H a p p y - R e a d i n g !!!💕
-16 Juli 2020-"Nama Saya Alea Erazanny S., dari Indonesia dan baru pindah kesini tahun lalu, panggil saja Aera Kim, bila tak ingin berteman maka jangan, saya tak suka sesuatu yang palsu, terima kasih."
Ya itu adalah giliranku memperkenalkan diri, dan setelah aku mendudukkan diri dibangkuku semua mata melihatku dan bersorak ramai sembari bertepuk tangan, aku tak tahu apa yang mereka ributkan, aku hanya bersikap acuh seperti biasa.
Kemudian dia -yang dari tadi mengambil hampir seluruh perhatianku- maju kedepan untuk memperkenalkan dirinya.
"p-perkenalkan nama saya Na Jaemin, mohon bantuannya!" ucapnya yang hampir setengah wajahnya tertutup rambut panjangnya.
Kanan kiri depan belakang dari tempatku duduk, telingaku panas mendengar mereka menggunjingkan sosok lelaki yang kini duduk disebelah depan kiriku, tepat sebelah jendela kelas.
Setelah semuanya usai memperkenalkan diri dan wali kelas telah memberi jadwal pelajaran, piket, bahkan struktur kelas, banyak yang menunjukku menjadi ketua kelas, namun aku tak berkenan.
Bagiku itu sama saja mempersulit diri, harus mengakrabkan kepada semua teman satu kelas, basa basi dan murah senyum, hahhh sungguh itu bukan diriku sama sekali.
Kringg....
Kringg...
Kringg...
Bel istirahat berbunyi..
Aku menyegerakan diri untuk menuju kelas Soona (sahabatku), namun sebelum saat itu tiba banyak sekali (perempuan maupun lelaki) berkerubung dimejaku, sekedar memberi cokelat, bunga, bahkan memaksa untuk bertukar nomor ponsel! Dimana sopan santunnya?
"aera kenapa kau sangat cantik?"
"aera, mau berteman denganku?"
"boleh aku tahu nomor ponselmu?
"ayo kita ke kantin bersama aera"
"aera kau adalah tipeku, mau kencan denganku?"
Dan banyak lagi, aku hanya bisa merollingkan mata dan menyentak beberapa tangan yang mencoba menggandengku untuk diajak ke kantin bersama.
Dan detik itu juga pandanganku memusat pada Lelaki tadi, ada 3 lelaki sebayanya yang memgerubunginya. Kukira mereka akan membullynya, nyatanya tidak, mereka hanya mengajaknya kekantin bersama sepertinya mereka adalah sahabat lelaki itu, ah ya Na Jaemin namanya.
Aku tersenyum tipis "hhhh... syukurlah setidaknya dia aman disini" ucapku dalam hati.
Akupun berdiri dari tempatku duduk saat ini, mereka agak terkejut, namun itu bukan masalahku. Ayolah mereka terlalu palsu untukku.
Brakkkk...
Gebrakan meja dariku membuat mereka menganga sedikit tak percaya, jangan salahkan aku, aku muak dengan mereka yang berpura pura baik dihadapanku.
"Diam! Aku sudah bilang jangan bersikap palsu dihadapanku, aku tak ingin dipuji, pergilah! Aku tak berniat berteman dengan kalian" ucapku tajam dan beringsut dari sana.
Sekilas aku melihatnya, dia tersenyum manis padaku, dan aku hanya mencoba bersikap tak acuh.
Aku segera melajukan langkahku keluar kelas, kulihat Soona sudah bersandar di dinding depan kelasku sambil menggigit kuku, hhhhh... anak itu, kapan ia menemukan urat malunya, boleh kukatakan dia terlalu masa bodoh dengan sekitarnya.
"hei angkuh sekali dia, cih dia pikir dia cantik"
"jangan menggunjing aeraku, dia memang sangat cantik"
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Pendant (On Going)
Teen FictionDia mengajarkanku tentang banyak hal di dunia ini yang sering ku abaikan Dia juga satu satunya lelaki yang mampu menarikku dalam pesonanya, Dan aku beruntung bisa mengenalnya, Terima kasih sudah menjadi setengah bagian dari hidupku.. Aku selalu berc...