Keesokan paginya, lagi-lagi Jeno di hadapkan dengan hal baru lagi. Mark sudah bangun lebih pagi dari Jeno dan entah kemana pemuda itu pergi. Yang jelas, di rumah tua namun, besar ini hanya tinggal Jeno, Summer dan Celly yang tengah bersiap-siap untuk bekerja.
Celly dan Summer terlihat sangat dekat dan Jeno sempat ragu akan bisa bersahabat dengan keduanya. Tapi, keraguan itu sirna saat keduanyalah yang menawarkan persahabatan kepada Jeno.
"Jadi, kalian tidak pernah sarapan di rumah ini? Selama kalian tinggal di sini?" Jeno bertanya heran, saat kedua sahabat gadis barunya itu tertawa saat dia bertanya tentang sarapan.
"Aku tak pernah sarapan di sini. Aku selalu sarapan di kantorku. Lagipula, mau sarapan dengan apa? Aku dan Celly tak bisa memasak, begitupun kelima pemuda culas itu. Dapur sudah sangat berdebu, tak pernah tersentuh. Lemari es juga hanya penuh dengan makanan ringan milik Hendery, pemuda itu selalu membutuhkan makanan" Jeno terkekeh geli mendengar cerita Summer.
"Sepertinya, aku tahu apa yang dapat kulakukan di sini. Aku akan memasak untuk sarapan dan makan malam. Bagaimana menurut kalian?" Jeno menyarankan.
Celly dan Summer saling pandang sebelum bertanya bersamaan
"Kau bisa memasak?!"
Jeno mengernyit sebelum mengangguk.
"Bunda mengharuskanku bisa memasak. Aku pernah ikut les memasak selama tiga bulan. Tapi, sungguh, aku jamin, aku bisa memasak. Setidaknya, itu bisa lebih menghemat pengeluaran, daripada kalian harus terus-menerus membeli makanan di luar"
Celly mengedikkan bahu.
"Kami jarang membeli. Kami selalu mendapat makanan gratis. Ada trik khusus untuk mendapat makanan gratis, Jenova"
"Trik khusus apa?"
Celly dan Summer terkekeh bersamaan.
"Salah satu dari kami punya relasi dengan semua restoran di sekitar sini. Kau tahu, hanya mengajak bicara relasi kami itu, beberapa saat kemudian, kami akan mendapat makanan gratis" Celly menjelaskan.
Jeno menganga.
"Hanya mengajak bicara? Wow"
Summer terkekeh.
"Tidak, bukan hanya bicara. Bukan perbincangan biasa. Melibatkan akal dan pikiran, sepertinya kau tidak akan mengerti sebelum melihat prakteknya langsung" Summer menjelaskan.
Rasa penasaran Jeno meningkat drastis. Mark tak mau memberitahu Jeno kemarin, tentang cara mereka mendapatkan makanan gratis.
"Aku ingin tahu! Bagaimana caranya?!" tanya Jeno, sangat antusias.
Celly dan Summer kembali terkekeh.
"Bagaimana jika kita mempraktekannya sekarang? Bukankah kau butuh sarapan?"
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
"Kau gila, Mark. Kau melarikan anak orang?"Ekspresi kesal masih sangat kentara jelas di wajah Lucas Wong.
Mark menghela nafas, dia berada di dalam mobil bersama Lucas sekarang, dalam perjalanan pulang menuju ke rumah.
"Lucas, aku memang gila, baiklah aku mengerti. Tapi, aku sungguh benar-benar menyukainya dan dia menyukaiku juga. Jadi, aku tidak sepenuhnya melarikan dia, dia juga setuju"
"Kau akan terlibat dengan masalah, aku yakin. Kemarin, aku membuka sebuah website berita internasional. Orangtuanya sudah mewanti-wanti tentang semua ini. Mereka akan mencari gadis itu dan kau akan diseret oleh mereka. Bukan hanya kau, kami semua pasti akan terlibat karena dia ada di rumah kita bersama"
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Airplane (Discontinue)
FanficHubungan mereka seperti pesawat kertas yang tetap diterbangkan meskipun pesawat itu hanya mempunyai satu tujuan, yaitu: untuk jatuh. Remake dari karya asli Author @pouringrain11 Paper Airplane - Haylor.