrang jalan. Enggak apa kan?" Tanya Sky

Joel berpikir sejenak. "Ambilah sesuatu di bagadi mobil untuk berjaga-jaga" kata Joel sambil memberikan kunci mobil ke Sky.

Sky membuka bagasi mobil dan menekan tombol rahasia. Seketika bagasi mobil meninjukkan banyak senjata didalamnya. Pistol, pisau, rompi anti peluru, hingga bom asap ada didalamnya. Sky mengambil sebuah hand gun semi otomatis dan memasangkan peredam suara. Ia memasukkan hand gun itu di balik bajunya. Ia juga mengambil sebuah pisau lipat kecil dan memasukkan ke dalam pounch bag nya.

Setelah memastikan mobil telah dikunci, Sky pergi ke cafe di sebrang jalan. Harum kopi tercium di setiap sudut cafe, Sky menyukainya. Cafe itu tidak terlalu ramai, jadi Sky akan gampang mengetahui jika ada yang menguntitnya.

Sky memilih duduk di dekat jendela. "French cappucino satu" pesan Sky kepada pelanayan wanita yang menanyakan pesanannya. Sambil menunggu pesanannya, Sky memperhatikan sekeliling cafe. 1 hal yang baru Sky sadari, cafe itu bernuansa classic.

Tak lama pesanan Sky datang. Ia mengucapkan terima kasih kepada pelayan wanita tadi. Ia meneguk sedikit French cappucino pesanannya tadi. Sky begitu menikmatinya, baik rasa minuman pesananya maupun suasana cafe.

Sky mengambil teguakan kedua. Tak sengaja dia menangkap sesosok orang yang lewat di depan cafe. Sky langsung tersedak minumannya saat orang itu lewat.

Sky membulatkan matanya. Ia segera mengambil dompetnya dan meninggalkan uang untuk minuman dan sedikit tip di atas meja. Ia berjalan cepat dan mengikuti sesosok yang dia lihat tadi. Sky mengikutinya hingga melewati 3 blok dari cafe tadi. Dan orang itu memasuki sebuah club malam.

Sky menghembuskan napasnya. "Kenapa harus club malam sih?" Ia agak sedikit kesal. "Ya sudah, aku harus mengikutinya" Sky menghabiskan minumannya dan membuang sampahnya di tong sampah terdekat. Setelah itu dia memasuki club malam yang dimasuki orang tadi.

[Sky's POV]
Bau alkohol dan bunyi musik yang sangat keras ditangkap oleh indraku. Aku berusaha menajamkan indra pengelihatanku di tempat yang pencahayaannya tidak terlalu terang ini.

Aku berjalan ke arah random sambil memperhatikan sekitarku. Aku mencari sosok yang kuikuti tadi.

"Hey manis, sendirian aja? Sama aku yuk" seorang pria mendekati dan menggodaku. Aku bisa mencium bau alkohol padanya. Tidak mau ambil pusing, aku membalikkan badanku dan pergi ke sudut lainnya dengan cepat.

Di belakangku dipenuhi oleh orang-orang yang meminum alkohol, di sebelah kanan orang-orang menari dengan menggila di atas lantai dansa, di sebelah kiriku dipenuhi orang-orang yang berciuman dan bercumbu. Aku memutuskan pergi ke arah bar. Setidaknya disana tidak terlalu ramai dan mungkin aku dapat menemukan orang itu.

"Hei, mau minum apa?" Tanya seorang bartender saat aku duduk di kursi bar. Mukanya terlihat baik dan sepertinya dia tidak mabuk. Ia terlihat segar dan sadar sepenuhnya.

Aku tersenyum kecil padanya. "Apakah kau memiliki sesuatu yang tidak mengandung alkohol?"

"Kau tidak minum rupanya" dia tersenyum padaku. "Aku akan membuatkanmu lemon tea kalau kau mau"

"Ya boleh" aku melihatnya membuat lemon tea

"Segelas lemon tea bebas alkohol untuk gadis manis didepanku" kara bartender itu sambil meletakkan segelas besar lemon tea didepanku. Aku tersenyum padanya. "Jadi, apa yang kau lakukan disini? Didalam sebuah night club yang sepertinya bukan tempat yang tepat untuk seorang gadis yang menurutku dari Asia ini?"

Secret From The Past (Under Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang