15 (END)

4.1K 354 75
                                    

Seperti berada di ujung jurang yg sangat tinggi dan curam namun di kelilingi pemandangan yg indah, mungkin itu kalimat yg bisa mendeskripsikan Yoongi saat ini

Detak jantung Yoongi terus berdetak sangat cepat dan hebat dari biasanya bercampur aduk dengan perasaan takut, gelisah namun juga bahagia bisa melihat kembali dua sosok yg sudah berhari-hari tidak ia temui. Terlebih pada sosok wanita yg sedari tadi hanya menatapnya tanpa ekspresi, sulit untuk ia artikan

"Ayo, Yoon" Yoongi sedikit terkejut dengan bisikan Taehyung di sampingnya, ia tidak sadar kalau ia telah mematung cukup lama di anak tangga terakhir

Dengan ragu, ia mulai melangkah, kedua tangannya tanpa sadar saling menaut lantaran gugup, ia menghampiri 5 orang paruh baya yg duduk di sofa ruang tamu itu

Orang tua nya duduk bersebelahan begitu pula dengan orang tua Taehyung, serta single sofa di duduki oleh seorang wanita yg tidak Yoongi kenal

Yoongi lantas duduk di sofa yg masih kosong, berhadapan langsung dengan Ibu nya. Ia semakin gugup, sungguh. Taehyung pun ikut menyusul duduk di samping Yoongi

Ibu dan anak itu masih saling tatap, Yoongi sama sekali tidak mengerti dengan maksud dari tatapan Ibunya itu

Benci?

Marah?

Menyesal?

Yoongi benar-benar tidak mengerti, namun dirinya lebih memilih untuk diam, takut

"Yoongi-ya"

Yoongi menoleh pada wanita yg tidak ia kenal itu, wanita itu tersenyum sangat ramah padanya

"Perkenalkan. Saya Im Mina. Saya Dokter yg menangani Eomma mu. Jangan takut, Eomma mu sudah jauh lebih baik" kata Dokter itu menjelaskan

Yoongi mengangguk dan tersenyum kecil sebagai tanggapan. Ia kembali beralih menatap Ibunya yg ternyata masih setia menatapnya

Yoongi menggigit bibir bawahnya, tangannya sudah tidak karuan meremas ujung kaosnya saking gugupnya

"E-eomma" mulai Yoongi pada akhirnya

Tidak ada balasan, Ibunya hanya terus menatapnya

"Uhm maaf, mungkin sebaiknya kita coba biarkan Nyonya Min dan Yoongi untuk berbicara berdua" sang Dokter menginterupsi

"Ah iya benar. Mari ikut Saya ke belakang" dengan sigap Nyonya Kim mempersilahkan yg lain untuk mengikutinya menuju taman belakang, meninggalkan kedua insan, Ibu dan anak itu

Setelah Yoongi merasakan ruangan benar-benar sepi, hanya ia dan Ibunya. Yoongi memberanikan diri mengulum senyum untuk Ibunya. Ia beranjak mendekati Sang Ibu, berlutut di hadapannya

"E-eomma" lirihnya

Yoongi mendongak, menatap Ibunya yg juga tanpa ragu menatap dirinya

Yoongi kembali tersenyum, ia meraih kedua tangan Ibunya, menggenggamnya erat "Ini Yoongi. Min Yoongi. Eomma sudah tau semuanya, kan?" Ucap Yoongi hati-hati

Yoongi masih belum mendapatkan balasan kata-kata apapun, tapi ia tidak menyerah. Setidaknya Ibu nya sudah tidak se-histeris dulu ketika bertemu dengannya, apalagi mengingat penampilan Yoongi sekarang yg tidak lagi seperti Min Yoonji

"E-eomma..."

"Maafkan Eomma" sela Nyonya Min dengan suara bergetar

Yoongi terdiam, ia sangat tersentuh secara tiba-tiba dengan kata pertama yg diucap Ibunya

"Maaf, karena selama ini Eomma selalu menyakiti mu dan membuat mu menderita"

Salah satu tangan Nyonya Min terangkat menyentuh pipi Yoongi, mengusapnya lembut, setetes air mata jatuh tanpa disuruh dan hal itu membuat ibu jari Nyonya Min dengan sigap menghapusnya

I'm Not YoonjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang