1 bulan berlalu, aku telah menerima semua yang ada padaku. Aku telah juga kembali magang, aku rasa aku telah kembali beraktivitas seperti biasa.
Aku telah bosan dirumah. Karena kondisiku yang seperti ini aku telah mengurus ketentuan untuk pemindahan temat magang.
Aku tidak bisa magang diluar kota karena aku harus control tiap bulannya. Poselku berdering, aku bangun dari tempat tidurku untuk melihat ponselku.
Telpon dari nabila. 'hallo bil', 'hari ini sibuk ga ma? Temenin di cafe yuk'. 'ah males bil' 'ayo lah ma, masa lu mau dirumah terus, please mau ya'
'iya gue mau bil, jemput gue ya, titik no debat' langsung ku matikan telpon dari nabila.
Aku pergi bersiap-siap, sekarang masih pukul 8 pagi. Semuanya telah pergi, tinggal sendirian dirumah.
Tok.. tok.. rahma.. aku menuju ke depan rumah, nabila telah datang kerumah.
'sudah siap nyonya rahma?' ejek nabila. 'belum bil, masuk dulu aja. Mau ke café mana bil?' kataku dengan menuju kekamarku dan nabila mengikutiku.
'ada deh ma, ikut ajalah', 'hmm..' jawabku singkat. 'kamarmu bagus ma' puji nabila, 'bagusan kamarmulah bil, ini ga ada apa-apanya sama kamarmu' sahutku.
'novel-novelmu banyak ma, tersusun dengan rapi'. 'yuk berangkat bil, sudah siap aku'. Nabila mengembali kan novel yang diambil.
Aku dan nabila berangkat menuju cafe yang dimaksud nabila. Aku menikmati perjalanan menggunakan motor metik nabila.
30 menit kemudian sampailah café yang dimaksud nabila. 'bagus ga ma tempatnya', 'bagus bil, kok bisa tau tempatnya'.
'tau dari sosmed, Yuk masuk ma'. Aku berjalanan masuk mengikuti nabila.
'selamat ulang tahun rahma' seru teman-temanku. Aku yang merasa malu terharu senang menjadi satu, aku tidak menyangka teman-temanku memberikan ini.
'ini bukan mimpikan bil', 'ini bukan mimpi rahma, selamat ulang tahun rahma' kata nabila dengan memelukku.
'makasi bil'kataku. Teman-temanku menyanyikan lagu selamat ulang tahun, tak kusangka rangga berada disini membawakan kue ulang tahunku.
'selamat ulang tahun rahma', aku sangat terharu sahabatku bisa berada disini. 'ayo ditiup lilinnya, sebelum itu apa permintaanmu untuk umurmu ke 21 ini'.
Aku memejamkan mata permintaanku, biarlah aku diberikan semangat, kesehatan diumur ke 21 ini. Aku meniup lilinnya.
Aku di ajak nabila ke tempat duduk diluar cafe yang menghadap ke pemandangan kaki gunung. 10 teman-teman dekatku ada disini.
Dari teman dekat smp, smk sampai kuliah ada, tak ku sangka mereka ada disini. Terlebih lagi orang yang super sibuknya bisa datang jauh dari luar kota.
'siapa ini yang ngerencanain ini' kataku, 'itu nabila yang ngerencanain ini' kata eca teman dekatku waktu smp.
'kok bisa lu bil ngerencanain ini bil, terus bisa dapet kontak temen-temen deket gue' kataku dengan nada protes ke nabila. 'hehe.. sebenernya rencanaku bakalan gagal, kalo rangga ga nolongin' jelas nabila.
'nolongin apa?' 'nolongin datang kesini' sahut rangga. 'ya kan gue tau lu paling deket sama rangga dari kecil, gue tau lu juga kangen sama rangga kan, makanya gue suruh harus datang' kata nabila.
Aku menghabiskan seharian bersama teman-teman dekatku. Aku melupakan segala penyakitku dan larangan yang ku makan.
***
Jam 3 sore aku diantar rangga pulang dengan mobil.
'kok bisa datang kesini sih ga' tanyaku. 'ya bisa dong, kenapa ga bisa' jawab rangga singkat. 'lu itu diapain nabila sampai bisa datang jauh-jauh kesini, gue ga percaya lu datang kesini lo'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Cake
Teen FictionLyraa mendapatkan berbagai pengalaman berharga. suka dan duka selalu dia lewati dengan semangat dan pantang menyerah. Orang disekitarnya selalu mendukungnya.