part 3

16.3K 1K 36
                                    

***************

Nia POV

Tidak ada dalam kamus ku untuk menyerah merebut hati Raka. Sekarang, aku sudah ada di rumah sakit tempat Raka dinas. Kejadian beberapa minggu lalu sudah aku lupakan, aku tidak mau berlarut-larut dalam kesediahn. Ya !! aku tetap harus semangat untuk mendapatkan cinta pertamaku ini.

Kayaknya Kak Raka ada tamu di ruangannnya, terlihat jelas dari suara berisik mereka yang sedikit terdengar.

Maafkan aku Tuhan, mungkin cinta ini telah membutakanku. Sehingga ku halalkan segala cara untuk mendapatkannya. Mungkin sebagian orang akan menganggapku tidak tahu malu atau murahan, coba kalian berada di tempatku.

Aku mendengar galak tawa perempuan. Siapa? Siapa wanita itu? Kenapa dia begitu akrab dengan kak Raka?.

"Bagaimana chelse? Terima nggak? Sahut lelaki.

Perempuan yang ada didalam hanya membalas dengan tawa ringan.

Apa yang diterima? Cinta? Atau apa?, aku benar- benar panik dan penasaran seperti apa sih wanita idaman kak Raka. Sebelum wanita itu menjawabnya, ku hilangkan harga diri ini lalu membuka paksa pintu ruangan kak Raka.

"Raka tidak bisa mencintai wanita lain, karena dia sudah mempunyaiku" kataku secepat kilat.

Semua mata tertuju padaku, ada 2 orang teman lelaki Raka, dan 1 wanita yang mungkin inilah wanita yang dicintai kak Raka. Tuhan wanita itu cantik...sangat cantik, tinggi, kulitnya putih bercahaya, tidak dapat dibandingkan dengan semua yang ada dalam diriku. Sungguh aku kalah jauh dengan dia. Kalah.

Tatapan kebencian kak Raka tertuju kepadaku " apa yang loe lakukan disini" geramnya

" uhhhh" ku membuang nafas pelan berusaha menghilangkan rasa takut ini, mungkin setelah ini kak Raka benar- benar akan membenciku.

"dia" tunjuku ke arah wanita tersebut " tidak bisa menjadi milik kakak, ka...rena...hmm ka..re..na.. aku hamil anak kakak" akhirnya keluar juga kata keramat.

Lagi-lagi mereka melotot kearahku, kak Raka berdiri dan menghampiriku keluar.

Plakkk

Satu tamparan melekat dipipiku, air mata yang sejak tadi ditahan akhirnya keluar juga.

" loe pikir gua bakalan cinta dengan wanita yang mengaku-ngaku hamil, apa iya anak itu aku ayahnya? Hah!! Melihat dari ke agresifanmu sebagai wanita, aku pikir mungkin sudah banyak lelaki yang telah menjamah tubuhmu itu"

Sungguh tega, benar- benar tega. Tidak ada keraguan yang ku dengar dari mulut Kak Raka menuduhku seperti wanita murahan. Aku memang salah, asal bicara tanpa memperdulikan akibatnya.

" enyah dari hadapan gua, dasar wanita murahan,dan jangan pernah loe perlihatkan wajah loe itu di hidup gua sampai kapanpun" lanjutnya " KELUARRRRRRRRR"

Pergi! Itulah yang harus ku lakukan saat ini, untuk menghindari tatapan menghina dari orang sekeliling yang telah menyaksikan, ketika hendak berlari keluar, aku melihat kak Olive menatapku kecewa.

"maaf kak" lirihku berlari keluar rumah sakit.

Aku tidak memperdulikan lagi kemana kaki ini melangkah. Sungguh ! tidak ada sedikitpun di otakku untuk mengaku hamil anak Raka. Tapi melihat wanita itu yang sungguh berparas cantik membuatku iri. Aku tahu aku salah dan telalu kelewat batas, Tuhan salahkah aku mencintai salah satu mahkluk ciptaanmu? Kenapa duniaku hanya terpusat kepadanya yang tidak menganggapku ada.

Hati ini bagai diremas melihat wajah kak Raka menatap lembut kearah wanita itu, berbeda terbalik ketika dia menatapku. Kenap begitu payahnya membuat hati kak Raka luluh dengan perhatianku. Mungkin kak Raka benar aku terlalu agresif dan murahan sebagai wanita, aku selalu mengejarnya tanpa henti. Aku terlalu memaksakan perasaan ini, tatapan wajahnya sekarang seperti ingin membunuhku. Pasti! Dia akan jijik melihatku, maaf kak aku mengacaukan hidupmu.

Forgive me, I can't stop loving you! (Revis Berjalan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang