3. Layangan

68 11 2
                                    

Happy reading.....

Kini Jaehyun tengah berjalan menuju tempat dimana ia akan bertemu dengan teman-temannya. Karena, Joochan dan Bomin sudah berangkat lebih dulu kesana, jadi Jaehyun berangkat sendiri.

Disaat ia tengah berjalan, ada seorang anak kecil laki-laki yang sekiranya berumur 7 tahun memanggil Jaehyun. Anak, laki-laki itu ingin meminta bantuan, karena layangan miliknya menyangkut pada batang pohon yang cukup tinggi.

"Kakak!!" panggilnya, sambil menarik-narik baju bawah Jaehyun.

Jaehyun yang sedikit tersentak, karena ada yang menarik ujung bajunya. Langsung berhenti, dan berjongkok dihadapan anak laki-laki itu.

"Iya, ada apa?"

"Kakak, bisakah kau membantu ku mengambilkan layangan?"

"Dimana?"

Tanpa menjawab, anak itu langsung menarik tangan Jaehyun. Dan, menunjukkan letak layangan miliknya yang menyangkut.

"Itu kakak!" Serunya.

"Yaudah, kakak ambilin dulu ya"

"Iya"

Jaehyun mengangkat tangannya cukup tinggi, sambil berjinjit bahkan ia juga meloncat untuk meraih tali layangan yang putus dan menyangkut itu.

Namun, usahanya untuk mengambil layangan itu gagal. Karena, layangan yang ingin ia ambil itu tertiup angin. Alhasil, layangannya terbang dan mau tak mau, Jaehyun berlari mengejar layangan itu.

Sangking fokusnya mengejar layangan yang terbang, karena terus melihat ke atas. Jaehyun sampai menabrak pohon yang cukup besar dihadapannya.

BRUGG....

"Aww, sejak kapan coba ini pohon ada disini?" rutuknya kesal.

Merasa kesal karena menabrak pohon, Jaehyun pun memukul batang pohon itu. Bukannya berhasil melampiaskan kekesalannya, justru tangan Jaehyun yang sakit.

"Shtt aduh" Jaehyun mengimbas-ngibaskan tangan yang sakit.

"Dahi gue kok berdenyut ya rasanya?...nah kan bener benjol".

Jaehyun menyentuh dahinya yang terasa berdenyut, dan benar dugaannya. Jika, dahinya yang tadi terbentur batang pohon menjadi sedikit benjol. Karena memang, ia menabraknya cukup keras.

"Jaehyun, itu kamu kan?" panggilnya sedikit ragu.

Saat Jaehyun tengah merasakan denyutan pada dahinya yang semakin terasa sakit. Ada seseorang yang memanggilnya, dan Jaehyun pun refleks menoleh kebelakang. Dan, mendapati seorang gadis yang kini tengah berjalan menghampirinya.

"Emm, Jihye"

"Dahi kamu ke kenapa, kok benjol?" tanya Jihye khawatir.

"Tadi gak sengaja nabrak pohon"

"Ya ampun, ayo sini!"

Karena khawatir dengan Jaehyun, Jihye langsung menarik lengan Jaehyun dan mengajaknya duduk disebuah bangku yang kebetulan ada dibawah pohon yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Setelah mengajak Jaehyun duduk, Jihye sibuk mencari sesuatu didalam tas sekolahnya. Entahlah, Jaehyun sendiri juga tidak tahu apa yang akan Jihye lakukan padanya.

"Deketan sini coba duduknya, jangan jauh gitu. Gimana, aku mau obatin kamu?"

Mendengar perkataan Jihye, Jaehyun menggeser duduknya lebih dekat dengannya dan duduk menghadap Jihye. Kemudian, Jihye meneteskan alkohol pada kapas yang ia bawa. Dan, mulai membersihkan darah yang keluar dari dahi Jaehyun yang sedikit benjol.

"Kenapa ceroboh banget sih kamu" ujarnya yang masih fokus membersihkan luka yang ada didahi Jaehyun.

"Tadi lagi ngejar layangan, jadi gak liat kalo ada pohon"

"Kamu abis dari mana, kok masih pake baju sekolah?" lanjutnya.

Jihye menghentikan aktivitasnya, dan menatap wajah Jaehyun. "aku abis pulang les, tadi gak sengaja liat kamu"

"Ahh, gitu ya"

"Iya"

Karena Jihye sudah membersikan darahnya. Kini, gadis itu mengambil plester dan memakainya pada dahi Jaehyun. Namun, sebelum itu Jihye sempat meniup-niup dahi Jaehyun yang terluka. Alhasil, karena jarak mereka yang cukup dekat. Jaehyun, benar-benar dibuat tidak karuan. Karena, baru kali ini ia diperlakukan cukup baik oleh seorang perempuan.

"Kamu, bawa kayak gitu kesekolah juga?" tanyanya yang heran, kenapa Jihye bisa membawa kotak p3k.

"Ahh ini?. Iya, aku memang selalu membawa kotak p3k. Buat jaga-jaga, karena yang namanya musibah kan gak ada yang tau" jelasnya.

"Makasih ya, udah obatin aku"

"Iya, sama-sama. Ehh, sekarang kok bilangannya aku-kamu ya?"

Jihye yang baru sadar jika Jaehyun menyebutnya dengan nama kamu sedikit mengkoreksi. Karena, saat pertama kali mereka bertemu Jaehyun tidak memanggilnya seperti itu.

"Kenapa emangnya, salah?"

"Enggak, cuma gak biasanya aja"

"Suatu saat kamu juga akan terbiasa". ujarnya sambil tersenyum dan menatap netra berwarna coklat yang ada dihadapannya dengan lekat. Begitupun sebaliknya.

To be continued......


Jaehyun: " Pusing banget kepala gue, abis nabrak pohon"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun: " Pusing banget kepala gue, abis nabrak pohon"

[2] Love J || Bong JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang