17. Perpisahan

23 7 1
                                    

Happy reading....

"HAPPY GRADUATION ABANG-ABANG KUUUU ..." Sorak Joochan heboh yang langsung memeluk ketiga abangnya itu diikuti yang lainnya.

Rasa sedih, haru, senang semuanya bercampur dalam peluk kehangatan yang sarat akan makna. Sampai tak terasa jika air mata mereka sudah membendung menahan tangis yang hampir tumpah.

Akhirnya pelukkan itu di lepaskan. Diam-diam ternyata Jibeom sudah menangis, bahkan dari tadi ia sibuk mengelap air matanya.

"Jangan nangis lah Beom, gue jadi ikut sedih nih liat nya," ucap Tag yang malah ikutan menangis.

"Bang, kalo lo gak ada siapa yang nanti bakal lerai gue sama Donghyun? Gue kan suka ribut sama dia."

"Gak boleh bilang gitu, pokoknya setelah gue lulus kalian harus lebih sering akur!"

...*🌈*...

"Selamat ya Jae," ujar Jihye memberikan selamat.

"Iya kamu juga," balasnya.

Entah kenapa tiba-tiba berbicara dengan Jihye jadi secanggung ini, padahal biasanya tidak.

Jaehyun hanya diam begitu pula dengan Jihye. Selama beberapa menit mereka hanya terdiam tanpa kata apapun. Sampai datang seseorang yang tak dikenal memanggil nama gadis itu.

"Jihye ayok! Mama kamu nyariin," seru lelaki itu.

"Bentar Junho, aku ingin berbicara sebentar dengan-"

"Sudahlah, lain kali saja."

Lelaki yang disebut Junho oleh Jihye menarik lengannya paksa, Jaehyun yang melihatnya ingin sekali protes padanya. Tapi itu tidak mungkin, di hari bahagia ini Jaehyun tidak ingin meninggalkan kenangan buruk apapun, apalagi jika harus baku hantam hanya karena seorang wanita. Itu bukanlah dirinya.

"Kenapa? Masih marahan sama Jihye?"

"Enggak bang, gue baik-baik aja kok."

Bohong jika Jaehyun berkata baik-baik saja pada Jangjun. Sejujurnya Jaehyun merasa sakit hati karena melihat seseorang yang disukainya lebih akrab dengan lelaki lain.

Siapa lelaki itu?

Apakah dia alasan Jihye berubah padaku?

Kali ini isi kepala Jaehyun kembali dipenuhi beberapa pertanyaan yang tak bisa ia jawab dengan pasti. Jika memang benar lelaki itu penyebabnya, Jaehyun mungkin akan berusaha mengikhlaskan Jihye kalau memang dia bisa membahagiakannya.

"Jaehyun, ingat kata-kata gue. Jika dia memang takdir lo, dia pasti bakal balik lagi kok. Jadi ... Lo gak perlu khawatir akan hal itu," ucap Jangjun menasehati. Walaupun kadang Jangjun memang suka bercanda tapi untuk kali ini ia sungguh-sungguh mengatakannya demi seseorang yang sudah seperti adiknya ini.

"Makasih bang, gue pasti bakal ingat kata-kata lo."

"Harus, lo harus inget perkataan gue. Ayok, kita gabung sama yang lain lagi." Ajak Jangjun seraya merangkul bahu Jaehyun.



To be continued.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[2] Love J || Bong JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang