10. Berbau

45 9 0
                                    

Happy reading ......

"Sini ini punya gue."

"Ini punya gue, soalnya masih banyak."

"Punya gue juga masih banyak."

Donghyun dan Jibeom terus berebut botol minuman. Padahal minumannya sama saja, cuma yang membedakan adalah punya siapa yang paling banyak.

"STOP!!" kata Jangjun yang mengehentikan aksi keduanya. Kemudian ia mengambil botol yang sedang dipegang oleh Jibeom dan Donghyun. Tidak mau melihat keduanya terus berdebat, Jangjun pun meminum air yang ada dibotol itu.

Setelah meminum airnya, Jangjun meletakkan boto itu diatas meja. Mensejajarkannya dengan botol yang tadi sempat tidak dipedulikan, oleh oknum bernama Kim Donghyun dan kim Jibeom.

"Nah, isinya jadi sama kan?" ucap Jangjun yang merasa jika tugasnya untuk membuat dua Kim berhenti berdebat.

"Ya, tapi gak gini juga bang caranya!!" Donghyun makin kesal. Ia mengambil botol yang tidak diminum oleh Jangjun dan memeluknya. Ia tidak mau, jika botol itu diambil lagi oleh Jibeom.

Jibeom melotot, ia juga tidak mau botol minum bekas Jangjun. Padahal, juga biasanya mereka kalo lagi haus minum air punya siapa saja. Tanpa, memperdulikan itu bekas siapa.

"Gue pengen yang ini, gak mau yang itu!!" Dan akhirnya, mereka berdua pun kembali berdebat.

Youngtaek yang dari tadi memperhatikan keduanya. Mengusap wajahnya frustasi, sungguh, mereka seperti anak kecil saja.

Merasa tidak berhasil menghentikan keduanya. Jangjun kembali duduk ditempatnya semula. Dan, membiarkan kedua makhluk itu terus berdebat.

Disaat semuanya sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Terdengar bunyi, yang cukup familiar bagi mereka.

Tutttt....prett...

"Uhukk...uhukk..." Seungmin terbatuk-batuk saat mencium aromanya.

"Ehmm. Bau azab" kata Jangjun yang sudah menepuk-nepuk dada yang terasa sesak.

Kini padangan mereka semua tertuju pada Joochan. Karena, ketika semuanya merasa sesak nafas saat mencium aromanya. Cuma, Joochan yang terus terdiam tanpa ekspresi.

"Chan lo-"

"Hehehe, maaf... maaf. Gue kebelet."

Belum juga Jaehyun menyelesaikan perkataannya, Joochan sudah memotongnya lebih dulu dan berlari menuju WC.

"Lo kasih makan apa sih, si Joochan?" tanya Donghyun yang penasaran kenapa Joochan kentut bisa sebau itu.

"Joochan? Gak gue kasih yang aneh-aneh kok. Paling gue kasih paku payung, sama minum oli," jawab Jaehyun seenaknya. Dia pikir Joochan itu motor apa dikasih minum oli?

Seungmin menatap makanan miliknya dengan tatapan sedih. Padahal ia masih ingin makan, tapi sepertinya ia sudah tidak bisa lagi. Karena Seungmin yakin, jika makanannya itu sudah tercampur dengan kentutnya Joochan.

"Gue masih laper," ungkapnya yang terlihat sedih.

"Sama, gue juga masih laper bang. Tapi gue takut kalo makan itu," ujar Jibeom menimpali.

Youngtaek menoleh ke arah Jibeom, "Kok takut? Kenapa."

"Iya bang, takut ada racunnya. Gue gak mau mati jomblo karena keracunan makanan yang kecampur sama kentutnya Joochan," jelasnya cukup miris.

Youngtaek mengangguk mengerti. Sepertinya apa yang dikatakan Jibeom ada benarnya. Dengan keadaan perut masih belum kenyang, akhirnya mereka memilih untuk kembali ke kelas.

"Gak mau nungguin Joochan dulu Bong?," tanya Donghyun pada Jaehyun.

"Yeuu kampret. Ngapain nunggu si Joochan, ayo ke kelas. Nanti dia juga balik sendiri." Jaehyun jadi emosi sendiri mendengarnya.

Padahal tadi tuh Donghyun ngerasa kasian sama Joochan, masa dia ditinggal. Biasanya juga mereka kan bareng-bareng terus. Ya tapi harus gimana lagi, Donghyun ternyata lebih memilih menurut dengan apa yang dikatakan Jaehyun. Lagipula, Joochan juga tidak akan tersesat ini kan?

To be continued.....

Duh maaf guys klo sedikit. Aku lagi gak mood 😄

Eh kalian udah mulai PTS belum? Klo aq sih udah dari hari Senin.

Buat kalian yang udah PTS, semangat ya. Jangan lupa belajar oke 😁

[2] Love J || Bong JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang