5 - New world

2.1K 179 13
                                    

Jangan lupa vote dan Follow ya. Ty!💫

Happy Reading💘

🔐

Alvaro

Sharelock

Kan rumah lo?

Rumah lo.

"Aishh!" gerutu Sasha ketika melihat balasan chat Alvaro, lalu mau tak mau ia mengalah dan segera mengirim alamat rumahnya pada Alvaro.

17.05 p.m.

Tidak lama terdengar dering telepon dari ponsel Sasha. Rupanya sosok yang sedang ditunggunya sedari tadi lah yang meneleponnya.

"Halo?"

"Gue di depan."

"Iya tunggu."

Alvaro memutuskan panggilan.

Sasha langsung buru-buru memakai parfume dengan perpaduan aroma buah peach dan leci kesayangannya sebelum turun dan membukakan pintu untuk guru privatnya tersebut.

"Lama amat lo!" sapa Sasha dengan sarkas, ketika membukakan pintu untuk gebetannya yang berkedok guru privat.

"Mampir ke minimarket bentar. Sorry," kata Alvaro singkat dengan indra penciuman yang aktif merasakan aroma wangi buah yang sepertinya berasal dari tubuh Sasha yang cukup membuatnya tertarik.

Setelah sadar akan kebodohannya yang malah melamun menikmati aroma parfum milik Sasha, Alvaro akhirnya masuk dan duduk di ruang tamu tanpa disuruh oleh tuan rumah.

Setelah merasa nyaman dengan posisi duduknya, Alvaro memperhatikan dari atas sampai bawah gadis yang tengah berdiri di depannya sejenak.

"Bentar. Lo buatin gue soal aja dulu," tutur Sasha, lalu berjalan ke arah dapur mencari Bi Dewi yang biasanya membersihkan rumah dan yang menemaninya ketika di rumah.

"Bibi!" panggil Sasha.

Namun sosok yang ia cari tak kunjung menyahut. 'Ah mungkin bibi lagi pulang ke rumah, karna sekarang kan malam minggu.' Batin Sasha menduga-duga.

Sedangkan Bibi Uty, salah satu pekerja di rumahnya juga, sedang pulang kampung sejak lusa lalu. Jadi pasti hanya ada Pak Pasty, security Sasha di depan rumah. Alhasil Sasha yang membuatkan minuman untuk Alvaro.

Tanpa menunggu waktu lama Sasha datang dengan nampan yang berisi dua minuman rasa jeruk dan juga camilan ringan.

"Lo tinggal sendiri?" tanya Alvaro, membuka percakapan, ketika Sasha menaruh nampan di atas meja ruang tamu.

'Sejak kapan dia jadi banyak tanya gini?' pikir Sasha, namun tak urung ia tetap menjawab. "Saudara gue kuliah di Australia. Ortu gue lagi business trip," jelas Sasha lalu duduk di sebelah Alvaro. Sedangkan lelaki itu hanya mengangguk singkat.

"Jadi gue kerjain apa nih?" tanya Sasha cukup antusias. Maniknya memperhatikan lembaran yang Alvaro pegang.

"Nih, 20 menit waktunya. Rumusnya udah gue buat juga," tutur Alvaro, memberi lembaran soal yang ia buat.

Sasha mengangguk mengerti dan menerima lembaran soal kimia tersebut. Untungnya Sasha tadi sudah belajar sebelum Alvaro datang.

Lebih baik mempersiapkan lebih awal, dari pada harus menampung malu karena kelihatan banget o'on nya, ya kan?

"Kalo misalnya gue pinter, terus juara umum, lo mau kasi gue apa?" tanya Sasha iseng, seraya memain-mainkan ujung pulpennya menggunakan jempol, sehingga menimbulkan bunyi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bitter Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang