Pertemuan

2 0 0
                                    

'rahma, orderannya sudah siap belum' tanyaku. 'ini masih dibuat raa, bentar lagi selesai kurang potongan semangka aja'. 'oke uda siap raa' kata rahma. aku membawa pesanan tamu fruit platter tamu meja nomer 9.

Hari ini semuanya lancer tidak ada kendala apapun. Breakfast tidak ada masalah kemudian di alacate tidak ada masalah juga, untuk saat ini hotel lumanyan sepi hanya 200 pax.

Karena masih diawal minggu dan saat ini akhir bulan. 'besok pagi ada traning yang mentraning kamu raa' kata spvku. 'aku pak yang bawain materinya' kataku dengan tidak percaya. 'iya kamu raa'. 'jangan gerogi ya raa' sahut dimas.

Dimas ini seniorku yang sering masuk shift malam, tapi untuk saat ini dia sering masuk pagi dan sore menjadi kasir resto. Banyak hal yang aku kagumi dari dimas dari penampilan, cara bekerjanya, cara bicaranya.

Banyak yang bisa dicontoh, pantas saja dia sudah menjadi staf E, itu artinya dia mendapat gaji umr dan service full dari hotel. Service biasanya diterima bisa 4 jt an itu saat-saat seperti ini, bila hotel ramai akan lebih lagi.

Setelah breafing aku biasa menunggu rahma diloker, terkadang jam pulangnya molor cukup banyak tapi karena sepi dia sudah ada diloker menunguiku. 'tumben uda diloker ma' kataku mengejutkan dia. 'ya karena sepi raa, rame ya molor lagi' jawab rahma.

'jaga kesehatan ya ma' kataku mengingatkannya. 'iya raa, uda diteratur minum obatnya kok raa' jawab rahma. 'eh raa tau ga?' 'engga ma' jawabku bercanda. 'ini lo raa, sela-sela jariku mulai mengeras, aku takut' kata rahma.

'mengeras gimana ma' tanyaku. 'ya mengeras jadi mati rasa gitu lo raa, kemarin aku kontak dokter kontrolku katanya bisa menjalar sampai kewajah' jelas rahma. 'emm... gitu ya, terus gimana ma?' 'ya aku takut aja raa, soalnya 80% bisa menjalar sampai kewajah'.

'berdoa selalu ma, biar penyakitmu itu cepet sembuhnya' kataku menenangkannya. 'iya raa, aku khawatir gitu lo', 'aku doain juga biar cepet sembuh ma'. Tambahku. 'ya uda pulang yuk raa' ajar rahma.

Aku dan rahma pulang, jalan saat ini sangat macet. Karena saat ini jam 4.30 saatnya orang pulang kerja. Untung saja tidak lama terjebak macetnya, 15 menit kemudian telah sampai dirumah rahma.

Dirumah rahma aku melihat ada tamu dirumahnya, ada mobil terparkir didepan rumahnya. Aku langsung berpamitan ke rahma dan menuju kerumah.

Sesampainya dirumah aku langsung mandi, mama dan ayah telah sampai dirumah terlebih dahulu. Kemudian aku membantu mama menyiapkan makan malam.

Ke esokan hari, setelah traning. Semuanya berkumpul untuk breafing, setelah over handle dari shift pagi ke shift siang. Aku menuju ke loker bersama dengan yang lain, sesampainya diloker aku bertemu dengan rahma.

Rahma menceritakan apa yang terjadi kemarin dirumahnya. Dia dikunjungi oleh sahabatnya, itu yang membuat dia bahagia saat ini, terlebih lagi nanti dia dijemput oleh dia.

Aku juga senang apa yang dialami rahma, aku dan rahma berjalan menuju ke parkiran. Sahabat rahma sudah berada disana, rahma mengajakku berkenalan dengan dia.

Namanya rangga, setelah berkenalan sebentar kemudian aku lanjut untuk pulang. Sesampainya dirumah aku membantu mama kemudian tidur.

Aku mencoba untuk tidur tapi entah kenapa sangat sulit, aku memikirkan sahabat rahma sepertinya aku jatuh cinta kepadanya. Aku berpikir bisakah aku mendekatinya atau tidak, dia sudah punya pacar atau belum, banyak sekali hal yang mengangguku.

Aku berencana untuk menanyakan tentang dia ke rahma karena rahma sahabatnya, dengan susah payah berusaha tidur akhirnya aku bisa tidur dengan nyenyak.

***

Saat diloker bersama rahma aku banyak menanyakan tentang rangga, ternyata dia belum punya pacar itu sepengetahuan rahma, tapi itu membuatku masih ada harapan.

Rahma mengetahui jika aku suka kepada rangga, dia memberikan kontak rangga ke aku. Rahma mendukungku, dia sangat senang jika sahabatnya bisa berpacaran denganku.

Hari itu aku sangat senang, seperti mendapatkan sesuatu yang sangat berharga untuku yang nyatanya belum tentu aku dapatkan.

Rangga telah kembali ke kota asalnya, aku berhasil menghubunginya. Dia orangnya sangat sibuk pantas saja tidak memikirkan pacar. Aku berharap bisa bertemu dengannya lagi dalam waktu dekat, tapi dia tidak bisa karena ada kesibukan dengan kuliahnya.

Aku menyadari itu, aku tidak memaksakan keinginanku, aku menunggu sampai dia tidak sibuk. Rencana yang sudah buat harus tertunda, karena dibulan-bulan berikutnya dia tidak banyak waktu luangnya.

Jangan lupa vote, komen dan share.

Thank you.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sugar Cake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang