Lyraa

7 1 0
                                    

'kamu tidak papa lyraa?' Tanya ben. 'Aku tidak papa kok pak'. 'Gimana ceritanya kamu bisa seperti itu?' 'aku diikutin setelah keluar gang rumah, sesampainya dijalanan sepi, aku dihadang sama orang berboncengan'.

'tapi syukurlah kamu tidak apa-apa, kalo sudah bisa masuk kerja nanti hubungi saya raa'. 'iya pak, terima kasih semuanya yang uda datang kesini, aku malah ngerepotin kalian'.

'ga ngerepotin kok raa' kata ria. 'santuy raa, kan kita teman' tambah nana. 'terima kasih semuanya'.

Setelah teman teman kerjaku pulang, aku berjalan menuju kekamar dengan menahan sakit luka yang masih basah. Aku duduk dikasur sambil merenungi semua yang aku alami.

Aku berdoa 'terima kasih tuhan, aku mengucap syukur buat apa yang telah Engkau berikan pada hari ini, buat pernyertaanmu, perlindungan-MU pada hari ini, aku menyerahkan luka pada yang ada diriku, luka tusukan, luka trauma, aku serahkan pada Engkau Tuhan, Engkau yang menyembukan luka itu.

aku menyerahkan keluargaku ayah, mama, dan kedua adek ku stevani dan given dalam lindungan-Mu, karena Engkau pencipta segalanya, dan yang berkuasa di bumi dan di surge, tidak ada yang mustahil bagi-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

Setelah aku berdoa, aku merasakan ketenangan dalam diriku. Dengan berdoa segala masalah dapat terlewati.

Tokk.. tokk.. aku membukakan pintu kamar yang ternyata mama membawakan makanan untukku. Mama membawakan bubur, untuk aku makan.

Setelah aku berdoa, aku memakannya. Masih terasa sakit, aku hanya memakan setengahnya, kemudian meminum obat yang diberikan dokter. Aku mengambil buku novelku yang belum selesai aku baca.

Sekitar 2 jam aku telah membaca novel, adekku meminta bantuanku untuk mengerjakan Prnya. Aku membantu mengerjakannya dikamarku.

Semua Pr adekku telah selesai, dia pergi meninggalkanku. Aku melihat jam sudah pukul 9.30 malam, aku memutuskam tidur .

Krinngggg..... aku mematikan alarm jam wekerku. Waktu menunjukan pukul 4.30 pagi. Aku duduk ditempat tidur, berdoa. Setelah berdoa aku keluar dari kamar.

Mamaku telah bangun, menyiapkan sarapan. Aku membantu mama mencuci peralatan masak yang kotor. 'gimana kak lukanya, masih sakit kah?' 'sudah mendingan kok ma'.

'jangan dilupa diminum obatnya, uda mama siapin bubur untukmu' kata mama sambil memasak. 'o.. iya aku lupa, piring kemarin masih dikamar' aku berlari kekamar.

Tak terasa sakit saat berlari, tapi saat sampai rasa sakit itu muncul. Aku memegangi perutku, aku meringis kesakitkan, menahan sakit.

Aku kembali kedapur dengan menahan sakit, untung saja mama tidak ada didapur. Aku mencuci piring piring bubur semalam, dan menyelesaikan cucian yang aku tinggalkan.

'gimana kak lukanya, uda baikan belum? Kata papa yang baru saja keluar kamar. 'uda mendingan yah'. Tak lama mama dengan stevani dan given ke meja makan.

Kami menghabiskan sarapan bersama. Aku telah lama tidak sarapan bersama, aku sangat menikmatinya. Mengobrol dengan ayah dan mama, Bercanda dengan adekku.

Sekarang tinggal mama, aku dan given dirumah. Mama menambah cuti libur sehari karena kondisiku. Aku membantu mama membersihkan meja makan.

'kak, mama bersyukur kamu ga papa, pas denger kabar kamu dirumah sakit mama sama papa kaget banget', 'maaf ma bikin khawatir, kakak kurang hati-hati'

'iya ga papa kok kak, yang penting kamu ga papa, masih dilindungi Tuhan'. 'iya ma, aku bersyukuer banget'. 'untuk motormu, katanya ayah, polisi uda mengetahui keberadaaan pencuri itu', 'syukurlah ma, semoga cepet ketangkep'.

'uda minum obat kak?' 'ooo.. iya belum ma hehe'. 'ya uda diminum dulu kak' 'iya ma'.

Aku kembali masuk kamar. Aku mengecek ponselku. Ada banyak pesan dari vrey, menanyakan kondisiku bagai mana.

Sesampai dirumah aku mengabarinya kalo aku kena musibah, karena aku tak memegang poselku aku tak tau ada banyak pesan darinya.

Aku membalas pesannya, "maaf fery aku ga pegang hp kemarin, aku baik-baik aja cuma masih sakit" pesanku. "syukur kalo begitu raa, cepet sembuh ya, nanti sore aku kerumahmu".

Tokk.. tokk.. lyraa.. suara itu membangunkan tidurku. Aku bangun membukakan pintu kamarku. Frey memelukku, 'aaww.. aaaww... sakit frey'. 'eh.. maaf raa'.

Aku dan vrey mengobrol banyak hal. Sudah pukul 7 malam, mengantarnya sampai depan rumah. aku berpesan padanya untuk berhati-hati dijalan.

***

Seminggu berlalu, saatnya aku control ke rumah sakit mengecek luka ku. Rasanya aku telah bosan tiap hari bubur.

Aku bersama ayah menuju ke rumah sakit. Sesampainya dirumah sakit telah banyak orang yang mengantri diloket pendaftaran.

Waktu baru pukul 8 pagi, tetapi aktivitas dirumah sakit telah padat sekali. Aku mendapatkan antrian momer 59. Antrian saat ini baru sampai 35.

Aku dan ayah menunggu diruang tunggu depan loket. Disampingku ada seseorang perempuan seumuranku. Aku mencoba membuka obrolan dengannya.

'permisi kak, kakak mau periksa apa?' kataku dengan ramah. 'ooo... iya, ini saya mau control aja'. 'sakit apa kalo boleh tau?' 'sakit autoimun'.

Saat dia bicara tentang penyakitnya, aku melihat dimatanya terlihat ada kesedihan sangat mendalam. 'penyakit autoimun itu penyakit apa?' 'itu penyakit yang cukup langka, penyakit dikarenakan antibody mengalami kelainan'.

'ooo... gitu ya kak, semangat ya kak, menghadapi itu, terus berdoa'. 'iya, terima kasih, kamu namanya siapa?' 'aku lyraa, kakak siapa?' 'rahma'.

'lyraa, juga mau control juga kah?' 'iya kak, control luka jaitan diperus'. 'kok bisa kena luka diperut sampai dijahit?' 'karena kena tusuk saat dijalan, kemudian motorku dibawa lari'.

Nomor antrian rahma dipanggil, kami selesai ngengobrol. Setelah itu nomer antrianku. Setelah itu aku menuju poliklinik.

Dokter mengecek kemudian menyuruhku ke bagian pengantian perban. Suster mengecek luka jaitan belum sepenuhnya kering, tetapi tetap diambil.

Aku merasa sedikit merasa sakit saat jaitan luar diambil. Setelah itu diperban kembali. Menunggu hasil dari dokter apakah minggu depan masih control lagi atau tidak.

Setelah menunggu kurang lebih 15 menit, aku dipanggil dibagian administrasi, katanya sudah tidak control di rumah sakit, untuk pelepasan perban bisa melalui klinik atau puskemas.

Dengan begitu aku bisa mulai bekerja kembali. Sudah bosan aku dirumah terus. Ingin bertemu dengan teman-teman kerja, aku kangen mereka.

Sesampainya aku dirumah, aku memberi kabar kepada spvku bahwa aku besok sudah bisa kembali masuk kerja.

Ayahku mendapat kabar bahwa pencuri tersebut telah tertangkap. Aku merasa lega karena pencuri tersebut telah tertangkap. Tetapi harus tetap berhati-hati dijalan.

Keesokan harinya aku naik ojek menuju ke tempat kerja. Aku disambut dengan hangat oleh teman-temanku.

Aku bekerja dengan rajin, walaupun terkadang aku masih merasa kaku, karena seminggu tidak bekerja. Aku berusaha menyesuaikan, untungnya hanya terdapat sedikit perubahan saja.

***

Jangan lupa vote, komen dan share.
Thank you.

Sugar Cake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang