part 1

30.4K 1.3K 48
                                    

Nia POV

Drtttt.....drtttt..

“Siapa pagi- pagi buta menelfonku” sungutku.

“Hallo!” teriak suara seberang sana.

“Kakak!, ada apa? Kakak tidak sadar telah menggangu tidur ku,” aku menghempaskan bedcover yang dengan setia melindungiku dari malam dingin, melirik ke arah jam di samping tempat tidur, masih pukul 05.30.

“......”

“Kakak, berapa kali Nia bilang, Nia nggak mau ikut kakak, Nia mau disini saja lanjutkan kuliahnya, Nia mau jadi Dokter titik dan tidak pakai koma,” aku menjawab pertanyaan kakak dengan satu tarikan nafas.

“........”

“Oh! Sudahlah kak, please jangan mengungkit hal yang itu-itu saja.”

“..........”

“ iya”

“......”

“iyaa”

“........”

“Oh Tuhan, iyaaaaaa.”aku menutup telfon dan membuangnya kesamping tempat tidur.

Bangkit dari tempat tidur, dan bergegas melakukan kegiatan rutin. Hehehe yaitu membuat sarapan untuk yayang Raka my baby handsome in the world atau aku sering menyebutnya “MFH” (my future’s husband).

Sipp!! Bergegas membuka kulkas dan mengambil semua bahan yang dibutuhkan.

Sekarang, aku akan menceritakan sedikit tentang Raka. Namanya Raka Adrian Halim anak ke 2 dari 4 bersaudara, kakak Raka yang pertama bernama Olivia Adriani Halim, adiknya yang ketiga bernama Aileen Adriani Halim dan yang paling bungsu bernama Davian Adriano Halim. Aileen atau aku sering memanggilnya Alien adalah sahabat serta teman satu kelas. Aileen telah banyak berjasa, dia yang selalu memberikan dukungan moral serta semangat ketika aku telah putus asa, malahan hampir menyerah merebut hati Raka yang notabene adalah kakak kandungnya sendiri. Dia rela harus dibentak bahkan dimarahi oleh Raka karena selalu menolongku, She is really best best best friend.

Jangan salah, bukan hanya Aileen yang membantuku kak Olive bahkan si ganteng kecil Davian selalu mendukungku, namun emang hati Raka yang terbuat dari pahatan es atau memang aku tidak menarik di depannya.

Kenapa aku bisa cinta mati kepada Raka, aku akan menceritakan sedikit juga tentang pertemuanku dengan cinta pertamaku Raka. 2 tahun yang lalu ketika aku kelas 1 SMA aku yang lebih memilih hidup mandiri mencari rumah kos yang cukup dekat dengan sekolah ( bukan mandiri juga sih..hehehe, soalnya yang membayar uang kos ini eh ralat rumah kontrakan ini adalah kakakku satu-satunya yang selalu menyayangiku, bahkan dia akan rela melakukan apapun untuk kebahagianku. Semenjak orangtua kami menemui Tuhan hanya kak Kei yang aku punya. Kak Keinan menjadi tulang punggung keluarga, semua biayaku termasuk sekolah kak Keinan yang selalu mengirimnya untukku. Bukan berarti aku tidak tahu diri, aku juga pernah berkerja untuk meringankan beban kak Keinan, namun apa?? Dia marah tidak karuan bahkan mengancamku untuk tinggal bersamanya, enak saja mau tari-tarik tinggal bersamanya, kalau aku ikut dengan kak Kei bagaimana dengan my future’s husband. Aku tidak mungkin meninggalkan dirinya seorang diri, pasti banyak wanita yang akan mengejarnya, kak Kei no..no..no... aku akan memperjuangkan cintaku. HARUS!.

Kak Kei juga tahu loh tentang Raka, soalnya aku selalu menceritakan semuanya kepada Kak Kei. Dia juga mendukungku, namun dia juga takut jika cintaku tidak terbalas aku akan kecewa maka dari itu setiap aku menceritakan apa saja yang telah aku lakukan untuk menarik perhatian Raka, Kak Kei selalu memberi nasehat

Jangan sampai kecewa, dan jangan terlalu berharap.”

Baik kaka Kei aku akan mengingat selalu nasehatmu. Nah ! rumah yang aku sewakan berdiri indah dan sempurna di depan rumah Raka, jadi ketia dia berangkat kerja aku selalu mengintipnya dari jendela, melihat wajahnya saja sudah membuat jantung ini kotar-katir, apalagi kalu dia bersedia menjawab sapaanku OMG aku bisa pingsan.

Forgive me, I can't stop loving you! (Revis Berjalan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang