Keadaan mencekam di antara mereka. Awan hitam bergumpal kasat mata di atas kepala masing-masing orang di sana. Tidak ada yang berani bersuara setelah sedetik lalu Sungmin bicara sarkas terhadap Minah. Tidak timbul sedikitpun rasa bersalah dari raut wajah Sungmin setelah menjatuhkan kata-kata kasarnya. Ia masih dapat duduk nyaman tidak lepas menatap tajam ke arah Minah. Aura permusuhan kental terasa dari salah satu diantara mereka.
Minah memunculkan wajah kerasnya setelah selama ini hanya terlihat ketenangan dari wajah cantiknya. Ia menghitung banyak rasa sakit selama ini dia rasakan. Wajahnya mendongak menantang tidak ingin kalah.
"Maaf menyela kalian." Victoria mengatakan ini dengan matanya tertuju kepada Sungmin.
"Bahwa jika aku tidak lupa aku hanya mengundang Kyuhyun-ssi kemari tidak dengan Sungmin-ssi."
Perkataan mengejek ini berhasil memancing Kyuhyun tetapi lelaki itu tidak langsung menyambut, ia masih tetap diam seolah tidak terpengaruh perkataan Victoria sama sekali.
Sungmin,"Maaf jika kau lupa aku akan dengan senang hati mengingatkan mu bahwa aku ini adalah istrinya. Kemana Kyuhyun pergi tidak masalah aku ikut bersamanya." Menuangkan minyak dalam api ia menunjukkan cincin kawin mereka.
Sungmin dan Victoria saling memandang penuh permusuhan. Tanpa mengindahkan provokasi Victoria, Kyuhyun memilih bicara kepada Minah.
"Jika kau ingin bicara, bicara saja di depan kita semua. Ku yakin Sungmin juga tidak akan keberatan."
Victoria tahu Minah semakin tersudut tidak mampu lagi bersikap tenang.
"Ini masalah yang cukup sensitif Kyuhyun-ssi. Aku tidak yakin ini akan menjadi baik jika Sungmin mendengarnya."
"Aku sedang tidak bicara denganmu. Lebih baik kau diam saja." Kyuhyun menumpahkan kata-kata kasarnya sampai Victoria cukup merasa malu karena itu.
"Aku ingin membicarakan tentang hubungan kita Kyuhyun." Suara Minah terdengar tiba-tiba di antara pembicaraan Kyuhyun dan Victoria.
Keduanya menoleh hampir bersamaan termasuk Sungmin sendiri. Minah mencoba menebalkan wajahnya. Ia tidak harus merasakan perasaan malu menjadi pengganggu rumah tangga orang lain, selain itu Kyuhyun sendiri mengijinkan ia bicara di depan Sungmin sementara dia cukup baik meminta bicara berdua.
Merasa apa yang akan nanti di katakan oleh Minah sesuatu yang tidak menyenangkan untuknya Sungmin buru-buru memotongnya.
"Kyuhyun tidak akan pernah kembali kepadamu. Dia tidak akan meninggalkan ku dan juga calon anak kami yang aku kandung." Sungmin mengusap perutnya.
Memperjelas tanpa perlu bicara bahwa di dalam rahimnya tumbuh anak Kyuhyun di sana.
Minah menyeringai sampai sudut giginya terlihat,"Bagaimana kau begitu yakin Kyuhyun tidak akan berpaling darimu sementara cinta pertamanya ada di depannya saat ini."
Suara Minah semakin keras,"Kau tahu pasti kami berpisah karena sebuah keterpaksaan. Kami masih saling mencintai. Jika kami ingin kembali kau bisa apa."
Sungmin bergetar. Ia cukup terpengaruh terhadap perkataan Minah. Dan itu juga mempengaruhi kandungannya tiba-tiba menjadi nyeri.
Kyuhyun membaca situasi ini tidak menguntungkan istrinya mencegah agar tidak semakin buruk. Harus ada seseorang penengah di antara mereka dan itu adalah dirinya.
"Cukup Minah. Berhenti bicara sampai di sana."
Minah menyela marah,"Wae? Aku harus katakan semuanya kepada istrimu agar dia mengerti bahwa kita masih saling mencintai Kyuhyun."
Kyuhyun menggeleng lemah. Wajah Minah berubah pucat.
"Jangan katakan apapun Kyuhyun."
"Aku harus katakan ini kepadamu dengan sangat jelas agar di masa depan tidak lagi terjadi kesalahpahaman di antara kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Shadows
FanfictionCerita ini merupakan pindahan dari Akun saya satunya @AirinCho Dalam diam aku mencintaimu. Ku simpan rasa di balik tabir rahasia. Mengagumi mu dalam diam seribu bahasa, tersulam rindu dalam jiwa, sunyi tanpa suara. Tak peduli sekalipun kau hanya dap...