Sahabat

9 2 0
                                    

Kenalin aku viona, hari ini hari pertama masuk sekolah ajaran baru diSMA. Hari pertama masuk dimasa-masa orientasi siswa, dimana menurutku itu hanya digunakan oleh kakak kels untuk menebar pesona kepada adek kelasnya.

Diawal masuk aku tidak mengenal siapapun disini. Tetapi ada yang mengajakku kenalan namanya alvina dan fanya. Mereka sama sepertiku murid dari luar kota.

Sebelumnya aku sekolah di tempat kakek dan nenekku. Karena suasana pedesaan yang asri, jauh dari keramaian perkotaan. Tetapi setelah beranjak dewasa, mamaku memintaku untuk menemaninya dirumah, karena ayahku sering keluar kota.

Walaupun disini aku tinggal dirumah yang mewah dan besar, tetapi aku kurang nyaman disini. 'Demi mamaku tidak papa'.

***

3 hari masa orientasi siswa berlalu, saat pembagian kelas, aku mendapat kelas di 10F, 'kalian dapet kelas 10 apa na, nya?' 'aku kelas 10F vio', 'aku juga 10F vio' kata mereka berdua. Mendengar itu aku merasa bahagia.

Diawal masuk kami bertiga memilih duduk dekar pintu. Alvina dengan fanya, sedangkan aku duduk sendiri. Karena jumlah siswa yang ganjil dikelas kami.

Seminggu kemudian ada murid pindahan. Namanya vina, dia murid pindahan dari kota Surabaya. Karena ayahnya ditugaskan dikota ini, dengan terpaksa vina juga harus pindah sekolah.

Vina orangnya ramah, supel dan pintar. Dihari pertama dia masuk sudah membuat guru kagum akan pengetahuannya, pemecahan soal. Ada beberapa soal yang sulit dikerjakan tetapi vina bisa mengerjakannya.

Aku dikenal sebagai kritikus bermulut pedas, bagaimana tidak, saat ada diskusi dikelas aku sering mengkritik teman-temanku saat presentasi.

Hari-hari sering aku habiskan dengan vina dikelas, karena alvina sibuk dengan organisasi dan fanya dengan latihannya.

Alvian sebagai seketaris osis, pastinya akan sibuk dengan berbagai kegiatan osis. Fanya, dia ingin menjadi atlet professional volly, sehariannya dihabiskan untuk latihan, disekolah perbandingan latihan dan akademik, lebih banyak latihannya.

Akhirnya hanya vina saja yang ada, aku dan vina tidak mengikuti organisasi apapun disekolah. Jika ada waktu senggang, Sehabis pulang sekolah kita berempat sering nongkrong dicafe dekat sekolah.

Hari senin, sepertinya hari yang sangat melelahkan untuk memulai aktivitas diawal minggu. Setelah aku dan vina jogging bersama dan mendapat kenalan namanya rio.

Dia ganteng, tinggi, badannya atletis. Idaman banyak cewek memiliki cowok seperti dia. Aku suka dengannya.

Vina datang dengan berlari kearahku, 'kenapa vin?' 'huh.. huh.. bentar vio, aku tarik nafas dulu'. 'jadi gini vio, aku melihat rio, yang kemarin kita kenalan saat jogging', 'masa?' tak percaya dengan yang dikatakan vina.

'Iya vio, ga percaya ya lu, sama gue juga ga percaya', 'kalian kenapa si?' kata vina baru saja masuk kelas. 'jadi gini lo na, kita bertemu dengan orang yang kemarin kita kenalan waktu jogging' jelas viona ke alvina. 'yeee, kalian jogging ga ngajak-ngajak' protes alvina pada kami.

'memangnya kemarin minggu kamu senggang na? kataku. 'engga, ada kegiatan osis', 'kenapa lu minta diajak na' kataku samnil mencubit perutmya tetapi dia berhasil menghindar. 'Eeettt, ga kena vio' ejek Alvina.

'eh, aku mau lihat dong rio itu kayak gimana', aku perlihatkan foto kemarin saat jogging. 'ooo... ini, dia kan ketua osis sekolah kita'. Aku dan vina terkejut mendengar itu, 'serius na?', 'iya serius dong'.

Kriiiinngggg...... bel istirahat berakhir. Pelajaran dimulai kembali, dipikiranku masih tidak percaya bahwa rio satu sekolah denganku. Terlebih lagi ketua osis.

Sugar Cake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang