H a p p y - R e a d i n g !!!💕
-24 Juli 2020-
.
.
.Pagi ini benar benar hari yang sial untukku, bisa bisanya aku melupakan ulangan hari ini, sejenius apapun aku, tetap saja.... rasanya ada yang kurang bila tak belajar. Sepertinya Tuhan masih belum puas memberiku kejutan, aku lebih terkejut lagi saat dia tiba tiba ada di ruang tamu rumahku.
"dek buruan turun! nanti telat, ini udah ada temennya loh."
"iya!" ujarku seraya menuruni tangga.
"loh kenapa kau disini?"
"menjemput teman^^" ucapnya seraya menampakkan sederet gigi rapi disana.
"terserahlah jaem, aku sudah pusing jangan membuatku tambah pusing." ucapku beranjak dari ruang tamu, namun sebelum benar benar keluar, sebuah tangan mencekalku.
"tunggu, kau sakit? bagian mana? disini?" tanyanya panik dengan mengecek suhuku di kening, sungguh ada apa dengan jantungku?!.
"ck, sudahlah ayo berangkat nanti terlambat, kak Tyan kita pergi dulu!"
"hmm!! hati hati kalian! nanti pulangnya mau kaka jemput?"
"tidakkk usah, aku bisa sendiri!"
***
Kelas pertama pun dimulai, dan ya ku kira UH hari ini hanya untuk jam terakhir, nyatanya di jam pertama ini ternyata diumumkan ulangan dadakan KIMIA. Aku hanya bisa menghela nafas panjang.
Semua siswa terfokus pada soal soal yang terpampang jelas dikertas soal masing masing. Tak lama seorang NA JAEMIN berjalan ke arah meja guru seraya membawa kertas soal dan jawabannya. Oh ayolah ini bahkan belum ada 30 menit, dan dia menyelesaikan 40 soal sekaligus?? Bagus! aku saja baru mengerjakan setengahnya.
Dan kini seluruh pasang mata dikelasku menatapnya tak percaya. Segera ku percepat tulisanku, tak sampai 15 menit aku selesai, dan menjadi yang kedua setelahnya.
Selepas ulangan jantung tadi, bukan untukku, tapi untuk semua murid dikelasku. Aku segera ke kantin untuk mendinginkan otakku. Beberapa langkah setelah aku kembali dari kantin, lagi dan lagi aku melihatnya duduk ditribun dengan buku bersampul coklat kesayangannya, segera ku hampiri dia.
"apa yang kau lakukan?" ucapku menepuk pundaknya sembari melihat aktivitas apa yang tengah ia lakukan.
Dia tersenyum tipis dan melihatkannya kepadaku "aku sedang menggambar sesuatu"
"hei siapa itu? Aku?"
Dia menggeleng kecil dan menampilkan sederet gigi kelincinya yang rapi "bukan, dia bundaku, sedikit banyak mirip denganmu, dia sangat baik dan halus, aku menyayanginya." jawabnya jujur namun terkesan polos, betapa malunya aku, entah darimana mendapat kepercayaan diri tinggi seperti itu hfffffttttt.
"sangat cantik" ucapku seadanya karena itu fakta yang kulihat dari gambaran lelaki disampingku.
"terima kasih, dia jarang menampilkan senyumnya, terkesan dingin dan berwibawa namun tak segan memberikan kehangatan yang berlimpah hanya untukku" jelasnya, aku mendengarkan dalam diam kemudia tersenyum tipis untuk sekian kalinya.
"keren sekali, pasti bundamu seseorang yang tangguh? aku ingin bertemu dengannya"
"nanti kau akan mengetahuinya, jadi jangan pernah tinggalkan aku"
"a-apa yang kau bicarakan na jaemin! aku tidak akan meninggalkanmu, tidak ada teman yang seperti itu! asal kau tahu"
"terima kasih, tunggu wajahmu merah sekali, apa kau merasa demam, jika dari awal kau merasa tak enak badan, seharusnya jangan berangkat" tanyanya bertubi tubi, sembari mengecek suhu di kening, leher dan pipiku, aku sedikit terkikik geli, apa apaan dia persis seperti mama yang akan mengomel saat aku keras kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Pendant (On Going)
Novela JuvenilDia mengajarkanku tentang banyak hal di dunia ini yang sering ku abaikan Dia juga satu satunya lelaki yang mampu menarikku dalam pesonanya, Dan aku beruntung bisa mengenalnya, Terima kasih sudah menjadi setengah bagian dari hidupku.. Aku selalu berc...