Happy Reading 💘
🔐
“Loh Vira?” Sasha terkejut melihat sahabat semasa SMP-nya dulu, kini berada di rumah Alvaro.
Gadis yang merasa dipanggil pun menoleh. Tak lama, mata gadis itu berbinar-binar. “SASHA!” panggilnya kencang. Ia berlari lalu merentangkan tangannya lebar-lebar untuk memeluk Sasha.
Alvaro yang mendengar kebisingan tersebut ikut terkejut. Ada apa? Pikir lelaki itu heran.
“Lo kok gak ngasih tau kalo kesini?” seru Alvira memegang kedua tangan Sasha erat, setelah selesai berpelukan.
Sasha tersenyum tipis. “Ya kan gue gatau ternyata ini rumah lo. Lo saudaraan sama Alvaro atau gimana?” tanya Sasha, yang langsung diangguki gadis itu.
“Iya kita kembar. Lo aja yang gatau, ish!” Alvira mencubit pipi Sasha.
“Ya lagian dulu kalo kerpok lo selalu dirumah gue sih! Terus sekalinya gue nanya tentang keluarga lo, lo nya banyak alesan,” terang Sasha, yang membuat gadis sebaya di depannya cengengesan. “Lo sekolah dimana sekarang?” tanya Sasha.
“SMA Angkasa,” ujar Alvira.
“4 menit,” interupsi Alvaro tiba-tiba, lalu kembali fokus pada ponselnya.
Sasha menoleh sekilas pada asal suara. “Iya iya,” pasrahnya, meraih kembali lembaran soalnya.
“Lo bedua ngapain? Pacaran yaaaa...?!” goda Alvira, ikut duduk ketika melihat Sasha kembali duduk dan berkutat pada soal.
“Gak.” Sergah Alvaro.
“Eh tapi pipi Sasha merah-merah tuh!” goda Alvira, menyenggol pelan bahu Sasha.
Sasha yang tadinya sedang memperhatikan soal, segera menatap jengkel kearah Alvira, dengan pipinya yang masih bersemu merah. “Paansi enggak! Huh.”
“Hahaha! Jangan suka sama Alvaro ya, Sa,” ucap Alvira kemudian.
Sasha menyerngitkan dahinya bingung. Alvaro yang mendengar pun ikut menoleh ke arah adik kembarnya itu.
“Iya soalnya dia tuh orangnya dingin banget, udah gitu cuek banget lagi, ngeselin! Tapi kalo sama gue gak dong! Ya kan?” Alvira menoleh ke arah Alvaro yang juga menatapnya. Alvaro hanya mengedikkan bahunya acuh tak acuh, lalu lanjut memainkan benda pipihnya.
“Lo kerpok sama Varo?” tanya Alvira mengganti topik.
Sasha menggeleng pelan. “Gue lagi les privat.”
Alvira langsung melongo mendengar ucapan sang sahabat. “Siapa yang ngajar? Lo ngajar, Sa? Wah pasti Varo bodo ya dikelas? Eh? Tapi gak mungkin sih..”
“Varo yang jadi guru les gue.” Terang Sasha, meluruskan.
“Hah? Loh kok bisa? Lo kan dulu pinter di kelas?” heran Alvira.
“Lo kan tau gue gak pinter ipa, tapi ortu gue maksa gue ambil jurusan ipa, padahal gue pengen ambil ips, huft..”
“Uuu tayang-tayang,” Alvira mencubit kedua pipi Sasha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Life
Teen Fiction[REPUBLISH 01-31-2023] "Lo yang buat gue sakit hati, tapi lo juga yang nyembuhin semua luka di hati gue, Var" -Sasha. __________________________________ Kisah ini menceritakan tentang kehidupan gadis bernama Sasha dan juga menceritakan tentang oran...